Ini penampakan hewan-hewan buas di permukiman warga
Merdeka.com - Kebakaran hutan maupun hutan yang dialih fungsikan, membuat hewan-hewan buas yang menggantungkan hidupnya pada hutan terancam, baik dari segi hilangnya pasokan makanan mereka maupun keterasingan karena melihat kepunahan tempat tinggal mereka.
Menyempitnya kawasan hutan akibat pengalihan fungsi sebagai lahan perkebunan atau terjadinya kebakaran adalah jawaban dari kenapa tersesatnya hewan-hewan buas di pemukiman warga.
Siapa yang disalahkan, kalau akhirnya binatang buas tersebut tersesat di pemukiman penduduk, untuk mencari sumber makanan atau perlindungan yang berujung pada lenyapnya ternak-ternak warga?
-
Hewan apa yang paling berbahaya di dunia? Nyamuk adalah hewan paling mematikan di dunia, melalui penyebaran penyakit malaria.
-
Bagaimana hewan liar bisa menyebabkan penyakit? Sejumlah penyakit bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Beberapa penyakit menular ini termasuk: Flu burung, Salmonella, Tuberkulosis, Campak, Virus herpes B.
-
Kenapa hewan liar bahaya untuk dipelihara? Hewan liar biasa ditangkap atau dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan. Hewan liar dengan naluri liar sering tidak memiliki temperamen yang baik sebagai hewan peliharaan.
-
Hewan apa yang paling mematikan? Nyamuk adalah hewan paling mematikan di dunia dan telah membunuh 725.000 manusia per tahun melalui penyebaran penyakit seperti malaria dan demam berdarah dengue.
-
Apa saja bahaya pelihara hewan liar? Hewan liar dengan naluri liar sering tidak memiliki temperamen yang baik sebagai hewan peliharaan. Menangkap satu spesies hewan liar dari habitatnya juga mempengaruhi seluruh ekosistem asli, berisiko menyebabkan ketidakseimbangan antara predator, mangsa, dan hubungan simbiotik.
-
Siapa yang bisa terkena penyakit dari hewan liar? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sebagian besar ahli penyakit menular sepakat bahwa asal usul pandemi manusia di masa depan kemungkinan besar akan bersifat zoonosis, dengan satwa liar menjadi sumber utamanya.
Tidak itu saja, kemunculan binatang-binatang buas, membuat warga resah, cemas, dan tentu jiwa terancam karena ketakutan diterkam binatang buas.
Inilah beberapa penampakan hewan-hewan buas di pemukiman warga yang dihimpun merdeka.com:
Akibat kebakaran, Harimau masuk permukiman warga
Dampak kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Riau beberapa waktu lalu, tidak hanya membuat kesehatan masyarakatnya terganggu, namun juga memaksa satwa liar keluar dari habitatnya.Kejadian ini terjadi di Barak Aceh, Desa Selingsing, Bengkalis, Riau, pada 24 Februari 2014 lalu, seekor harimau Sumatera memasuki pemukiman warga."Warga cemas karena ditemukan jejak kaki harimau di lahan sawit dekat dengan permukiman warga," kata seorang warga Aswadi seperti dikutip dari Antara, Rabu (26/2)."Ini membuat kita makin takut, sudah asap pekat, tambah harimau keluar hutan," Sambung Aswadi.
Hutan dibabat jadi kebun, beruang & buaya masuk permukiman
Warga di Kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir di kejutkan dengan adanya beruang hutan yang menyusup di permukiman mereka. Beruang tersebut memangsa ternak-ternak milik warga. Tidak itu saja, buaya pun sering muncul memangsa ternak-ternak mereka juga.Kejadian yang terjadi pada 9 Oktober 2013 lalu itu, membuat warga melaporkan kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, yang langsung ditindaklanjuti oleh BBKSDA.Pakar lingkungan dari Universitas Riau, Tengku Ariful Amri, mengindikasikan, keluarnya hewan liar seperti beruang dan buaya dari habitatnya akibat terus menyempitnya kawasan hutan di Riau."Seperti yang kita ketahui, bahwa hutan di Riau terus beralih fungsi menjadi lahan industri dan perkebunan. Kondisi ini tentu berdampak negatif terhadap lingkungan yang pada akhirnya juga merugikan manusia yang ada di sekitarnya," kata dia, 9 Oktober 2013.
Beruang muncul ke pemukiman warga untuk cari makan
Warga Desa Sabak Permai, Kabupaten Siak, Riau, resah karena belakangan ini beruang (Helarctos Malayanus) sering memasuki perkampungan penduduk sehingga mengancam keselamatan nyawa masyarakat. Menurut Camat Sabak Auh Kabupaten Siak, Suparni, laporan tentang beruang yang keluar dari hutan dan menyerang warga memang benar."Saya memang dapat laporan ada beruang yang keluar dari hutan dan menyerang warga," ujar Suparni seperti dikutip dari Antara, Selasa, 8 April 2014.Dia mengatakan dalam laporan itu bahwa ada beberapa beruang yang berkeliaran di perkampungan penduduk pada siang hari. Namun pada malam hari beruang itu kembali ke hutan dan kadang di perkebunan sawit dan karet milik warga setempat.Sama seperti masalah daerah Riau lahirnya, alasan tersesatnya beruang mencari makan adalah karena kebakaran dan perambahan secara liar yang terjadi pada habitat mereka.
Di Pacitan, kawanan binatang buas memangsa ternak-ternak warga
Sekawanan binatang buas, diduga sejenis serigala atau kucing hutan, menyatroni beberapa perkampungan di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Binatang buas itu memangsa belasan ternak kambing milik warga setempat, Sabtu dini hari, 1 Juni 2013 lalu.Rata-rata ternak kambing itu kehilangan sebagian organ vital, seperti jantung, hati, paru maupun lainnya."Di leher juga ada bekas gigitan yang membuat urat nadi dan pembuluh darah utama putus," kata salah seorang warga sekaligus pemilik ternak Giyanto seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 1 Juni 2013.Kawanan binatang buas tersebut belum diketahui jenis dan jumlahnya. Namun, karena serangan binatang buas tersebut, heboh isu kemunculan siluman menyerupai harimau ataupun anjing hutan.
Warga Wlahar Kulon Banyumas digegerkan penampakan beruang
Warga Desa Wlahar Kulon Kecamatan Patikraja Banyumas Jawa Tengah digegerkan adanya penampakan beruang di dekat areal persawahan. Penampakan beruang tersebut sudah dilihat warga sejak seminggu lalu."Informasi dari warga sudah ada penampakan beruang sejak Jumat lalu. Warga melihat beruang di dekat permukiman. Rata-rata mereka melihat di dekat bukit," ujar Kepala Desa Wlahar Kulon, Kusriyadi, Kamis (22/5).Beberapa warga yang melihat mengaku resah dengan kabar tersebut. Kusriyadi mengemukakan banyak warga yang melaporkan keberadaan beruang tersebut. "Jumat lalu ada seorang warga yang melihatnya dari jarak yang cukup dekat sekitar 20 meter saat sedang mencari rumput," ujarnya.Seorang warga desa, Turip (40), mengaku melihat dua ekor beruang sedang mencakar pohon pisang hingga tumbang. "Saya dengar bunyi srak..srak yang keras. Saat saya lihat ternyata ada beruang sedang mencakar pohon pisang. Karena kaget, saya lari," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaKemunculan ular tersebut sontak menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaWarga khawatir ular tersebut masuk ke rumah dan menggigit mereka.
Baca SelengkapnyaTetaplah waspada menjaga jarak dari fauna yang dapat menyebarkan penyakit rabies.
Baca SelengkapnyaBanyak kerbau dan sapi milik warga dilepasliarkan di jalan raya dan fasilitas umum di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaAsisten wedana dengan kepolisan dari polsek setempat langsung melakukan perburuan ke lapangan dan mencari ke tempat persembunyian macan itu.
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca SelengkapnyaTak hanya oarfish yang bisa menjadi pertanda bencana alam, 11 hewan ini juga bisa menunjukkan akan terjadi bencana
Baca SelengkapnyaMasuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca SelengkapnyaDiduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca Selengkapnya