Ini kasus lama yang jerat calon kapolri Komjen Budi Gunawan
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Calon kapolri Komjen Budi Gunawan tiba-tiba ditetapkan menjadi tersangka kasus rekening gendut.
"Ditetapkan sebagai tersangka transaksi mencurigakan dan telah menemukan 2 alat bukti sehingga cukup untuk dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan," kata Ketua KPK Abraham Samad dalam keterangan persnya di Kantor KPK Jakarta, Selasa (13/1).
Menurut Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, mereka sudah menyelidiki laporan rekening gendut Budi sejak lama. Dia bahkan mengatakan penyidik sudah kasak-kusuk mencari bukti dan berhasil menyimpulkan tindakan pidana Budi.
-
Apa yang dialami Gunawan? Sayangnya, nasib malang kembali menimpa Gunawan. Melalui unggahan terbarunya, ia menyatakan adanya tunggakan gaji dari klub kepada dirinya dan beberapa rekan setimnya.
-
Apa jabatan politik Budi saat ini? Jabatannya adalah seorang Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
-
Mengapa Gunawan mengalami nasib malang? Peristiwa ini menambah deretan nasib malang yang dialami Gunawan Dwi Cahyo setelah bercerai dengan Okie Agustina.
-
Apa yang membuat Gunawan Dwi Cahyo jadi pusat perhatian? Viral di Media Sosial Namun, belakangan ini ia menjadi pusat perhatian setelah sebuah foto yang diduga sebagai dirinya viral di media sosial.
-
Apa yang ditemukan Bupati Rudy Gunawan? Dalam peninjauan yang sudah dilakukan sejak sehari sebelumnya itu bupati mendapati sejumlah pengerjaan yang tidak sesuai dengan SOP.
-
Dimana Gunawan bergabung? Setelah tidak memiliki klub, Gunawan Dwi Cahyo bergabung dengan klub Kalteng Putra yang berkompetisi di Liga 2. Klub ini berbasis di Palangkaraya.
"KPK tidak main-main dengan penyelidikan ini. Dan ini sudah berlangsung lama," kata Bambang.
Budi Gunawan pernah disorot soal rekening gendut. Temuan PPATK 19 Agustus 2008, jumlah harta kekayaan Budi sebanyak Rp 4,6 miliar. Budi juga tercatat bersama anaknya pernah membuka rekening dan menyetor uang Rp 29 miliar dan Rp 25 miliar.
Namun Budi sendiri sudah beberapa kali membantahnya dan menganggap masalah itu sudah selesai melalui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sampai di internal Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.
"Masalah itu perlu saya luruskan bahwa terkait LHA (Laporan Hasil Analisis) dari PPATK sudah ditindaklanjuti oleh Bareskrim pada tahun 2010 dan hasilnya sudah dikirim ke PPATK. Jadi masalah itu telah selesai. Artinya wajar dan dapat dipertanggungjawabkan," klaim Budi di gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/7).
Namun lagi-lagi Budi kembali kesandung masalah rekening gendut pada 2010-2012. Budi masuk sorotan PPATK karena masuk ke dalam barisan jenderal yang punya rekening gendut. Periode ini Budi lalu dipindahtugaskan ke Bali menjadi Kapolda.
Hingga kini, Budi masih menjabat sebagai Kalemdikpol dan pangkatnya sudah menjadi jenderal bintang tiga (komisaris jenderal). LHKPN Budi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terakhir pada Agustus 2008 dengan kekayaan Rp 4,468 miliar dan pada Juli 2013 Rp 22,6 miliar. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum menjabat Wakapolri, dia pernah menjadi ajudan presiden.
Baca SelengkapnyaHal itu, dia sampaikan merespons pertanyaan terkait kasus judi online di Komdigi mengarah kepada mantan Menkominfo Budi Arie.
Baca SelengkapnyaMantan politisi PDIP itu menegaskan bahwa Prabowo sudah bersih karena sudah berkali-kali ikut Pilpres.
Baca SelengkapnyaCerita Budiman Sudjatmiko ketika ditangkap dan dipenjara saat Orde Baru.
Baca SelengkapnyaMantan politisi PDIP itu menegaskan bahwa Prabowo sudah bersih karena sudah berkali-kali Prabowo ikut Pilpres
Baca SelengkapnyaPegawai Komdigi sudah 'membina' seribu situs judi online sehingga dari aksinya itu, para pelaku bisa meraup Rp 8,5 miliar per bulan.
Baca SelengkapnyaBudi mengakui memang mengenal dengan 11 pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terlibat judi online
Baca SelengkapnyaGanjar secara langsung membantah mentah dugaan gratifikasi.
Baca SelengkapnyaNotabene Budi Gunawan disebut-sebut merupakan 'pihak' Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaDi bawah kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kejagung dinilai berhasil membongkar sejumlah kasus kakap.
Baca SelengkapnyaSugeng Teguh Santoso juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia Kota Bogor
Baca Selengkapnya