Imam Musala di Muara Enim Dibunuh Anaknya yang Alami Gangguan Jiwa
Merdeka.com - Warga Kecamatan Muara Enim, Sumatera Selatan, geger dengan aksi pembunuhan terhadap SL (72), imam tetap di sebuah musala. Korban diduga dibunuh anak kandungnya, AR (34), yang mengalami gangguan jiwa.
Korban diketahui tewas lantaran jemaah musala curiga karena SL tak hadir saat salat Magrib, Sabtu (18/2). Selama ini, korban adalah imam tetap di musala itu dan tak pernah berhalangan untuk salat berjemaah.
Merasa curiga ada yang tak beres, warga berduyun-duyun mendatangi rumahnya yang bersebelahan dengan musala. Warga dibuat kaget karena menemukan korban sudah tewas tergeletak di kamar. Darah yang mulai mengering tampak berceceran di dekat jasadnya.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
Polisi datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban. Penyidik pun segera menyelidiki untuk mengungkap pelaku pembunuhan.
Pelaku Diserahkan ke Rumah Sakit Jiwa
Kasatreskrim Polres Muara Enim AKP Tony Saputra mengungkapkan, pelaku adalah anak kandungnya, AR yang mengalami gangguan kejiwaan setelah dikeluarkan dari kampusnya. Kepastian ini didapat dari hasil olah TKP dan pemeriksaan beberapa saksi.
"Pelaku adalah anak kandung korban sendiri yang mengidap ODGJ (orang dalam gangguan kejiwaan)," ungkap Tony, Senin (20/2).
Dia menjelaskan, kasus ini dihentikan prosesnya karena keluarga tidak membuat laporan resmi. Mereka memilih menyerahkan pelaku ke rumah sakit jiwa untuk penyembuhan.
"Nanti kita teruskan ke Dinas Sosial untuk tindak lanjutnya," kata dia.
Tony menjelaskan, korban yang merupakan pensiunan Pertamina itu tinggal bersama istri dan seorang anaknya. Hanya, istri dan anaknya sama-sama mengalami gangguan kejiwaan.
"Korban juga sering dianiaya anaknya dan sampai-sampai berpesan ke tetangga dan warga agar datang ke rumahnya jika ia tak datang ke musala," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban karena sakit hati saat mendekati cucu korban.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam korban sebanyak delapan kali dengan badik.
Baca SelengkapnyaSuami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca SelengkapnyaPelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaSeorang pria renta, SM (70) di Musi Rawas, Sumsel, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sakit hati diusir anak semata wayangnya.
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya melakukan aksi kejinya dengan menusuk punggung kanan korban menggunakan pisau lipat.
Baca SelengkapnyaDugaan kuat IMS depresi sehingga melakukan pembunuhan kepada anaknya setelah melihat isi buku diary milik korban yang menceritakan banyak hal.
Baca SelengkapnyaMunir dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Munir terluka karena disabet golok oleh RA (23) anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaTernyata terdapat fakta baru usai dilakukan visum, dokter menemukan luka lubang di dada kiri korban.
Baca Selengkapnya