Kapal Dihantam Gelombang dan Tenggelam di Samudera Hindia, Satu Orang Tewas
Merdeka.com - Kapal Motor (KM) Linggar Petak 89 tenggelam di Perairan Samudera Hindia, Selasa (28/2). Kapal pencari ikan dengan Person Over Board (POB) 15 orang tersebut diperkirakan tenggelam sekitar pukul 13.00 WITA.
Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan, agen kapal PT Sumber Mina Samudera menginformasikan bahwa empat orang berhasil diselamatkan, satu orang ditemukan meninggal dunia, sementara 10 orang lainnya masih dalam pencarian.
Sementara, rute kapal dari Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, menuju fishing ground. Namun nahas ketika berada di posisi koordinat 09°21'S - 115°03'T tiba-tiba datang ombak menerjang.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
"Pukul 13.30 WITA, KM Bahari Nusantara 25 menemukan dan mengevakuasi lima orang ABK KM Linggar Petak 89, dan masih melakukan pencarian ABK lainnya," kata Darmada, Rabu (1/3).
Informasi dari nakhoda KM Linggar Letak 89 yang berhasil selamat mengungkapkan, kapal sudah tenggelam dan para Anak Buah Kapal (ABK) berpegang pada bola-bola pelampung.
"Informasinya kami terima kemarin pada pukul 18.05 WITA dan sudah kami gerakkan KN SAR Arjuna 229 mulai dari semalam dan hari ini kembali bergerak dari Dermaga Pasir Pelabuhan Benoa, pada pukul 07.35 WITA," imbuhnya.
Sementara, untuk perkiraan waktu tempuh sekitar 2,5 jam hingga tiba di posisi kapal tenggelam. Sementara itu koordinasi tetap dilakukan dengan KM Bahari Nusantara 25 dan KM Bahari Nusantara untuk memantau perkembangan proses pencarian. Pihaknya juga berharap cuaca mendukung dalam proses pencarian dan para korban bisa segera ditemukan.
Selain itu, operasi SAR hari ini turut melibatkan 17 orang ABK, lima rescuer, tujuh personel Polair Mabes Polri, enam personel Polair Pelabuhan Benoa dan dua personel SAR Radio 115.
"Selain mengerahkan personel dan alut, kami juga menghubungi SROP dan VTS Benoa untuk e-broadcast mapel ke kapal-kapal yang berada disekitar lokasi kejadian," ujarnya.
Sementara, identitas korban ABK KM Lintang Petak 89.
1. Ariyono Wicaksono (Nakhoda/selamat)
2. Usnadi (selamat)
3. Asep Maulana M. (selamat)
4. Muhamad Kevin Danuarta (selamat)
5. Hadi Supriadi (meninggal dunia)
6. Dana Prasasty (DP atau dalam pencarian)
7. Ryan Perdana Syah Putra (DP)
8. M. Bagas Syaifudin (DP)
9. Sendi Wahyudi (DP)
10. Jaya Rahman (DP)
11. Maman Sulaeman (DP)
12. Olof Luturmas (DP)
13. Candra (DP)
14. Mohamad Jaelani (DP)
15. Indra Pamungkas (DP).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaDua perahu bermuatan penumpang 14 orang tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya