Jaringan LGBT di Pontianak terbongkar, targetnya anak-anak
Merdeka.com - Ditreskrimsus Polda Kalbar membongkar komplotan kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Pontianak. Empat orang diamankan polisi. Diduga, keempat orang itu, punya 100 pengikut lain masuk dalam kelompok LGBT.
Keterangan diperoleh, terbongkarnya komplotan LGBT ini dilakukan kepolisian, Senin (4/12) malam lalu. Empat orang terduga komplotan LGBT dan juga penyebar virus HIV AIDS, dibekuk di rumah masing-masing, di Pontianak. Satu dari 4 pelaku, bahkan masih berstatus pelajar SMA.
Polisi memperkirakan, jumlah korban dari kelompok LGBT ini cukup banyak. Mengingat, keempatnya beraksi menggunakan akun media sosial, dengan jumlah pengikut hingga ribuan orang. Yang mencengangkan, sasaran mereka adalah anak di bawah umur.
-
Siapa yang termasuk dalam LGBTQ? Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
LGBTQ adalah apa? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Siapa saja yang berpotensi jadi pelaku kekerasan seksual online? Pelaku seringkali membangun hubungan dengan anak-anak, biasanya dengan menyamar sebagai teman sebaya atau karakter yang mereka sukai, atau menggunakan pendekatan lain.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
Usai diamankan, keempatnya menjalani pemeriksaan medis. Dua di antaranya, dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS. Kepada penyidik Ditreskrimsus, para pelaku ini memiliki pengikut tidak kurang 100 orang LGBT.
Begitu aktifnya para pelaku di media sosial, menjadikan mereka memiliki pengikut hingga ribuan orang. Modus para pelaku, mengincar korbannya, dengan memasang foto porno, dan mengajak berhubungan intim.
"Terungkapnya kasus ini, berawal dari patroli siber tim siber Polda Kalbar, terhadap sebaran akun media sosial," kata Direktur Kriminal Khusus Polda Kalimantan Barat AKBP Mahyudi Nazriansyah, dalam keterangan resmi dia kepada wartawan di Pontianak, Rabu (6/12).
"Dalam patroli tim siber, menemukan akun media sosial, yang menampilkan, atau membagikan foto, sekaligus ajakan kepada masyarakat untuk berbuat tindak asusila," ujar Mahyudi.
Dalam kesempatan itu, kepolisian lanjut Mahyudi, mengingatkan seluruh masyarakat, agar tidak terpengaruh terhadap pola pergaulan LGBT. "Karena dari hasil pengembangan, komplotan ini punya jaringan yang luas, dan mengincar anak-anak di bawah umur," terang Mahyudi.
Keempat pelaku, ditetapkan sebagai tersangka dan kini meringkuk di sel tahanan Polda Kalimantan Barat. Mereka dijerat dengan Pasal 45 ayat 1 junto Pasal 27 ayat 1 Undang-undang No 19/2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dengan ancaman 6 tahun penjara. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua diminta untuk mengawasi handphone anak jika memiliki tiga aplikasi sebagai media komunikasi mereka.
Baca SelengkapnyaBisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca SelengkapnyaRibuan wanita menjadi korban dari sindikat eksploitasi seksual 'Premium Place'.
Baca SelengkapnyaDelapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca SelengkapnyaLewat grup telegram untuk memberikan konten- konten pornografi mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta.
Baca SelengkapnyaKendaraan pelaku sudah disita namun dua pelaku masih dalam pengejaran polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus provokasi yang memicu sejumlah tawuran di Jakarta. Empat orang tersangka pelakunya ditangkap.
Baca SelengkapnyaPolisi juga mendapati beberapa pelaku di antaranya positif narkotika melalui tes urine yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaLima pembuat konten pornografi dan perdagangan anak jaringan internasional diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaPenangkapan para remaja tersebut dilakukan setelah polisi melakukan patroli siber.
Baca SelengkapnyaIvan mengatakan permasalahan judi online pada anak ini harus ditangani bersama
Baca Selengkapnya