Karhutla Belum Usai, Sumsel Mulai Diintai Bencana Banjir dan Longsor
Wilayah Sumatera Selatan mulai diintai bencana hidrometeorologi akibat perubahan cuaca. Banjir dan tanah longsor patut diwaspadai seiring datangnya musim hujan.
Wilayah Sumatera Selatan mulai diintai bencana hidrometeorologi akibat perubahan cuaca. Banjir dan tanah longsor patut diwaspadai seiring datangnya musim hujan.
Karhutla Belum Usai, Sumsel Mulai Diintai Bencana Banjir dan Longsor
Berdasarkan pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, sedikitnya ada sembilan daerah di bagian barat Sumsel masuk dalam wilayah rentan bencana longsor, yakni Kabupaten Empat Lawang, Pagaralam, Lahat, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan Lubukinggau.
Tingkat kerawanan semakin meningkat seiring banyaknya tumbuhan yang mati akibat kekeringan dan terbakar di musim kemarau. Tumbuhan menjadi faktor penting membantu ekosistem alam dalam menyerap air dan penahan erosi.
"Sembilan daerah itu mayoritas perbukitan, punya tebing-tebing hingga rawan longsor di musim hujan."
Kepala BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana, Kamis (23/11).
Sementara daerah rawan banjir berada di beberapa wilayah dengan dataran rendah dan memiliki sungai, seperti Palembang, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, OKU, Muara Enim, dan Musi Rawas.
Pemerintah kabupaten dan kota mesti waspada seiriing imbauan yang dikeluarkan BMKG, terkait peringatan dini. Sementara untuk penanganan, disiapkan sedikitnya 1.000 personel gabungan lintas instansi ditambah relawan.
Terkait karhutla, tim masih di lapangan karena titik panas terpantau di beberapa daerah seperti di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir. Kesiapsiagaan penanganan karhutla tetap dilakukan meski hujan mulai turun merata.
"Operasi karhutla tetap jalan, masih ada titik api. Operasi dihentikan jika karhutla benar-benar habis," kata Iqbal.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel Wandayantolis mengatakan, dari analisa yang dilakukan BMKG dalam tiga hari ke depan dinamika atmosfer berpotensi adanya awan hujan.
Masyarakat diimbau lebih waspada ketika terjadi hujan di suatu wilayah, khususnya yang tinggal di dekat sungai.
"Terkhusus di bantaran sungai maupun yang tinggal di lereng gunung harus waspada," kata Wandayantolis.