Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini penjelasan asal muasal mudik dimulai

Ini penjelasan asal muasal mudik dimulai Ilustrasi Mudik. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Sosiolog dari Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar mengatakan, mudik merupakan fenomena sosial yang sudah menjadi budaya bagi sebagian masyarakat Indonesia, dan tidak bisa dicegah. Soal sejak kapan tradisi mudik ini dimulai, Wakil Rektor I Universitas Ibnu Chaldun Jakarta itu menjelaskan bahwa sejak terjadinya urbanisasi akibat kemajuan pembangunan di era 1970-an, menjadikan para perantau yang ingin mengadu nasib di kota harus pulang pada momentum-momentum tertentu, terutama di hari raya Idul Fitri (Lebaran).

"Sejak orang desa pergi ke kota, karena kota menjanjikan hidup yang lebih baik dan bisa memberikan lapangan pekerjaan," ujar Musni saat dihubungi merdeka.com, Jumat (1/7).

Musni mengatakan, ada sejumlah motif yang membuat seseorang memutuskan untuk mudik menjelang hari raya Lebaran. Selain ingin menunjukkan kesuksesannya kepada keluarga dan lingkungan, tak jarang kebanyakan dari mereka juga rindu untuk bernostalgia dengan kenangan-kenangan masa lalunya di kampung halaman.

"Tapi pada umumnya, motif mereka mudik itu karena ingin bersilaturahim kepada handai taulannya," kata Musni.

Musni juga menjelaskan, dalam tatanan sosial, mudik bisa memberi dampak positif untuk masyarakat di desa, seperti misalnya dari aspek ekonomi. Sebab, para pemudik yang pulang ke kampung halaman dengan membawa uang, pastinya ikut menggerakkan roda ekonomi dengan aktivitas berbelanja, menginap di hotel, dan aktivitas liburan lain seperti yang lazimnya dilakukan mereka di kampung halaman.

"Mudik itu dapat memberikan dampak positif pertumbuhan ekonomi, karena penginapan dan tempat wisata itu pastinya akan merekrut pegawai musiman, untuk melayani mereka yang ingin menginap dan berlibur di kampung halamannya," ujarnya.

Selain itu, Musni menjelaskan bahwa ada dampak sosial lain dari aktivitas mudik yang dilakukan menjelang hari raya Lebaran ini. Hal ini disebutnya sebagai penyatuan kembali masyarakat desa yang telah lama tinggal di kota, kepada keluarganya di desa yang senantiasa menunggu mereka pulang ke kampung halamannya tersebut.

"Dampak sosialnya itu reintegrasi atau penyatuan kembali masyarakat desa yang sudah lama tinggal di kota, di mana pada saat lebaran itu mereka pulang lagi ke desa dan merekatkan kembali hubungan keluarga dalam tali silaturahim," kata Musni.

"Dampak positif lain (dari mudik) pada masyarakat desa, adalah adanya nilai-nilai yang bisa memotivasi mereka, di mana orang bisa berhasil kalau dia mau bekerja keras di kota. Dan itu dibuktikan oleh mereka yang mudik ke kampung halamannya, setelah berhasil berjuang di kota," pungkasnya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit
Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit

Tradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.

Baca Selengkapnya
Hikayat Raja Pasai dan Cikal Bakal Lahirnya Tradisi Mudik
Hikayat Raja Pasai dan Cikal Bakal Lahirnya Tradisi Mudik

Kata 'mudik' berasal dari naskah kuno berbahasa Melayu yang berarti 'Pergi ke Hulu Sungai'.

Baca Selengkapnya
Sejarah Unik dari Tradisi Mudik
Sejarah Unik dari Tradisi Mudik

Tradisi mudik tak bisa dipisahkan dari momen Lebaran di Indonesia. Cerita perjalanan ke kampung halaman ini ternyata sudah terjadi sejak Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya
FOTO: H-8 Lebaran, Warga Ramai-Ramai Mudik Lebih Awal untuk Hindari Kemacetan dan Tiket Mahal
FOTO: H-8 Lebaran, Warga Ramai-Ramai Mudik Lebih Awal untuk Hindari Kemacetan dan Tiket Mahal

Pemudik terpantau mulai memadati terminal-terminal di Jakarta dan sekitarnya meski Lebaran masih 8 hari lagi.

Baca Selengkapnya
Menengok Tradisi Mudik di Turki dan Malaysia, Beda dengan Indonesia?
Menengok Tradisi Mudik di Turki dan Malaysia, Beda dengan Indonesia?

Turki merupakan salah satu negara yang masyarakatnya mayoritas muslim. Tradisi mudik di Turki untuk merayakan Idul Fitri yang biasa disebut 'Seker Bayram'.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mudik Lebih Awal untuk Hindari Macet, Calon Penumpang Mulai Memadati Terminal Kalideres
FOTO: Mudik Lebih Awal untuk Hindari Macet, Calon Penumpang Mulai Memadati Terminal Kalideres

Pemerintah meminta masyarakat agar mudik lebih awal seraya menghindari kepadatan puncak arus lalu lintas.

Baca Selengkapnya
FOTO: Bak Piknik, Ini Potret Pemudik Gelar Tikar dan Sahur di Gerbang Tol Cikampek Utama
FOTO: Bak Piknik, Ini Potret Pemudik Gelar Tikar dan Sahur di Gerbang Tol Cikampek Utama

Di depan Gerbang Tol Cikampek Utama, pemudik menggelar tikar dan mengeluarkan seluruh bekal makanan untuk disantap bersama-sama saat waktu sahur.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Anjurkan Mudik Lebih Awal, Menhub Sebut Tiket H-10 Hingga H-5 Masih Tersedia
Presiden Jokowi Anjurkan Mudik Lebih Awal, Menhub Sebut Tiket H-10 Hingga H-5 Masih Tersedia

Budi menerangkan puncak arus mudik terjadi pada H-4 dan H-3 lebaran.

Baca Selengkapnya
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta

Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.

Baca Selengkapnya
Pemudik Tiba di Sumsel Diprediksi Mulai H-5, Angkutan Barang Dilarang Melintas
Pemudik Tiba di Sumsel Diprediksi Mulai H-5, Angkutan Barang Dilarang Melintas

Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.

Baca Selengkapnya