Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Penyebab Dampak Bencana 2021 Meningkat Signifikan

Ini Penyebab Dampak Bencana 2021 Meningkat Signifikan Abu vulkanik Gunung Semeru selimuti lahan pertanian di Lumajang. ©JUNI KRISWANTO/AFP

Merdeka.com - Dampak bencana pada 2021 meningkat signifikan dibandingkan dengan 2020. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada tiga penyebabnya.

Pertama, sejumlah bencana yang terjadi tidak dapat diprediksi. Di antaranya gempa Mamuju, Siklon Tropis Seroja Nusa Tenggara Timur, dan awan panas guguran Semeru.

"Kenapa korbannya lebih banyak? Betul tadi karena ada peristiwa unpredictable seperti gempa bumi, siklon tropis, dan sebagainya," kata Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Jumat (31/12).

Penyebab kedua, risiko terdampak bencana terus meningkat, seperti jumlah penduduk. Berdasarkan data statistik, jumlah penduduk yang tinggal di kawasan rawan bencana bertambah setiap tahun.

Ketiga, daya dukung lingkungan menurun sehingga memperparah kejadian bencana. Dia mengambil contoh lingkungan yang mulai rusak dan bangunan rapuh berkontribusi pada meningkatnya korban bencana.

"Daya dukung lingkungan yang cenderung untuk kemudian memperparah bencana-bencana yang ada," ujarnya.

Bencana di 2021 Menurun

Sebelumnya, BNPB melaporkan jumlah kejadian bencana pada 2021 menurun 33,5 persen dari 2020. Pada 2020, kejadian bencana mencapai 4.649, kini hanya 3.092.

Kejadian bencana terbanyak pada 2021 merupakan banjir mencapai 1.298. Kemudian disusul cuaca ekstrem 804, tanah longsor 632, karhutla 265, gelombang pasang dan abrasi 45, gempa bumi 32, kekeringan 15, dan erupsi gunung api 1.

"Sesungguhnya, yang dominan di 2021 adalah bencana hidrometeorologi basah," kata Lilik.

Menurutnya, bencana terbanyak terjadi di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Aceh. Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan juga mencatat kejadian bencana cukup tinggi.

Meski kejadian bencana di 2021 menurun, dampaknya justru meningkat signifikan. Lilik mencatat, korban meninggal dunia akibat bencana pada 2021 naik 76,9 persen. Pada 2020, korban meninggal dunia hanya 376, kini menjadi 665.

Korban luka-luka juga naik signifikan dari 619 pada 2020 menjadi 14.116 di 2021. Korban mengungsi juga meningkat, dari 2020 hanya 6.796.334 menjadi 8.426.609 pada 2021.

"Demikian juga rumah rusak dari 65.744 pada 2020 menjadi 142.179 di 2021," jelasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024

Dalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.

Baca Selengkapnya
Polda Riau Berhasil Turunkan Angka Kecelakaan & Pelanggaran Lalulintas Selama 2024
Polda Riau Berhasil Turunkan Angka Kecelakaan & Pelanggaran Lalulintas Selama 2024

Ditlantas Polda Riau mencatat ada sebanyak 153.100 kasus pelanggaran lalu lintas. Angka ini turun sebesar 41.706 kasus atau 21,4 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Inilah Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta per Maret 2024
Inilah Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta per Maret 2024

BPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024

Baca Selengkapnya
Data BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Mencapai 25,9 Juta Orang di Maret 2023
Data BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Mencapai 25,9 Juta Orang di Maret 2023

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, menurun 0,46 juta orang terhadap September 2022.

Baca Selengkapnya
Kecelakaan Tahun 2024 Menurun Dibandingkan 2023, Kasus Menonjol Truk Tronton Tabrak Lima Motor dan Mobil di Slipi Jakbar
Kecelakaan Tahun 2024 Menurun Dibandingkan 2023, Kasus Menonjol Truk Tronton Tabrak Lima Motor dan Mobil di Slipi Jakbar

Ada 711.532 kasus pelanggaran lalu lintas yang terjadi. Hal ini menurun dibanding tahun 2023 yang mencapai 817.069 pelanggaran.

Baca Selengkapnya
Kriminal di Jakarta Meningkat Selama 2024, Tercatat 58.055 Kasus
Kriminal di Jakarta Meningkat Selama 2024, Tercatat 58.055 Kasus

Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun 2023, yang hanya berjumlah 57.157.

Baca Selengkapnya
KLHK Klaim Penggundulan Hutan di Indonesia Turun Hingga 114 Ribu Hektare
KLHK Klaim Penggundulan Hutan di Indonesia Turun Hingga 114 Ribu Hektare

Meski penurunan sudah cukup signifikan, KLHK tidak memungkiri masih marak penebangan hutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
2.131 Warga Bali Terserang DBD, Faktor Curah Hujan Tinggi Picu Meningkatnya Populasi Nyamuk
2.131 Warga Bali Terserang DBD, Faktor Curah Hujan Tinggi Picu Meningkatnya Populasi Nyamuk

Kasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung

Baca Selengkapnya
Kakorlantas Sebut Angka Kecelakaan Mudik dan Arus Balik 2024 Turun
Kakorlantas Sebut Angka Kecelakaan Mudik dan Arus Balik 2024 Turun

Sementara untuk luka berat pada mudik dan lebaran tahun ini mengalami kenaikan. Aan mengungkap trend luka berat pemudik hingga 533.

Baca Selengkapnya
3.213 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Jawa Barat Selama 2023
3.213 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Jawa Barat Selama 2023

Kapolda Jawa Barat, Irjen Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa penurunan angka kecelakaan berada di angka 6 persen dibandingkan tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Kasus DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenkes
Kasus DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenkes

Hingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.

Baca Selengkapnya
Hampir 5 Juta Ancaman Siber Terdeteksi di Indonesia pada Q2 2024
Hampir 5 Juta Ancaman Siber Terdeteksi di Indonesia pada Q2 2024

Sebanyak 4.785.898 deteksi ancaman daring berhasil diblokir selama periode April hingga Juni tahun ini.

Baca Selengkapnya