Jembatan Otista Dibongkar, Sistem Satu Arah di Seputar Istana Bogor Dihapus
Merdeka.com - Pembongkaran Jembatan Otista di Kota Bogor, mengganggu lalu lalu lintas khususnya Sistem Satu Arah (SSA) di seputaran Istana Bogor. Alhasil, mulai Selasa (9/5) pukul 21.00 WIB, Pemerintah Kota (Pemkot Bogor) menghapus SSA sementara waktu, agar lalu lintas lebih terkendali.
Sejak Jembatan Otista ditutup pada 1 Mei 2023, kemacetan parah terjadi di sejumlah ruas jalan protokol di Kota Bogor. Pasalnya, Jembatan Otista memiliki peranan penting sebagai jalur penghubung utama antara wilayah timur, selatan dan tengah Kota Bogor.
Selain itu, jembatan yang berada tidak jauh dari Tugu Kujang tersebut, menjadi bagian dari SSA yang sudah diterapkan Pemkot Bogor beberapa tahun ke belakang.
-
Siapa yang membongkar jalur kereta api Jogja-Bantul? Pada tahun 1943, pekerja Romusha Jepang membongkar jalur kereta api untuk segmen Palbapang-Sewugalur untuk pembangunan jalur kereta api di tempat lain dan mengubah jalur Yogyakarta-Palbapang dari lebar sepur 1.435 mm menjadi 1.067 mm.
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Bagaimana proses perbaikan jembatan di Banyuwangi? Hingga saat ini, telah 47 jembatan yang rampung proses pengerjaannya. Termasuk sejumlah jembatan yang putus akibat banjir pada akhir 2022 lalu, telah selesai proses pengerjaanya dan bisa digunakan oleh masyarakat.
-
Mengapa tembok kota dihancurkan? Namun, seiring berjalannya waktu, tembok kota mulai kehilangan relevansinya pada abad ke-16 hingga ke-17, dan akhirnya sebagian besar tembok tersebut dihancurkan pada abad ke-19 saat kota mengalami ekspansi.
-
Kenapa Jembatan Semanggi dibangun? Seiring berkembangnya Jakarta sebagai kota metropolitan, Soekarno kemudian mencarikan solusi agar masalah kemacetan yang mulai terjadi di sana bisa terselesaikan dengan baik. Langkah pertama adalah dibangunlah sebuah jembatan agar mobilitas kendaraan bisa berjalan maksimal.
-
Dimana saja jembatan di Banyuwangi dibangun? Tahun 2023 ini, pemkab melakukan pembangunan dan perbaikan sebanyak 52 jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi, 10 di antaranya adalah jembatan rekonstruksi bencana.
Sejumlah rekayasa lalu lintas telah dilakukan, dengan menyiapkan jalur-jalur alternatif, namun hasilnya jauh dari harapan.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto bersama jajaran Forkopimda Kota Bogor, pun memutuskan akan menghapus SSA di beberapa titik mulai Selasa malam ini. Diharapkan, dengan rekayasa lalu lintas anyar ini, lalu lintas dapat lebih terkendali dan tidak merugikan masyarakat.
"Jadi mulai pukul 21.00 WIB, skenario ini akan berjalan kami akan siapkan sarana dan prasarananya terkait dengan water barier dan ada juga penghilangan separator dan lampu lalu lintas di daerah Kapten Muslihat," sambung Bima.
Menurut Bima, dengan skenario baru ini, nanti Jalan Jalak Harupat akan menjadi dua arah, tetapi nanti melipir ke sebelah kiri.
Kemudian juga nanti yang menuju Empang bisa berputar dulu ke arah Otista berputar sebelum Jembatan Otista untuk kemudian nanti belok kiri ke Jalan Roda, bisa berputar ke arah Surya kencana untuk selanjutnya ke BTM.
Dari arah Balai kota Bogor juga nanti akan belok kiri, jadi tidak bisa crossing ke Jalan Harupat tetapi langsung ke Sudirman.
"Jadi pada intinya, skenario dua arah akan banyak menekankan perputaran menekuk ke kiri. Secara detail konsep baru ini akan kita sebarkan mulai malam ini juga, agar warga bisa memahami dan menyesuaikan," ucap Bima.
Bima juga menegaskan ini adalah jawaban atas aspirasi dari warga untuk di berlakukan kembali dua arah, setelah melalui berbagai kajian. Namun tentu konsep ini pun akan terus di analisa di lapangan terkait pelaksanaannya dan akan terus di sempurnakan.
"Jadi intinya pertimbangan kami adalah untuk menyingkat waktu tempuh, untuk mengurangi dampak ekonomi dan untuk menggerakkan kembali roda ekonomi dan lain-lain," tegas Bima.
Bima juga juga menambahkan bahwa rekayasa lalu lintas dua arah ini berlaku selama penutupan jalan otista karena adanya revitalisasi Jembatan Otista Bogor.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk memasuki tahapan laik fungsi jalan usia beton minimal harus berusia 21 hari sampai 28 hari untuk bisa dilakukan uji beban.
Baca SelengkapnyaWisatawan banyak yang mengeluhkan kemacetan parah di jalur Puncak pada Sabtu (16/9) karena banyaknya kendaraan.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi membuat kondisi jembatan kini lebih lebar dari sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSiang Ini, Polisi Berlakukan One Way dari Jalur Puncak ke Jakarta
Baca SelengkapnyaPetugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menertibkan alat peraga partai politik berbentuk bendera di kawasan Jalan Raya Bogor.
Baca SelengkapnyaProgres pembangunan Jembatan Otista telah mencapai 87 persen.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi jembatan Otista ini memakan waktu selama 7,5 bulan dan menelan biaya perbaikan hingga Rp50 miliar.
Baca SelengkapnyaRizky mengatakan sebanyak ribuan pengendara telah memadati kawasan puncak sejak kemarin dengan yang mendominasi adakah kendaraan roda dua.
Baca SelengkapnyaKendaraan yang telah melintas di jalur Puncak, data Kamis (9/5) kemarin menunjukan angka 16.000 kendaraan.
Baca SelengkapnyaWali Kota Bogor, Bima Arya turun langsung ke jalan untuk tertibkan PKL yang berjualan di jalan dan angkot ngetem sembarangan yang sebabkan kemacetan.
Baca Selengkapnyajembatan utilitas di Jembatan Otista, saat ini sudah selesai pengerjaan dengan menggunakan sistem pengeboran kini dilanjut pengecoran.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR akan melakukan perbaikan temporer Tol Bocimi yang ambles karena longsor
Baca Selengkapnya