Jadi Agen Antikorupsi, Siswa Akan Awasi Kepala Sekolah
Merdeka.com - Gagasan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membentuk agen antikorupsi pada tahun depan disambut antusias kalangan pelajar. Mereka tak sabar menjalani pelatihan dan mempraktikkan ilmu pemberantasan korupsi dalam keseharian.
Satu di antaranya Intan Latifah Nuratmojo. Siswi SMA Negeri 1 Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara ini sangat tertarik mendaftar sebagai agen antikorupsi. Meski proses pembentukan agen masih tahun depan, namun Intan sudah menemukan beberapa program antikorupsi di sekolahnya.
"Saya ingin menggagas kantin kejujuran. Ingin mengajak teman-teman berlatih jujur, tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya, membayar di kantin sesuai harga yang tercantum, meski tanpa penjaga," terang gadis gadis kelahiran Merauke, 7 Juni 2003 ini.
-
Siapa yang membantu gadis itu? Seorang pria yang kebetulan lewat dan sedang mengemudi sebuah mobil menemukan gadis malang tersebut. Ia pun langsung menolongnya dan memasukan gadis tersebut beserta sang adik ke dalam mobilnya.
-
Siapa yang diajari rasa tanggung jawab? Mengajarkan tanggung jawab tentu bukan hal yang mudah terlebih pada anak-anak. Dengan memiliki hewan peliharaan akan menjadi motivator yang baik untuk mengajarkan tanggung jawab pada anak.
-
Siapa yang mengajak Jelita belanja? Setelah mengobrol, pria ini pun mengajak Jelita belanja ke minimarket.
-
Siapa yang membantu gadis itu keluar? Termotivasi oleh nasibnya, dia mengajukan keluhan pada 23 Mei melalui saluran layanan Pemerintah Kota Xiamen, meminta Federasi Wanita Xiamen untuk membantu wanita tersebut.
-
Apa contoh perilaku anak bertanggung jawab? Mulailah dengan memberikan tugas dan tanggung jawab yang sederhana dan sesuai dengan usia anak. Misalnya, Anda dapat meminta anak untuk membereskan mainannya sendiri atau membantu Anda menyiapkan makan malam.
-
Kenapa anak ini harus kerja? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
Intan adalah satu dari enam pelajar yang sempat orasi bersama Ganjar Pranowo di panggung peringatan hari antikorupsi sedunia (hakordia) 2019 Minggu (8/12/2019) di depan kantor Gubernur Jateng, Semarang. Di hadapan 3000 pelajar, Intan menjadi orator pertama.
Intan, yang juga Ketua OSIS SMA Negeri 1 Purwanegara, bahkan sudah menyiapkan diri untuk mengawasi sekolahnya. “Karena saya ketua OSIS, saya sering berhubungan dengan bendahara sekolah. Saya juga tahu betul berapa dana yang ada di sekolah dan apa saja peruntukannya. Saya akan mulai mencermati kalau-kalau ada penyimpangan dana sekolah,” ujar Intan.
Orator lain pada peringatan Hakordia Jateng kemarin adalah Muhammad Angga Yoga Pratama. Siswa SMA Negeri 1 Purworejo ini juga ingin menjadi yang pertama mendaftar sebagai agen antikorupsi.
“Saya sebagai generasi muda merasa bangga karena Jawa Tengah menjadi provinsi yang paling berintegritas di Indonesia. Ini juga tantangan bagi generasi saya untuk mempertahankan. Buat apa kalau integritas tinggi kalau generasi berikutnya yang bertanggung jawab atas itu merusak citra nama baik Jawa Tengah ke depannya. Maka saya mengajak seluruh siswa di Jawa Tengah, ayolah kita bersama-sama jadi agen antikorupsi. Kita punya suara dan kita juga punya gubernur yang mau mendengarkan kok,” kata Angga.
Ketua OSIS SMK Negeri Jawa Tengah Pati, Muhammad Adji Kurniawan pun tak mau ketinggalan. Bahkan meski sekarang belum resmi jadi agen antikorupsi, ia sudah ingin menerapkan pengawasan pada anggotanya.
"Saya mau beri sanksi pada anggota OSIS yang telat datang rapat atau kegiatan. Sebab terlambat itu sama dengan korupsi waktu," tegasnya.
Tak cuma hal kecil, Adji pun siap jika mendapat tugas mengawasi keuangan sekolah. Ia tak takut meski berhadapan dengan guru atau kepala sekolah.
“Saya siap mengawasi dan melaporkan kalau ada kepala sekolah dan guru yang korupsi uang sekolah atau dana BOS. Kemarin sudah disampaikan pak gubernur, semisal siswa akan menyampaikan aspirasi itu dari pihak provinsi sudah menyediakan aplikasi. Jadi aspirasi siswa itu bisa langsung disampaikan,” kata Adji.
Angga menambahkan, “Sesuai arahan dari pak gubernur kami justru diharuskan, harus berani dan harus siap melaporkan. Kemarin kami sepakat dari pelajar yang berkumpul itu, koruptor-koruptor tembak dor, termasuk guru kami sendiri kalau korupsi,” tegas Angga. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
siswi yang bongkar praktik pungli mendapatkan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan.
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa.
Baca SelengkapnyaMendengar pengakuan siswa tersebut, raut wajah Ganjar terlihat marah dan kecewa ada sekolah negeri yang melakukan pungutan ke sekolah.
Baca SelengkapnyaKapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi mengingatkan kepada pemilih pemula untuk tidak terpengaruh informasi hoaks
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar kelas 2 bernama Keyla di sekolah tersebut tidak menyantap makanan yang bergizi yang dibagikan
Baca SelengkapnyaGanjar menambahkan, tindakan tegas tersebut merupakan langkah agar kejadian serupa tidak terulang di sekolah lain.
Baca SelengkapnyaSatpol PP DKI Jakarta menggaet pelajar untuk mencegah terjadinya tawuran dan tindakan melanggar aturan lainnya di DKI.
Baca SelengkapnyaAnak-anak seharusnya memang fokus belajar dan bermain. Namun, tidak dengan Jelita. Ia harus berjualan gorengan untuk bantu orang tuanya.
Baca SelengkapnyaWalaupun gratis, pengajar madrasah tetap mendapat honor yang layak
Baca SelengkapnyaGanjar menyebutkan, tidak akan segan-segan langsung mencopot kepala sekolah yang terindikasi memberatkan siswa dan orang tua siswa dengan melakukan pungli.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan modus pura-pura memberi informasi palsu bahwa ibu korban mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang setelah mengantarnya ke sekolah.
Baca Selengkapnya