Ini cerita orang-orang yang membunuh karena ditagih hutang
Merdeka.com - Kemarin seorang pemuda di Indramayu berinisial TC (26) tega menghabisi nyawa Edi Kholid (60). Korban mengalami luka serius karena tusukan di leher dan kepala. Dugaan sementara motif TC yang saban hari bekerja sebagai petugas keamanan RSUD Indramayu itu lantaran kesal ditagih hutang oleh korban.
"Pelaku merasa kesal karena ditagih terus hutangnya," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono, Kamis (8/1).
Korban sendiri ditemukan warga pada Rabu (7/1) pukul 09.00 WIB di warung stiker Jalan Panyindangan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu. Korban yang bercucur darah saat ditemukan masih menggunakan pakaian lengkap menggunakan cincin, jam tangan dan mengantongi uang tunai Rp 1,4 juta.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
Hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi lanjut dia, bahwa petunjuk mengarah kepada pelaku TC. "Pelaku berhasil ditangkap di tempat kerjaannya. Yakni Security RSUD Indramayu," terangnya.
Selain kasus TC, sebelumnya juga banyak kasus pembunuhan berlatar hutang. Para pelaku membunuh karena ditagih hutang. Berikut ini beberapa kasus pembunuhan karena ditagih hutang:
Seorang PNS dan anaknya bunuh petani karet
Lantaran kesal ditagih utang, Ali (50), pegawai negeri sipil (PNS) nekat membunuh Syaiful (40) petani karet asal Desa Penyandingan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel. Usai membunuh, pelaku langsung ditangkap di rumahnya.Kasat Reskrim Polres OKI AKP N Ediyanto mengungkapkan peristiwa itu terjadi pada Jumat (7/11) pukul 19.00 WIB. Saat itu, korban mendatangi rumah tersangka di Desa Sriguna, Kecamatan Teluk Gelam, OKI, untuk menagih utang.Namun sesampai di rumah ternyata tersangka menolak membayar dan justru marah-marah. Dia dan anaknya malah mengeroyok korban hingga tewas. "Motifnya utang piutang. Tersangka tidak mau membayar utang," terang Ediyanto, Senin (10/11).Dalam pengeroyokan itu, kedua tersangka menggunakan senjata tajam jenis parang, sedangkan korban tangan kosong lantaran tak mengira akan dikeroyok. Akibatnya, korban mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya. "Korban langsung tewas di tempat kejadian," kata dia.Mendapat laporan dari warga tentang adanya pembunuhan, polisi datang ke lokasi dan menangkap tersangka. "Saat ini tersangka sudah kita amankan untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Pemuda di Indramayu bunuh pria 60 tahun
Seorang pemuda di Indramayu berinisial TC (26) tega menghabisi nyawa Edi Kholid (60). Korban mengalami luka serius karena tusukan di leher dan kepala. Dugaan sementara motif TC yang saban hari bekerja sebagai petugas keamanan RSUD Indramayu itu lantaran kesal ditagih hutang oleh korban."Pelaku merasa kesal karena ditagih terus hutangnya," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono, Kamis (8/1).Korban sendiri ditemukan warga pada Rabu (7/1) pukul 09.00 WIB di warung stiker Jalan Panyindangan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu. Korban yang bercucur darah saat ditemukan masih menggunakan pakaian lengkap menggunakan cincin, jam tangan dan mengantongi uang tunai Rp 1,4 juta.Hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi lanjut dia, bahwa petunjuk mengarah kepada pelaku TC. "Pelaku berhasil ditangkap di tempat kerjaannya. Yakni Security RSUD Indramayu," terangnya.Selanjutnya korban yang tercatat sebagai warga Desa Longud, Kecamatan Lohbeber, Kabupaten Indramayu dibawa ke RS Bhayangkara, Indramayu guna penyelidikan lebih lanjut. Saat ini kasus ditangani Sat Reskrim Polres Indramayu.
Tak mampu bayar utang, BR bunuh seorang PNS Dinas PU
Polisi mengungkap identitas mayat yang ditemukan di sebuah kebun kosong di Kompleks Pemadam Kebakaran Joglo, Jl Raya Joglo, RT 12 RW 2, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (27/9) lalu.Hasil penyelidikan yang dilakukan, petugas gabungan dari Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Polsek Kembangan, Jakarta Barat, akhirnya menangkap para pelaku pembunuhan."Tim gabungan Polsek Kembangan, Polres Jakarta Barat dan Polda Metro Jaya menangkap pelaku penganiayaan sehingga menyebabkan hilangnya nyawa. Tersangka yang berhasil dibekuk berjumlah empat orang, yakni BR (19) yang merupakan otak pelaku, MFM (17), AT (15) dan JB (16), juga masih ada DPO CM," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto dalam keterangan persnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (8/10).Berdasarkan keterangan dari para pelaku, motif pembunuhan adalah karena BR tidak mampu mengembalikan uang Rp 15 juta terhadap korban."Tersangka merasa tidak bisa mengembalikan utangnya yang dipinjam sejak bulan Juni sebesar Rp 15 juta. Korban merupakan pegawai di Dinas PU," kata Rikwanto.BR kemudian mengajak empat orang temannya untuk melakukan aksi kejinya itu. "Otak pelaku, BR, mengatakan kepada pelaku lainnya bahwa ia kerap ditagih utang oleh korban secara kasar. Dengan alasan tersebut pun akhirnya para pelaku yang lain mau membantu BR," kata Rikwanto.Barang bukti yang berhasil disita polisi di lokasi pembunuhan antara lain, batu bernoda darah, sepasang sepatu hitam, sebuah jam tangan, sebuah ikat pinggang, 1 kaos kaki hitam, sebatang bambu kuning bernoda darah, 1 kaos singlet putih bernoda darah dalam keadaan terbakar."Para pelaku juga mengambil barang-barang milik korban, antara lain 1 sepeda motor, 2 buah handphone, 1 kemeja lengan panjang cokelat, 1 switer cokelat dan kunci kosan korban," kata Rikwanto.Atas perbuatannya, para pelaku dijerat pasal 340 KUHP, pasal 365 dan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 20 tahun kurungan penjara.
Pasutri dibunuh karena malu ditagih hutang depan mertua
Pembunuh pasangan suami istri Solih dan Cemil, warga Kampung Cikahuripan, Gang Perkutut II, RT 2/6, Kelurahan Neglasari, Kota Tangerang, pada 10 Juli lalu terungkap. Tersangka adalah Sartibi (40) teman korban yang berdagang di Pasar Anyar, Kota Tangerang.Pelaku sempat melarikan diri selama dua minggu ke kampung halamannya di Desa Sukarami, Palembang. Polisi berhasil menangkapnya saat berada di Pool Bus Damri, Palembang ketika melarikan diri.Saat akan ditangkap, Sartibi sempat berusaha melawan petugas, kejadian itu membuat polisi terpaksa menembak kaki kirinya. Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Riad mengatakan, motif tersangka membunuh kedua korbannya karena malu lantaran Solih menagih utang tersangka di depan istri dan mertuanya."Utang tersangka sebesar Rp 400 ribu. Karena lama tidak dibayar, korban datang ke rumah tersangka dan menagihnya pada Selasa (9/7). Hal itu diketahui istri dan mertua tersangka, akibatnya dia dimarahi oleh istrinya. Tersangka malu dengan keluarganya, dia pun dendam dengan korban," katanya, Senin (29/7).Rabu (10/7), tersangka mendatangi rumah korban sekitar pukul 02.00 WIB. Dia menegur korban karena menagih utang di depan keluarga. Tak senang ditegur, korban marah dan akhirnya terlibat cekcok mulut hingga berujung perkelahian."Tersangka memukul wajah korban Solih, lalu korban mengambil pisau cutter di dalam rumah. Korban hendak menyerang tersangka. Namun, pisau direbut tersangka. Akhirnya tersangka menggorok leher Solih hingga tewas," kata Kapolres.Sementara istri Solih, Cemil yang melihat suaminya terbunuh langsung memukuli tersangka dengan menggunakan bambu. Merasa diserang, pelaku lantas menjambak rambut Cemil dan membenturkannya ke tembok hingga tak sadarkan diri."Setelah kedua korban tidak bernyawa, jenazah mereka diseret ke belakang rumah, lalu dimasukkan ke dalam empang oleh tersangka," tambah Kapolres.Pelaku juga membawa motor Yamaha Jupiter Z nopol B 6994 CSX milik korban. Motor itu kemudian dijual kepada penadah, Jono, 50, di Kampung Pondok Kelor, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang di hari yang sama."Motor dijual seharga Rp 2,5 juta. Setelah itu korban melarikan diri ke Palembang. Tersangka Jono juga kita tangkap sebagai penadah setelah penangkapan tersangka Sartibi," tukas Kapolres.Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Suharyanto mengatakan, tersangka dan korban Solih merupakan teman sesama pedagang di Pasar Anyar. Namun, tersangka lebih sering tidak aktif sehingga banyak uutang, salah satunya kepada korban."Uang dari korban baru dipinjam tiga hari, untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.Tersangka Sartibi dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara. Sementara Jono dijerat pasal 480 KUHP tentang penadahan dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun."Tersangka Sartibi masih kita periksa. Kalau ada unsur perencanaan pembunuhan yang mutlak akan dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman 20 tahun penjara," kata Suharyanto.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaPelaku sakit hati korban mengeluarkan kata-kata kasar saat menagih utang dengan bunga yang tinggi.
Baca SelengkapnyaMayat korban dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke sungai di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaUsai membunuh, pelaku mengambil uang Rp32 juta milik korban.
Baca SelengkapnyaKorban AN (25), ditemukan terkubur dan dicor pelaku dan dua orang lain di bekas kolam ikan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial YS (40) gelap mata dan membunuh tetangganya, TN (30). Dia mengaku sakit hati karena korban menagih utangnya Rp140 ribu dengan kasar.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.
Baca SelengkapnyaPolres Malang mengungkap motif kasus satu keluarga yang diduga melakukan bunuh diri pada Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaWakapolres Bogor Kompol Adhimas Sriyono Putra menjelaskan, masing-masing pelau berinisial S, AJ dan IR.
Baca Selengkapnya