Kagama Luncurkan Buku Panduan, Tegaskan AI Harus Disikapi Secara Waspada
Komunitas Kagama Artificial Intelligence (Kagama AI) meluncurkan buku memahami AI.
Komunitas Kagama Artificial Intelligence (Kagama AI) meluncurkan buku memahami AI sebuah panduan etik. Buku ini untuk memberi panduan untuk masyarakat ketika menghadapi teknologi AI.
Penulis buku Agus Sudibyo menjelaskan, AI perlu disikapi dengan waspada. Sehingga, perlu kehati-hatian dalam memakai teknologi yang eksis di dunia ini.
"Nah sikap waspada inilah yang hendak ditekankan dalam buku yang hari ini kita luncurkan bersama-sama," kata Agus saat sambutan di Financial Hall Sudirman, Jakarta, Kamis (28/11).
"Buku ini menyorongkan sikap hati-hati sekaligus kritik terhadap AI, suatu teknologi yang hari ini begitu disambut dengan gegap gempita di seluruh dunia," sambungnya.
Agus menuturkan, euforia terhadap AI mestinya dibarengi dengan sikap waspada bersama terhadap dampak, anomali, kontradiksi, serta residu yang ditimbulkannya.
"Pada arus inilah menurut kami dibutuhkan sebuah panduan etis yang membantu masyarakat memahami fenomena AI dari suatu jarak sekaligus menangkap dimensi-dimensi etis ketika menggunakannya," tuturnya.
Agus mengungkapkan, ide dasar yang ditawarkan pada buku ini ialah untuk memahami apa itu makhluk AI sebelum terlanjur larut dalam area-area baru yang didominasi oleh teknologi ini.
Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI ini menambahkan, buku ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat Indonesia agar mampu bersikap bertanggung jawab ketika berhadapan atau menggunakan teknologi AI.
"Isinya kiat-iat yang diasumsikan bisa dengan mudah dibahami banyak pihak. Harapan kami semoga buku ini berhasil memandu pembaca untuk memahami AI secara lebih memadai dan etis," tandasnya.
Peluncuran buku ini turut dihadiri Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Pengamat politik Rocky Gerung, Budayawan Suwijo Tejo dan Direktur TVRI Imam Brotoseno.