Iming-iming Rp 5.000, pengangguran di Tapanuli cabuli 17 bocah
Merdeka.com - Sebanyak 17 bocah laki-laki usia 5-12 tahun menjadi korban pencabulan tetangganya di Desa Janji Manahon, Batang Angkola, Tapanuli Selatan, Sumut. Mereka disodomi setelah diiming-imingi uang Rp 2.000 hingga Rp 5.000.
Kasus pencabulan ini dilaporkan ke Polres Tapanuli Selatan, Senin (6/3). Para korban mengadukan SAH (35), tetangga mereka, sebagai pelakunya.
Pencabulan ini terbongkar pekan lalu saat seorang anak laki-laki berinisial RAH bercerita pada ayahnya NH. Bocah yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak ini menceritakan semua perbuatan SAH.
-
Siapa yang menjadi korban pembacokan? Kedua korban berinisial I (17) dan P (18), mengalami luka di bagian kepala dan pinggang.
-
Dimana kasus pemerkosaan ini terjadi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad.
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Siapa yang membuat laporan pencabulan? Kasus ini ditangani polisi seusai keluarga korban membuat laporan ke Mapolres Lhokseumawe pada 26 Mei 2024 lalu.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Pengakuan tersangka, dalam kurun waktu enam bulan, tercatat kekerasan seksual dilakukan sebanyak empat kali di tengah keluarga korban mengurus relokasi.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
"Setelah kejadian itu anak Oni datang ke rumah dan bilang dibawa ke kebun, dibuka celananya, dibarengi ditindih sama pelaku itu, dia juga buka celana dan dimasuki, saya ketemu sama pelaku, saya pegang dan dia ngaku, saya serahkan sama kepala desa urusan ini," kata NH.
Setelah ditelusuri, ternyata anak yang menjadi korban mencapai 17 orang. Beberapa korban masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak. Sebagian lainnya belajar di Sekolah Dasar.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pencabulan ini terjadi sejak setahun lalu. Para korban mengaku dicabuli di perkebunan karet. Mereka mengaku diberi Rp 2.000 hingga Rp 5.000.
"Untuk sementara korban ada 17 orang, semua anak-anak, umur yang paling besar ada 12 tahun dan paling kecil 5 tahun, TKP Batang Angkola. Informasi yang kita dapatkan dibawa jalan-jalan, lalu dikasih uang, dan kemudian terjadilah pencabulan itu," kata Kaur Bin Ops Satuan Reserse Kriminal Polres Tapsel Iptu Syahrin Batubara.
Polisi masih mencari keberadaan SAH. Dia diduga telah melakukan perbuatan yang diatur dan diancam dengan Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ditemukan di Kampung Ciketing, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sesuai informasi yang diterima posko pengaduan, masih ada tiga korban yang belum ditemukan
Baca SelengkapnyaSaat tersangka beraksi kedua kali, korban merekamnya untuk dijadikan barang bukti.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini baru terjadi Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB di Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.
Baca SelengkapnyaTim gabungan tengah mencari para korban yang hilang.
Baca SelengkapnyaKorban dicabuli sebanyak dua kali oleh pelaku berinisial DS (61)
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan dalam posisi terlentang di bebatuan tepi pantai.
Baca Selengkapnya