Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini ancaman penghuni Dolly dan Jarak bila lokalisasi ditutup

Ini ancaman penghuni Dolly dan Jarak bila lokalisasi ditutup Aksi demo penutupan Dolly. ©2014 merdeka.com/moch andriansyah

Merdeka.com - Detik-detik jelang penutupan, kondisi lokalisasi Gang Dolly dan Jarak, di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, kian memanas. Ratusan PSK, mucikari, dan asosiasi pedagang berkumpul memblokir jalan, Rabu (18/6).

Berbagai kecaman dan ancaman dilayangkan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menolak penutupan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut. Beberapa hari kemarin, mereka siap melawan kebijakan perempuan yang mendapat julukan singa betina tersebut dengan menggelar aksi yang berisi ancaman dan kecaman. Ancaman tersebut diutarakan dengan tidak main-main.

Berikut beberapa ancaman penghuni Dolly dan Jarak bila lokalisasi tersebut ditutup:

Warga Dolly ancam bikin wilayah tanpa aturan

Ancaman ini disampaikan lima Ketua Rukun Warga yang lokasinya terdapat area pelacuran. Yakni RW 3, 6, 10, 11 dan 12. Mereka telah sepakat akan meletakkan jabatannya, termasuk seluruh Ketua Rukun Tetangga di wilayahnya, jika Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini , menutup lokalisasi tersebut.Tohari, Ketua RW 11 mengatakan, dia dan empat RW serta seluruh RT yang ada di wilayahnya masing-masing telah sepakat menolak penutupan. "Kita sudah sepakat akan meletakkan jabatan kita semua sebagai RW dan RT, jika mereka (Pemkot Surabaya) memaksa. Kita juga akan menolak semua aturan dari pemerintah," tegas Tohari, Selasa (17/6).Tohari mengatakan, tanpa Ketua RW dan RT, maka aturan dan kendali sosial yang berlaku dalam masyarakat dengan sendirinya ikut hilang. Dia sesumbar menyatakan, jika itu terjadi, maka warga sekitar lokalisasi itu akan berjalan tanpa identitas dan norma berlaku dalam masyarakat."Kalau kita dan warga yang ada di sini, sudah menolak adanya RT/RW, maka tidak akan ada lagi yang mengontrol. Pemerintah juga tidak peduli dengan warganya, kenapa kita juga harus peduli," tegas Tohari.

Penghuni Dolly dan Jarak kibarkan bendera perang

Detik-detik jelang penutupan, kondisi lokalisasi Gang Dolly dan Jarak, di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, kian memanas. Beberapa akses masuk ke Dolly dan Jarak di blokir.Salah satu koordinator Front Pekerja Lokalisasi (FPL) Saputra alias Pokemon, mengatakan sejak selasa (17/6) pukul 06.00 WIB, massa Barisan Bintang Merah memblokir semua akses masuk ke Dolly dan Jarak.Pokemon menyatakan blokir jalan itu dilakukan sampai batas yang tidak ditentukan. "Pokoknya sampai kita menang, kita akan perang dengan pemerintah, kalau pemerintah batal deklarasi berarti kita menang dan massa barisan bintang merah akan kita tarik," katanya.Sementara itu, senada dengan Pokemon, Bandrio mengatakan, syarat penutupan Gang Dolly dan Jarak cuma satu, yaitu perang."Gampang kok kalau mau nutup syaratnya cuma satu, perang dulu sama kami warga di sini," ujar Bandrio kepada merdeka.com di depan panti pijat Kalimantan di Jalan Jarak, Surabaya, Rabu (18/6)."Pokoke, nek ditutup lakone geger-gegeran. Warga pasti menolak dan siap perang. Tolak penutupan, wis nek arep nutup perang dulu wae. Gitu aja," imbuhnya mempertegaskan kembali. Pernyataannya ini diaminin oleh warga lainnya.

Penghuni Dolly dan Jarak siap mati tolak penutupan

Tidak terima dengan penutupan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut, membuat Penghuni Dolly dan Jarak sampai detik ini tetap bersikeras untuk mempertahankan. Mereka tetap bersikeras tolak penutupan yang bagi mereka adalah 'pengusiran'. Bahkan, mereka berani mati untuk mempertahankan icon lokalisasi di Surabaya tersebut.Hal itu terlihat pada Front Pekerja Lokalisasi (FPL) dan massa pendukungnya yang menamakan Relawan Bintang Merah, yang menyebutkan siap mati mempertahankan keutuhan Gang Dolly dan Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur. Mereka telah mempersiapkan pasukan sipilnya untuk menghadang aparat kepolisian dan TNI yang ingin masuk ke area lokalisasi."Apakah kalian siap mati?," tanya Saputra alias Pokemon kepada pasukannya yang mengenakan pakaian serba hitam dengan ikat kepala bertuliskan: Bintang Merah, Selasa (17/6). Secara serempak, mereka menjawab pertanyaan sang komandan, "siap," dengan posisi tubuh tetap tegap.

Ancam membatalkan deklarasi penutupan

Ratusan pekerja seks komersial (PSK) dari Jarak hari ini (18/6) turun ke jalan. Mereka berdemo di Jalan Dukuh Kupang, Surabaya. Aksi demo mereka diikuti oleh 600-700 PSK dari lokalisasi Jarak, salah satu lokalisasi yang menjadi target penutupan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini . Dalam aksi mereka, jalanan diblokir, kendaraan roda empat pun tidak dapat melewati jalanan tersebut. Aksi mereka sempat jeda untuk beberapa jam, namun mereka memastikan bahwa aksi tersebut belum berakhir. Rencananya, malam ini mereka akan mengelar aksi banding di depan Gedung Islamic Center yang berada di Jalan Dukuh Kupang, tempat dilaksanakannya deklarasi penutupan lokalisasi yang sudah ada sejak zaman Belanda itu."Nanti kita turun lagi, mas. Nanti deklarasi kita batalkan. Kita siap mati menolak penutupan ini (Gang Dolly dan Jarak). Harga mati untuk penutupan lokalisasi," ujar anggota Front Pedagang Lokalisasi, Tarjo, saat demo.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dendam Ambarwati, Melarang Pejabat Pemerintah TNI-Polri Masuk Wilayah Tales Kediri
Dendam Ambarwati, Melarang Pejabat Pemerintah TNI-Polri Masuk Wilayah Tales Kediri

Kepercayaan masyarakat itu ke bermula dari cerita seorang wanita nernama Ambarwati yang telah disakiti hatinya oleh pejabat tinggi Belanda di awal abad 19.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar
Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar

SK yang bekerja di dalam gang yang bangunannya tengah dirobohkan itu disebut 'anak dalam'.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kamp Plantungan, Penjara Tapol Perempuan
Mengenal Kamp Plantungan, Penjara Tapol Perempuan

Para tahanan politik perempuan yang diduga terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 ditahan di Kamp Plantungan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Geger Ada Singa Lepas dan Berkeliaran di Jerman, Orang-Orang Diminta Tetap di Rumah
FOTO: Geger Ada Singa Lepas dan Berkeliaran di Jerman, Orang-Orang Diminta Tetap di Rumah

Peristiwa tak terduga terjadi di Berlin, Jerman. Seekor singa betina lepas dan berkeliaran di kota. Orang-orang pun diminta untuk tetap di rumah demi keamanan.

Baca Selengkapnya
Emak-emak Penggerebek Basecamp Narkoba di Jambi Diancam, Diduga Peneror Masih Berkeliaran
Emak-emak Penggerebek Basecamp Narkoba di Jambi Diancam, Diduga Peneror Masih Berkeliaran

Basecamp narkoba tersebut sudah tidak lagi beroperasi.

Baca Selengkapnya
Bukan Singa, Predator Ini Justru Paling Berbahaya dan Ditakuti
Bukan Singa, Predator Ini Justru Paling Berbahaya dan Ditakuti

Dari 10.000 rekaman satwa liar di sabana Afrika, kebanyakan spesies bereaksi jauh lebih takut dengan suara ini.

Baca Selengkapnya
5 Alasan Mengapa Sejumlah Pria Takut dengan Wanita Kuat, Dampak Pikiran Patriarki yang Mengakar
5 Alasan Mengapa Sejumlah Pria Takut dengan Wanita Kuat, Dampak Pikiran Patriarki yang Mengakar

Banyak pria yang takut dengan wanita kuat dan tangguh. Hal ini ternyata bisa dijelaskan oleh sejumlah alasan berikut:

Baca Selengkapnya
Potret Dimas Banteng Jantan yang Bakal Kawini Lima Betina Taman Nasional Baluran, Bingung saat Pertama Datang ke Situbondo
Potret Dimas Banteng Jantan yang Bakal Kawini Lima Betina Taman Nasional Baluran, Bingung saat Pertama Datang ke Situbondo

Lebih dekat dengan Dimas, banteng pejantan yang bakal kawini lima betina Taman Nasional Baluran.

Baca Selengkapnya
Digembok 6 Bulan, Berikut 8 Potret Jaka Ungkap Alasan Pilih Tinggal Bersama Attila Syach Ketimbang Bunga Sophia
Digembok 6 Bulan, Berikut 8 Potret Jaka Ungkap Alasan Pilih Tinggal Bersama Attila Syach Ketimbang Bunga Sophia

Putra sulung Attila Syach yang bernama Jaka mengungkapkan alasannya tak mau tinggal dengan sang ibu. Simak cerita lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Viral Rumah Kosong di Dalam Gang jadi Sarang 13 Ekor Ular Sanca, Warga Matraman Geger
Viral Rumah Kosong di Dalam Gang jadi Sarang 13 Ekor Ular Sanca, Warga Matraman Geger

Ukuran panjang ular-ular tersebut pun bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 4 meter dengan berat mencapai sekitar 20 kg.

Baca Selengkapnya
Kisah Angelina Sondakh Bertahan Hidup di Dalam Penjara, Sampai Jadi 'Jenderal' & Ketua Geng
Kisah Angelina Sondakh Bertahan Hidup di Dalam Penjara, Sampai Jadi 'Jenderal' & Ketua Geng

Cerita Angelina Sondakh tentang bagaimana dia bertahan hidup di dalam penjara selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Wanita di Bogor Adang Truk Sampah Masuk Komplek Pakai Pajero Usai Kalah Pemilihan Ketua RT
Duduk Perkara Wanita di Bogor Adang Truk Sampah Masuk Komplek Pakai Pajero Usai Kalah Pemilihan Ketua RT

Kepala Desa Palasari, Aip Syarifudin menjelaskan duduk perkara wanita mengadang truk sampah pakai Pajero di Bogor.

Baca Selengkapnya