Hati-hati penipuan mencatut nama cagub Jatim
Merdeka.com - Jelang Pemilihan Kepala Daerah, masyarakat harus waspada. Pasalnya, banyak warga Surabaya yang menjadi korban penipuan dengan mencatut nama salah satu calon Gubernur dan wakil Gubernur Jatim yakni Saifullah Yusuf alias Gus Ipul - Abdullah Azwar Anas.
Informasi diperoleh merdeka.com, jumlah korban diperkirakan mencapai 150 orang. Mereka semua, rata-rata warga yang tinggal di wilayah Rungkut, Kecamatan Rungkut, Surabaya. Pelaku yang disebut-sebut bernama Santi, mengaku sebagai tim sukses Gus Ipul dan Azwar Anas di pilgub Jatim 2018. Dia memintai uang kepada warga. Kisarannya Rp 40.00 - 500.000 per orang.
Pelaku berdalih, uang yang itu untuk membuka rekening awal. Dengan maksud digunakan untuk mencairkan dana bantuan pengembangan UMKM sebesar Rp 15 juta per orang. Nantinya, jika sudah buka rekening baru maka uang warga akan ditransfer ke rekening masing-masing. Dia memanfaatkan janji Gus Ipul dan Azwar Anas untuk memberikan bantuan dana pengembangan UMKM.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
Padahal yang disampaikan pelaku hanyalah modus untuk melakukan penipuan terhadap warga. Seperti diucapkan salah satu korban yakni Supriadi (36), warga Rungkut Kidul III gang Kauman. Dia menceritakan, pada Minggu (24/12), pelaku menghubungi kerabatnya bernama Mudjib. Kemudian pelaku berpura-pura menanyakan kondisi dan kabar kerabatnya yang ternyata sudah meninggal. Pelaku menyampaikan bahwa warga Rungkut banyak mendapat dana hibah dari Gus Ipul dan Azwar Anas untuk persiapan Pilgub 2018.
Pelaku meminta Mudjib mengumpulkan warga. Keesokan harinya, Selasa (26/12), pelaku mendatangi rumah Mudjib di Rungkut Kidul III gang Kauman. "Awalnya saya tidak percaya dengan bantuan dana hibah itu. Tapi, begitu mendengar syarat-syaratnya yang begitu mudah, saya dan warga lainnya akhirnya mengumpulkan uang itu ke Santi (pelaku)," kata Supriadi.
Saat uang sudah terkumpul, langsung diterima Santi. Warga diminta untuk kembali ke rumah masing-masing dan menggunakan taksi online yang sudah dipesan. Santi lagi-lagi berdalih, minta warga pulang ke rumah sambil menunggu informasi lanjut darinya. "Dari situ, Santi langsung menghilang," ujar dia.
Supriadi bersama warga yang merasa seperti ditipu langsung mendatangi Kantor Kepolisian Sektor Rungkut untuk membuat laporan atas peristiwa yang menimpa warga.
"Ini masih baru berapa korban yang diperiksa mengenai laporan penipuan itu. Pastinya nanti korban akan dipanggil satu persatu. Termasuk orang yang bernama Mudjib akan diperiksa," kata Kapolsek Rungkut Kompol Esti Setija Oetami, Kamis (28/12) malam
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaCAN melakukan penipuan terhadap pacar, orang tua, istri hingga mantan pacarnya dengan total kerugian hingga Rp4,6 miliar.
Baca SelengkapnyaKasus ini melibatkan tiga orang, satu eks polisi pecatan dan dua polwan aktif.
Baca SelengkapnyaUntuk bisa lulus sebagai CPNS, pelaku memberi syarat kepada korban memberikan uang Rp40 juta.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor hingga kini masih mendalami kasus tersebut, termasuk mencari tahu keterlibatan pihak-pihak lain dalam aksi YS.
Baca SelengkapnyaSeorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pelaku sudah ditangkap dan ditahan oleh Polda Sulawesi Selatan.
Baca Selengkapnya