Ini sosok Dita beserta istri terduga pelaku bom Surabaya
Merdeka.com - Setelah seranga bom Surabaya yang menggemparkan seluruh Indonesia, pihak kepolisian langsung bertindak cepat. Salah satunya adalah dengan meminta rekaman kamera pengintai CCTV di rumah makan Bebek Alas Daun yang terletak di Wonorejo Asri, Kecamatan Rungkut, Surabaya.
Sang pemilik rumah makan, Armuji mengaku sangat terkejut dengan kedatangan pihak kepolisian pada Minggu malam 13 Mei 2018.
Armuji sempat menanyakan alasan petugas kepolisian meminta rekaman CCTV tersebut. Petugas pun memberi tahu bahwa rekaman tersebut untuk penyelidikan keluarga yang diduga pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Kota Surabaya yang menewaskan 13 orang dan melukai 43 orang pada Minggu pagi.
-
Kenapa Dita diejek oknum Bonek? Dita juga sering menerima ujaran merendahkan dari oknum Bonek saat berada di dalam stadion. Antara lain diejek sok cantik hingga disinggung karena atribut suporter yang ia kenakan.
-
Siapa putri korban bom Surabaya yang jadi Bintara Polisi? Aqiella Nadya berhasil meneruskan karier ayahnya sebagai anggota polisi usai lolos pada seleksi Bintara Polda Jawa Timur.
-
Siapa yang membantu Dina? Namun, dukungan dan dorongan dari keluarga, terutama suami yang juga sudah memulai usaha terlebih dahulu, membuat Dina semakin kuat dan yakin.
-
Dimana Dita dilecehkan? 'Aku sering datang ke stadion mepet (waktu pertandingan), di lokasi cek tiket pasti sedang ramai dan desak-desakan. Itu dimanfaatkan (pelaku) untuk grepe-grepe (memegang area sensitif korban), terus mereka bilang enggak sengaja,' ungkap Dita saat dihubungi Merdeka melalui panggilan WhatsApp, Kamis (31/8/2023) malam.
-
Siapa suami Diah Permatasari? Gambar ini diambil ketika Diah Permatasari bersama suaminya merayakan Hari Valentine pada tahun 1997 yang lalu.
-
Apa usaha Dina? Dina dan suami memutuskan untuk mencoba peruntungan di bidang kuliner. Suami Dina sudah resign lebih dulu dan mulai bisnis toko siomay. Sementara Dina memutuskan memproduksi Roti Maryam di sela-sela waktu luang.
Tiga gereja tersebut adalah Gereja GKI Jalan Diponegoro Surabaya dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuno Surabaya serta Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya Surabaya.
Lokasi rumah makan milik Armuji memang tidak jauh dengan rumah milik keluarga terduga pengebom tiga gereja yang berada di Wonorejo Asri Blok K/22A.
Satu keluarga tersebut adalah pasangan suami istri, yakni Dita Oepriarto dan Puji Kuswanti, serta empat anaknya yang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan. Empat anak Dita masih bersekolah: satu masih di jenjang SMA, satu SMP, dan dua jenjang SD.
"Saya kaget dan tidak mengira kalau punya tetangga pelaku bom Surabaya," kata Armuji yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya ini, dilansir Antara.
Armuji pun memberikan rekaman CCTV yang ada di rumah makannya untuk mempermudah proses penyelidikan petugas kepolisian setempat. Meski tidak tiap hari ke rumah makannya, Armuji biasanya bertegur sapa dengan para tetangganya.
Ia tidak mengira Dita yang sebelumnya dikenal sebagai sosok santun dan ramah pada warga itu menjadi pelaku pengeboman. Dilihat dari cara berpakaiannya biasa dan tidak ada yang menyangka bila Dita merupakan pelaku pengeboman.
Armuji juga mengatakan Dita kerap terlihat bersama kedua anak lelakinya berboncengan naik motor menuju ke musala untuk salat berjemaah.
Meski demikian, sosok Dita yang diketahui bekerja sebagai distributor obat herbal itu diketahui tidak banyak bicara dan bersosialisasi dengan warga semenjak dua tahun terakhir. Padahal, tiga tahun lalu, terduga pemboman di Surabaya itu pernah menjadi Ketua Sub RT 2/RW 3 Kelurahan Wonorejo.
Begitu juga dengan sosok istri Dita yang tidak terlihat mencurigakan. Selain tidak memakai cadar, istri Dita jarang keluar rumah. Namun, anak-anak mereka sering keluar untuk bermain.
"Kata tetangga lainnya, sering ada tamu di rumah Dita. Namun, tetangga tidak terlalu memperhatikannya," katanya.
Dita Oeprianto pernah terdaftar dan kuliah di Fakultas Ekonomi Unair dengan NIM 049114141P. Yang bersangkutan pernah terdaftar sebagai mahasiswa Diploma 3 Program Studi Manajemen Pemasaran. Namun pimpinan Jamaah Asharu Daulah (JAD) Surabaya itu tidak menyelesaikan kuliahnya. Dita di-drop out (DO) dari fakultas lantaran nilai akademisnya jauh di bawah rata-rata. Dita hanya menempuh 47 SKS dengan IPK 1,47.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih mendalami dari mana tersangka belajar merakit bom.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra tiba di Gedung Bareskrim Polri sekitar pukul 15.47 WIB.
Baca SelengkapnyaDenny Sumargo membongkar sisi lain Dian Sastrowardoyo yang tak banyak diketahui publik.
Baca SelengkapnyaDE ditangkap pada Senin (14/8) siang di rumah kontrakannya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Jalan Raya Bulak Sentul RT07 RW27, Bekasi.
Baca SelengkapnyaBukan mengenakan gaun dan kostum yang mewah, Juliati justru tampil dengan sederhana.
Baca SelengkapnyaDengan ditangkapnya Dito, per hari ini ia telah resmi ditahan di Rutan Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaMenpora RI Dito Arietdjo bersama istrinya Niena Kirana Riskyana menghadiri acara Istana Berkebaya di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (6/8) sore.
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri.
Baca SelengkapnyaUni dibunuh orang tidak dikenal di depan toko miliknya
Baca SelengkapnyaSeorang perwira Polisi, Kompol Priyo tampil sangat sederhana dengan kaos putih dan celana pendek saat diculik istrinya pergi ke pasar.
Baca SelengkapnyaKorban pembunuhan dalam mobil ini sempat gegerkan warga Medan. Kini pelaku ditangkap.
Baca SelengkapnyaDian Sastrowardoyo sukses memerankan tokoh utama Dasiyah di serial film Gadis Kretek.
Baca Selengkapnya