Jadi Beban Keluarga, Motif Adik Bunuh Kakak Tirinya di Garut
Merdeka.com - Polisi akhirnya mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan WI (22) bersama saudaranya yang masih di bawah umur. Korban bernama Sukmawijaya (22) yang merupakan kakak tiri pelaku. Aksi tersebut berawal dari rasa sakit hati WI.
Kapolres Garut, AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, korban dan WI diketahui memiliki hubungan saudara tiri. Meski begitu, dalam kesehariannya, korban menurut pelaku WI telah membuat sakit hati.
"Korban oleh pelaku WI ini dinilai menyusahkan keluarganya, terutama ibunya. Jadi korban ini berdasarkan pengakuan pelaku, sehari-harinya tidak bekerja namun selalu minta uang dan minta rokok," kata Rio, Kamis (6/4).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
Atas dasar hal tersebut, pelaku merasa sakit hati. Sehingga kemudian mengajak saudaranya yang masih di bawah umur untuk melakukan aksi penganiayaan terhadap korban pada Rabu, 15 Februari 2023.
Namun aksi penganiayaan tersebut kemudian menyebabkan korban meninggal dunia. Aksi penganiayaan yang berujung maut itu, menurut Rio sempat dilaporkan aksi bunuh diri.
"Namun kami yang menerima laporan tersebut langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan menemukan kejanggalan dan kemudian diketahui bahwa korban meninggal bukan akibat bunuh diri, melainkan karena diduga akibat penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia," ungkapnya.
Dalam perkara tersebut, pihaknya pun kemudian berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku yaitu WI dan satunya anak di bawah umur. Dalam penanganan pelaku yang masih di bawah umur, pihaknya bekerjasama dengan Balai Pemasyarakatan.
"Informasi terakhir yang kami terima, untuk anak yang di bawah umur sudah divonis oleh pengadilan yaitu kurungan enam tahun penjara. Sedangkan untuk tersangka WI, dalam waktu dekat ini akan segera kami lakukan tahap dua," katanya.
Sebelumnya, seorang warga Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat Bernama Sukma (22) dilaporkan meninggal dunia akibat bunuh diri. Setelah dilakukan penelusuran, diketahui ternyata dia menjadi korban pembunuhan saudara tirinya sendiri.
Kapolres Garut, AKBP Rio Wahyu Anggoro menjelaskan, awalnya menerima informasi adanya warga yang diduga melakukan bunuh diri pada Minggu (25/2). Menerima laporan tersebut pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Saat anggota kami melakukan olah TKP, tim di lapangan menemukan adanya sejumlah kejanggalan. Karena itu saya perintahkan jajaran Satreskrim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," jelas Rio, Sabtu (25/2).
Atas temuan tersebut, penyidik kepolisian menyimpulkan bahwa Sukma bukan tewas akibat bunuh diri, melainkan diduga dibunuh.
"Kesimpulan penyidik bahwa korban ini dibunuh mengacu pada hasil penyelidikan pada jasad korban, hasil olah TKP, dan keterangan saksi yang kami mintai keterangan," ungkapnya.
Proses pun kemudian berlanjut untuk mencari terduga pelaku pembunuhan. Polisi berhasil mengungkap dua orang terduga pelaku pembunuhan korban yang berinisial WI (22) dan seorang anak masih di bawah umur.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus mayat terbungkus kain sarung di wilayah Pamulang, Tangerang Selatan, akhirnya terbongkar.
Baca SelengkapnyaKarena sering dibully dan dilontarkan kata-kata kasar yang bikin kedua tersangka tersinggung.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaKepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan bahwa aksi tersebut terjadi di jalan Gagak Lumayung, Kelurahan Kota Wetan.
Baca SelengkapnyaMotif kakak adik di Jaksel bunuh pasutri akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu. Pelaku ternyata remaja usia 17 tahun inisial ND.
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, kedua pelaku tertangkap tangan mencuri uang ayahnya.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar rekonstruksi pembunuhan ibu kandung Tapos, Depok, Kamis (31/8). Pelaku RA (23) memperagakan sejumlah adegan, termasuk 43 kali menusuk korban.
Baca SelengkapnyaPria inisial EX ditangkap polisi atas kasus pembunuhan terhadap cucunya,
Baca Selengkapnya