Iming-Iming Utang Lunas, Rentenir Ajak Pengusaha WO di Palembang Berbuat Mesum
Merdeka.com - Seorang pengusaha wedding organizer (WO) di Palembang inisial RA (31) melapor ke polisi. Dia mengadu telah menjadi korban pelecehan verbal seorang rentenir, WY (60).
Berdasarkan informasi dihimpun, kasus ini bermula saat korban meminjam uang kepada pelaku sebesar Rp25 juta pada Maret 2022. Dalam perjanjian utang piutang, korban harus membayar bunga Rp6,25 juta di luar utang pokok.
Korban telah membayar utang pokok dengan total bayaran Rp31 juta. Namun bunga utang yang ditetapkan pelaku belum lunas.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa yang sering jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Sapi perah.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Jawab: Sapi perah.
Karena itulah, pelaku kerap menghubungi korban melalui sambungan telepon atau pesan singkat WhatsApp agar segera melunasi bunga utangnya. Puncaknya, pelaku mengajak korban berhubungan badan di hotel dan jika bersedia maka semua utangnya dianggap lunas.
Mendapat telepon dan WA mesum itu, korban merasa dilecehkan secara verbal. Dia tak terima diperlakukan sebagai perempuan yang bisa diajak melakukan hal tidak senonoh. "Dia mengajak begitu biar bunga utang saya lunas. Saya tidak terima karena saya bukan wanita seperti itu dan saya punya suami," ungkap RA di SPKT Polrestabes Palembang, Jumat (24/3).
RA menyebut percakapan melalui telepon saat ajakan itu terjadi tak sempat ia rekam. Namun, ia memiliki bukti lain yang bisa menjerat rentenir itu ke hukum pidana.
"Saya punya bukti chatting WA, kalau rekaman telepon tak sempat terekam," ujarnya.
Polisi masih menyelidiki kasus ini. Mereka tengah memeriksa WY. "Terlapor sedang dilakukan pendalaman keterangan untuk menentukan langkah selanjutnya," kata Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah para calon pengantin melaporkan perusahaan wedding organizer (WO) di Depok, Jawa Barat lantaran diduga membawa kabur uang untuk pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 calon pengantin di Palembang menjadi korban penipuan pengusaha wedding organizer (WO).
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian mencapai Rp2 miliar. Korban terdiri dari pengantin dan sejumlah vendor.
Baca SelengkapnyaPara korban merasa ditipu oleh pemilik WO berinisial A
Baca SelengkapnyaSejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.
Baca SelengkapnyaPerselingkuhan itu terungkap setelah terlapor mengirim video syurnya dan istri pelapor melalui WhatsApp.
Baca SelengkapnyaBarang-barang itu akan disita guna kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca SelengkapnyaPelaku AARN (28) diketahui memiliki hubungan gelap dengan korban RM (50)
Baca SelengkapnyaYKL terpaksa melaporkan kekasihnya bernama Aris ke polisi karena mengalami memar pada mata sebelah kiri dan lengan kanan.
Baca SelengkapnyaKorban dibawa dari Jakarta lalu ditempatkan di salah satu lokasi di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaMuncikari memperkejakan jasa puluhan anak di bawah umur, ibu hamil hingga LGBT jadi tersangka.
Baca Selengkapnya