Jelang Imlek, Dewa Dapur ke langit, Kim Sin dan 3 keris dicuci
Merdeka.com - Bangunan utama tempat ibadah Tri Dharma Kelenteng Boen Tek Bio, Banyumas, Jawa Tengah, masih dalam proses renovasi akibat terbakar pada 2012 silam. Bangunan yang dibangun pada 1826 di daerah aliran Sungai Serayu tersebut kerap disebut sebagai kelenteng tertua di Banyumas.
Menjelang perayaan Imlek, kesibukan nampak dari ruang Aula Tri Dharma Kelenteng Boen Tek Bio. Aula yang semula dijadikan tempat berkumpulnya para warga dan jemaah itu, sejak 2012 silam disulap menjadi tempat peribadatan. Belasan jemaah yang berasal dari sekitar Banyumas datang untuk mencuci Kim Sin atau patung dewa yang biasanya ditempatkan di altar sembahyang.
"Hari ini kami melakukan penjamasan atau penyucian patung untuk menyambut Imlek. Tradisi ini dilakukan setelah Dewa Dapur naik ke langit dengan ditandai peribadatan sembahyang tadi malam di kelenteng," ujar Humas Tempat Ibadah Tri Dharma Kelenteng Boen Tek Bio Banyumas, Sobita Nanda, kepada merdeka.com, Jumat (24/1).
-
Dimana perayaan Imlek di Tangerang? Suasana Imlek sudah terasa di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang, Banten.
-
Apa Imlek itu? Imlek adalah perayaan tahun baru tradisional yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
-
Apa yang dirayakan di Tahun Baru Imlek? Memberikan ucapan selamat Imlek 2024 memiliki makna penting karena itu merupakan bentuk penghargaan dan kebersamaan dalam merayakan perayaan Tahun Baru Imlek.
-
Di mana Imlek dirayakan? Imlek jatuh pada tanggal yang bervariasi setiap tahunnya, mengikuti kalender lunar.
-
Bagaimana Imlek dirayakan? Selama perayaan Imlek, keluarga berkumpul untuk merayakan bersama, menyelenggarakan upacara persembahan kepada leluhur, dan menyantap hidangan khas yang dianggap membawa keberuntungan, seperti mi panjang yang melambangkan umur panjang.
-
Bagaimana cara merayakan Tahun Baru Imlek? Dengan memberikan ucapan selamat, kita turut merayakan kebahagiaan dan harapan baru bersama teman, keluarga, dan rekan kerja yang merayakan Imlek.
Penyucian patung tersebut dilakukan dengan menggunakan air sumur yang berada di dalam lingkungan kelenteng. Air tersebut dipercaya memiliki keampuhan karena berasal dari tujuh sumur di berbagai tempat yang dikeramatkan.
Sejak pagi hari, Rakam (71), juru kunci kelenteng telah sibuk mempersiapkan tradisi jamas tersebut. Ia menyiapkan selang ke dalam beberapa bak berukuran sedang di luar aula.
Dari dalam aula kesibukan sudah mulai terlihat. Beberapa perempuan terlihat sibuk membersihkan patung dewa dengan air dari sumur yang dicampur air kayu cendana dan campuran kembang telon.
Rakam yang sudah lama menjadi juru kunci mengaku sudah lama diserahkan tugas untuk menjamas benda suci yang dijelmakan dalam bentu keris. Tiga buah keris yang ditempatkan dalam satu altar bernama Mbah Kuntjung, diakui menjadi pengayom kelenteng dari unsur lokalitas.
"Kami percaya Mbah Kuntjung ikut mengayomi kelenteng dan juga selalu menjaga kelenteng ini, dan ini merupakan keunikan yang dimiliki Kelenteng Boen Tek Bio Banyumas," kata Sobita.
Keris yang berada di altar Mbah Kuntjung yang ikut dijamas bersama Kim Sin ada tiga macam. Keris tersebut memiliki nama masing-masing dan dipercayai menjadi simbol bagi masyarakat kelenteng.
"Kerisnya ada tiga, Keris Brojol, Sapu Jagat dan Cempana Carita," jelas Rakam yang memulai penjamasan kali pertama setelah Kim Sin.
Keris brojol, jelas Rakam, melambangkan kelahiran manusia. Sedangkan, Keris Cempana Carita melambangkan ketenangan, dan terakhir Keris Sapu Jagat merujuk pada pembersihan diri dari perilaku buruk.
Menurut Sobita, ketiga keris tersebut menjadi lambang akulturasi yang terjadi antara kelenteng dengan masyarakat kejawen. Akulturasi dua budaya dalam kehidupan masyarakat Banyumas sudah terjadi sejak lama.
Jalinan itulah yang membuat erat kehidupan antarumat beragama di Banyumas. Bahkan, kala aula masih digunakan sebagai tempat pertemuan, semua pembicaraan tentang kerukunan antarumat beragama dan kebudayaan terkadang sering dilakukan di tempat tersebut.
Lebih jauh, Sobita berharap, akulturasi ini bisa membawa dampak bagi kehidupan masyarakat Banyumas dan Indonesia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan ini menjadi simbol penyucian diri umat Tri Dharma guna menghapus segala keburukan hati dan pikiran serta kembali suci.
Baca SelengkapnyaWarga keturunan Tionghoa sibuk membersihkan patung di Wihara Amurva Bhumi.
Baca SelengkapnyaTradisi itu digelar dengan harapan menyambut tahun baru Imlek dengan jiwa raga yang bersih.
Baca SelengkapnyaRibuan warga keturunan Tionghoa berkumpul di klenteng dan rumah-rumah ibadah untuk menghadiri sembahyang yang khusus dilakukan pada malam tersebut.
Baca SelengkapnyaKlenteng Hok Lay Kiong bersiap menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2024 M/2575 Kongzili dengan pemasangan 1.000 lampion.
Baca SelengkapnyaTahun Baru Imlek adalah perayaan tahun baru tradisional yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaShio Imlek tahun 2024 adalah Naga Kayu yang melambangkan sebuah keberuntungan.
Baca SelengkapnyaDekorasi yang dipasang Suku Dinas Pertamanan dan Kehutanan DKI ini untuk menyemarakkan Tahun Baru Imlek 2575.
Baca SelengkapnyaPembersihan ini dilakukan untuk menata gereja agar terlihat rapi saat perayaan Natal 2023 di Gereja Katedral Jakarta.
Baca SelengkapnyaPerayaan Imlek di Korea Selatan, yang dikenal sebagai Seollal, merupakan momen penting yang dirayakan dengan meriah.
Baca SelengkapnyaLarangan atau tradisi pantangan saat Imlek merupakan bagian integral dari perayaan Tahun Baru Imlek dalam budaya Tionghoa.
Baca SelengkapnyaMenyucikan keris pusaka hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu.
Baca Selengkapnya