Ingrid Kansil kecam pelaku bom Vihara Ekayana
Merdeka.com - Anggota Komisi VIII DPR Ingrid Kansil mengecam pelaku teror, yang melakukan peledakan di Vihara Ekayana, Jakarta Barat. Menurut Ingrid, motif pelaku meledakkan bom untuk memicu konflik antar umat beragama di Indonesia.
"Saya melihat kejadian bom di vihara Jakarta Barat sebagai aksi yang terkutuk. Ini tindakan yang meresahkan umat beragama. Motif pelaku jelas untuk memicu konflik baru di antara umat beragama semata," kata Ingrid dalam pesan singkat, Senin (5/8).
Ingrid mengaku sejak bom tersebut meledak semalam, dirinya terus memantau perkembangan berita tentang aksi terkutuk itu. Ingrid juga mengapresiasi tindakan antisipasi yang cepat dilakukan oleh pemerintah khususnya kepolisian.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Apa yang meledak di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
"Pemerintah cepat melakukan tindakan, baik itu Menkopolhukam (Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan), Badan Penanggulangan Terorisme, hingga kepolisian sangat cepat melakukan penyelidikan terkait insiden ini," kata Ingrid menjelaskan.
Politikus asal Partai Demokrat ini ini berharap agar aksi bom ini tidak lantas memprovokasi umat beragama di Tanah Air.
"Tinggal sekarang peran masyarakat untuk sadar bersama-sama melakukan pengawasan, dan tidak terpancing oleh kejadian bom ini," imbuhnya.
Ingrid juga merasa yakin jika aparat serta pemerintah bisa dengan cepat mengungkap siapa pihak yang paling bertanggung jawab atas insiden tersebut.
"Saya yakin pemerintah melalui aparat kepolisian, bisa segera memberikan hasil penyelidikan insiden tersebut kepada masyarakat," pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia diminta proaktif mengingatkan India karena bisa mengganggu perdamaian dunia.
Baca SelengkapnyaKemenag sepakat pelanggaran hukum pada kerusuhan di Pamulang, Tangerang Selatan harus diproses
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaMunaslub itu akhirnya menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua dan menggeser posisi Arsjad Rasjid.
Baca SelengkapnyaBenny menegaskan, kekerasan tersebut merupakan tindakan yang menghancurkan keadaban Pancasila.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca SelengkapnyaKerusuhan meluas bahkan sampai di ibu kota Irlandia Utara, Belfast.
Baca SelengkapnyaTercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca SelengkapnyaKepala kampugn di Kabupaten Intan Jaya dianiaya oleh anggota OPM.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali Bali menggelar rapat yang dihadiri seluruh komponen ormas Islam di Denpasar, Rabu (3/1) sore.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca Selengkapnya