Jadi Korban Perdagangan Orang, Warga Singkawang Alami KDRT Minta Dipulangkan
Merdeka.com - FR (26) warga Singkawang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Wanita hamil tiga bulan itu kini berada di China.
"Informasi ini kita ketahui setelah menerima laporan dari masyarakat melalui media sosial Facebook dua hari lalu, yang menyebutkan bahwa ada seorang warga Singkawang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Tiongkok," kata Kapolres Singkawang, AKBP Raymond M Masengi. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (11/8).
"FR sempat disekap oleh suaminya di dalam hutan. Namun sekarang sudah kembali ke rumah tetapi masih disekap di dalam kamar," sambungnya.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa yang sering jadi korban KDRT? Mayoritas korban KDRT adalah perempuan, meskipun pria juga bisa menjadi korban.
Irvan menambahkan, korban sudah sekitar satu tahun berada di China bersama suaminya. Namun belakangan ini, korban sering mendapatkan perlakuan kasar bahkan kekerasan dari suaminya.
"Atas perlakuan itulah korban merasa tidak tahan dan meminta bantuan Polres Singkawang untuk bisa memulangkannya," kata Raymond.
Pihak penyalur sudah berusaha dihubungi sekaligus berkoordinasi untuk memberitahu dan membantu kepulangan korban.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Bandara Soekarno-Hatta, membongkar modus baru perdagangan orang ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaKondisi A sempat lumayan parah sehingga tidak bisa bangun selama dua hingga tiga hari.
Baca SelengkapnyaSaat minta dipulangkan ke Indonesia, pihak penyalur minta tebusan Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaPelarian ETT (35) setelah menganiaya istrinya, SAG, berakhir. Warga Jakarta Utara ini ditangkap petugas gabungan di Guangzhou, China, Senin (15/1).
Baca SelengkapnyaKorban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.
Baca SelengkapnyaMereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaSementara ketiga teman korban dibebaskan tanpa terluka di tengah jalan oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca SelengkapnyaSetelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.
Baca SelengkapnyaKapolri perintahkan anggotanya untuk membebaskan ibu yang disekap dan dijadikan budak seks di Dubai.
Baca SelengkapnyaBayi CP berhasil diselamatkan dari oknum yang mencoba untuk menjualnya kepada warga negara China di Kota Fuqing, Provinsi Fujian, China.
Baca Selengkapnya