Kapolres Enrekang bikin aturan, anak buah nakal dikurung di masjid

Merdeka.com - Setiap pemimpin punya cara tersendiri untuk menindak anak buahnya yang nakal. Seperti yang diterapkan Kapolres Enrekang, Sulawesi Selatan, AKBP Leo Joko Triwibowo.

Jika ada anggotanya yang melanggar disiplin dan etika, akan dihukum dengan cara beribadah dan melayani jemaah di dalam masjid.

"Sejak bertugas di Polres Enrekang setahun lalu, saya mulai menerapkan metode penghukuman di masjid untuk anggota yang beragama islam. Terbukti sudah lebih 10 orang anggotanya mengakui kesalahan tanpa mengulanginya lagi. Bahkan, mereka yang pernah menjalani masa hukuman sesuai dengan ketentuan undang-undang dan peraturan Polri itu memperlihatkan adanya perubahan yang cukup signifikan," kata AKBP Leo Joko Triwibow di Enrekang. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (8/11).

Untuk anggota yang melakukan pelanggaran disiplin, masa hukumannya lebih kurang 21 hari. Selama itu pula, mereka dikurung di dalam masjid.

"Sesuai dengan jumlah hari penahanannya. Kalau pelanggaran disiplin biasanya 21 hari dan itu kita tidak kurung di penjara. Kita justru kurung anggota di masjid dan tidak boleh keluar selama masa hukuman," jelasnya.

Sedangkan anggota yang melakukan pelanggaran sepenuhnya, akan mendapatkan bimbingan dari ulama setempat agar mereka mengakui kesalahan.

"Pokoknya semua dilakukan oleh anggota. Mulai dari membersihkan masjid, menyapu, mengepel dan mengatur sendal para jemaah yang datang beribadah. Anggota tidak boleh keluar masjid selama masa hukuman," tutupnya.

Leo menambahkan, hukuman itu sebagai pembentukan dan penguatan mental serta iman jajaran Polres Enrekang. "Pelanggaran yang dilakukan oleh anggota itu sudah disadarinya, dan karena mengabaikan sanksi-sanksi yang mengaturnya sehingga pelanggaran kerap dilakukan oleh anggota tertentu," ucapnya. (mdk/lia)