Histori 10 Gempa Merusak di Maluku, Kekuatan M 5,6 hingga M 8,1
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melansir data historis gempa bumi merusak terjadi di wilayah Maluku. Total telah terjadi 10 kali gempa merusak di wilayah itu sejak 1983.
Dalam pernyataan resminya, BMKG, Selasa (10/1), wilayah Maluku pernah mengalami gempa merusak pada tahun 1983 dengan magnitudo 8,1, 1987 (M 6,8), 1992 (M 7), 1995 (M 7), 1998 terjadi dua kali gempa M 6,5 dan M 7. Kemudian, pada 2005 berkekuatan M 7,1, kemudian pada 2009 (M 7,2), 2019 (M 7,7), 2021 (M 5,6).
Pada tahun 2023, wilayah Maluku kembali mengalami gempa yang masuk dalam kategori merusak dengan magnitudo 7,9 di pantai utara Maluku Barat Daya pada pukul 00.47 WIB, Selasa (10/1).
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
-
Kapan gempa bumi terjadi? Pada Minggu (25/2) terjadi gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang terasa hingga Jakarta.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Dini hari tadi, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku dan Sulawesi Tenggara menyusul gempa itu. Pada pukul 3.43 WIB, BMKG menyatakan peringatan dini tsunami telah berakhir.
Masyarakat Diminta Tenang
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan pengakhiran peringatan dini tersebut didasarkan pada standar penghitungan waktu kedatangan tsunami hingga dua jam setelah peristiwa gempa. Pihaknya juga tidak menemukan kenaikan signifikan titik muka air laut di empat titik.
"Berdasarkan observasi dengan metode tide gauge di empat lokasi sekitar gempa, yaitu Seira, Adaut, Lirang dan Larat tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan," katanya.
Mengingat peringatan dini tsunami telah berakhir, ia mengimbau agar masyarakat di wilayah pesisir untuk dapat beraktivitas kembali seperti biasa.
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya.
Selain itu, BMKG meminta masyarakat untuk menghindari berada di bawah bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. Sebelum kembali ke rumah, masyarakat diminta memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca SelengkapnyaBerdasarkan analisis tim BMKG, rentetan gempa tersebut tersebar di beberapa titik yang berlokasi di darat Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaGempa ini membuat 10 bangunan terdampak, rinciannya sembilan rumah dan satu fasilitas umum berupa mushala.
Baca SelengkapnyaWilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,4 terjadi pada Selasa (24/9) pukul 02.51 WIB.
Baca SelengkapnyaBMKG meminta masyarakat tidak mempercayai informasi yang beredar terkait jumlah korban jiwa akibat gempa megathrust.
Baca SelengkapnyaHasil analisis menjelaskan, sesar aktif tersebut mengalami pergeseran.
Baca SelengkapnyaGempa tektonik dengan kekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah Laut Bali sekitar pukul 07.16 Wib, pada Sabtu (9/9).
Baca SelengkapnyaHingga Jumat (26/1) subuh, sudah ratusan kali gempa susulan terjadi.
Baca SelengkapnyaGempa terakhir yang teramati BMKG terjadi pada pukul 18.12 WIB tadi bermagnitudo 2,4 yang berpusat di darat dengan kedalaman 7 meter arah Barat Daya Cianjur.
Baca SelengkapnyaGempa susulan terjadi pascagempa yang mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur, Jumat (22/3).
Baca SelengkapnyaGempa Kabupaten Malaka NTT tidak berpotensi Tsunami
Baca Selengkapnya