Jasad Pasangan di Hotel Central Asahan Pelaku dan Korban Penembakan, Motif Asmara
Merdeka.com - Polisi menyimpulkan tewasnya pria dan wanita di Hotel Central, Kisaran, Asahan, Sumut, adalah pembunuhan dan bunuh diri. Salah seorang disinyalir sebagai pelaku penembakan yang kemudian mengakhiri hidupnya.
"Jadi kalau secara garis besarnya, intinya salah satu yang meninggal di hotel itu adalah pelaku penembakan juga pelaku (bunuh diri), kalau dari hasil olah TKP ya," kata Kapolres Asahan, AKBP Faisal Napitupulu, Selasa (8/1).
Pelaku diidentifikasi sebagai Hasyim Prasetya (33), warga Bunut Barat Kecamatan Kisaran Barat. Sementara korban yakni Depi Istiana (22), warga Pondok Karang Air, Lingkungan III, Kelurahan Karang Anyer, Kecamatan Kisaran Timur, Kota Kisaran.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang meninggal menjelang pernikahan? Calon mempelai pria, Rija dipanggil ke hadapan Yang Maha Kuasa.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa sepasang kekasih itu dikubur bersama? Menurut para peneliti, penemuan makam semacam ini membantu menjelaskan konsepsi kehidupan sosial manusia dan kematian dengan lebih baik, juga sikap manusia pada zaman itu terhadap persoalan cinta, ketika samen leven (kohabitasi, hidup bersama tanpa ikatan pernikahan) antara kelompok etnis yang berbeda mendorong munculnya dan penyebaran etos pluralistik.
Keduanya ditemukan tewas mengenaskan di kamar hotel nomor C12, Hotel Central, Jalan Sei Gambus, Kota Kisaran, Senin (7/1).
Saat ditemukan, jasad Hasyim tidak mengenakan busana, telungkup di lantai. Kepalanya luka parah. Sementara jasad Devi nyaris tanpa busana, hanya mengenakan pakaian dalam. Kakinya menekuk di lantai sementara bagian kepalanya telungkup di tempat tidur. Keduanya mengalami luka tembak di kepala.
Di lokasi ditemukan senjata api rakitan bergagang kayu. Satu selongsong peluru ditemukan di atas meja, satu lagi tertinggal di senjata api.
"Kesimpulan kami dari hasil olah TKP, dikuatkan dengan hasil labfor juga, itu salah satu korban yang meninggal dunia itu merupakan pelaku," ucap Faisal.
Ditanya soal motif, Faisal mengatakan diduga kuat masalah asmara.
"Kalau motif dari keterangan saksi ya, memang kedua korban ini sempat tunangan. Terus informasi dari saksi ya, dari pihak keluarga, ada rencana yang perempuan mau menikah dengan lelaki lain," jelas Faisal.
Dia menambahkan banyak petunjuk yang menguatkan Hasyim bunuh diri setelah menembak Devi. "Termasuk ada surat laki-laki itu ke ibunya. Itu salah satu yang menguatkan. Seperti pesan terakhir anak kepada ibunya," jelas Faisal.
Seperti diberitakan, jasad Hasyim dan Devi pertama kali ditemukan petugas hotel. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke polisi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaSiti Nurhasanah (40) tega membunuh ibu kandungnya Hasyiyah (60) karena tak merestui pernikahannya dengan Sadi Adi Broto (50).
Baca SelengkapnyaPelaku RY dan korban S sudah saling kenal karena keduanya sama-sama bekerja di PT Tuntek, Cikupa.
Baca SelengkapnyaTersangka merupakan rekan kerja korban perempuan mayat dalam koper
Baca SelengkapnyaAKP Sukadi tak menerangkan, soal kronologisnya tewasnya pasutri tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelah dilaksanakan olah TKP dan pengecekan, ditemukan beberapa luka tusuk pada tubuh korban A.A.KNS dan A.A.SA yang berakibat fatal.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaPelaku dan korban kerap cekcok kendati baru sepekan menikah.
Baca SelengkapnyaSuami memerintahkan istrinya menghabisi korban karena mereka sudah mempunyai anak.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaDevi mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami terkait pasal pembunuhan berencana.
Baca SelengkapnyaMotif kakak adik di Jaksel bunuh pasutri akhirnya terungkap.
Baca Selengkapnya