Ini Langkah Kemenkes Tangani KLB Campak di 12 Provinsi
Merdeka.com - Kementerian kesehatan (Kemenkes) menetapkan 12 provinsi mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakitcampak. Kemenkes akan melakukan penyelidikan epidemiologi untuk menemukan sebaran kasus campak tersebut.
"Kita harus segera melakukan penyelidikan epidemiologi untuk menemukan apakah kasus yang diduga campak ini hanya orang ini saja atau sudah menyebar. Sudah di luar dari daerah di tempat tinggal dan seberapa luas gitu," kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine Berliana Tumiur Hutapea saat konferensi pers, Jumat (20/1).
Menurut Prima, langkah kedua adalah melakukan penanganan dengan baik. Prima mengatakan, jika keadaan pasien cukup baik, maka obat-obat yang diberikan adalah obat yang bersifat suportif.
-
Apa itu campak? Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang dapat menimbulkan komplikasi serius seperti diare, radang paru-paru, radang otak, kebutaan, bahkan kematian.
-
Apa yang menyebabkan penyakit campak? Campak pada anak biasanya disebabkan oleh infeksi virus dari famili paramyxovirus, seperti rubeola da, rubella. Infeksi virus tersebut bisa menular melalui percikan air liur dari penderita penyakit campak.
-
Bagaimana cara mencegah campak? Vaksinasi MMR adalah langkah utama untuk mencegah ketiga penyakit tersebut.
-
Siapa yang bisa tertular campak? Penyakit campak bisa menular sangat cepat kepada orang lain. Bahkan, ketika si penderita penyakit campak belum mengalami gejala ruam di kulitnya.
-
Bagaimana cara mencegah campak dan cacar air? Cacar air dan campak dapat dicegah melalui vaksinasi yang diberikan pada anak-anak. Vaksin ini diberikan dalam dua dosis antara usia 12-15 bulan dan 4-6 tahun.
-
Kapan ruam campak muncul? Ruam merah yang muncul di garis rambut atau dahi, lalu menyebar ke tubuh.
"Tapi kalau keadaannya harus dirujuk ke rumah sakit, tentu dibawa ke rumah sakit, kalau dia sudah dengan komplikasi ya dengan berat gitu," tambah Prima.
Kemudian langkah selanjutnya menurut Prima, Kemenkes akan melakukan pencegahan penyebaran virus campak dengan memperkuat imunisasi. Bahkan juga dilakukan imunisasi tambahan.
"Nah di daerah tersebut kita harus lakukan imunisasi tambahan. Seberapa luas imunisasi tambahan? itu sangat bergantung kepada hasil penyelidikan epidemiologi yang kita lakukan," ujar dia.
Prima menjelaskan, Kemenkes akan melakukan penyelidikan epidemiologi melihat seberapa luas penyebaran kasus campak tersebut. Kemudian mendata usia pasien campak untuk nantinya dilakukan imunisasi.
"Yang kedua adalah umur berapa saja nih orang-orang yang terkena untuk menetapkan nanti imunisasi yang mau kita lakukan ini, kepada kelompok sasaran mana saja yang itu tentunya,” ujar Prima.
Jika sudah ada suspek kasus, Kemenkes akan memastikan apakah kasus tersebut benar-benar merupakan kasus campak dengan melakukan uji di laboratorium. Sebab, gejala penyakit campak mirip dengan penyakit lain.
"Jadi untuk pastinya, diagnosa pastinya, itu harus diperiksa dengan pemeriksaan laboratorium,” kata Prima.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.
Baca Selengkapnyavirus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, yang sudah masuk sejak tahun 2022 silam
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaKemenkes menemukan kasus suspek cacar monyet atau mpox di Tangerang,
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca Selengkapnya