Karhutla di Kutai Barat Meluas ke Cagar Alam Kersik Luway, Habitat Anggrek Terancam
Merdeka.com - Kobaran api kebakaran lahan dan hutan (Kathutla) terus terjadi di semak dan hutan di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, dalam sepekan terakhir. Hingga saat ini, api bahkan nyaris menghanguskan pos jaga BKSDA Kalimantan Timur di Cagar Alam Kersik Luway.
Dengan kondisi personel terbatas dan bekerja hampir 24 jam, tim Satgas Karhutla Kutai Barat terus berjibaku padamkan kobaran api.
"Api sudah masuk areal Kersik Luway, hampir ke pos jaga. Tapi bersyukur bisa kami kendalikan," kata Kasi Rekonstruksi BPBD kabupaten Kutai Barat Seldas Limbong, dikonfirmasi Sabtu (21/9).
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
Seldas menerangkan, dalam sepekan ini, sekitar 100 hektare lahan dan hutan di sekitar daerah Sekolaq Darat di kawasan sekitar Kersik Luway hangus terbakar.
"Api masuk kawasan Kersik Luway. Awal mula api dari perbatasan jalan hauling batubara," ujar Seldas.
"Tim BPBD 20 orang bersama BKSDA, KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) Batu Ayau Dishut Kaltim, masyarakat peduli api yang dekat dengan kebun batas Kersik Luway, kelompok tani, bersama-sama memadamkan. Ada TNI dan Polri, minim sekali," tambahnya.
Di tengah kobaran api dan embusan angin kencang disertai teriknya matahari di musim kemarau ini, membuat kewalahan petugas di lapangan.
"Sempat kewalahan, karena personel terbatas. Karhutla tidak hanya siang, tapi juga malam hari," ungkap Seldas.
Ditambah lagi, medan yang sulit dan minimnya sumber air di tengah hutan. "Cagar Alam Kersik Luway ini maskotnya daerah Provinsi Kaltim dan Indonesia. Di sini habitat anggrek di Kalimantan," jelas Seldas.
Pemkab Kutai Barat melalui BPBD Kutai Barat berencana meminta bantuan water boombing BNPB untuk membantu menangani Karhutla. "Sekarang sedang dalam proses administrasi," jelas dia.
Untuk diketahui, taman Nasional Kersik Luway merupakan cagar alam seluas 17,5 hektare di kecamatan Sekolaq Darat, Kutai Barat, sejak 1982 silam. Di Kersik Luway tanaman anggrek hingga 72 jenis.
Termasuk, jenis anggrek endemik yang paling populer di Kersik Luway, adalah anggrek hitam (Coelogyne Pandurata).
Baca juga:
WALHI: 288 Perusahaan Rusak 4,5 Juta Hektar Ekosistem GambutKebakaran Lalap Hutan Jati di SemarangMenengok Ruang Bebas Polusi untuk Korban Kabut Asap RiauWalhi Desak Pemerintah Ungkap Korporasi Pelaku Pembakaran Hutan dan LahanBMKG Deteksi 129 Titik Panas Karhutla di Riau, 4 Daerah Diselimuti Kabut AsapPelaku Pembakar Hutan Terancam Dipidana Maksimal 12 Tahun PenjaraBPPT Terus Ciptakan Hujan Buatan Padamkan Kebakaran Hutan dan Lahan (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaBPBD memastikan kebakaran di lereng Gunung Agung tidak merambat ke lahan-lahan produktif milik warga.
Baca SelengkapnyaKondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, kebakaran terjadi di kawasan hutan di lereng Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, Bali, dan hingga kini masih ada titik api yang belum padam.
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaTitik api pertama kali terdeteksi di kawasan hutan di sekitar Pura Pengubengan pada ketinggian kurang lebih 2000 mdpl pada Minggu (13/10).
Baca SelengkapnyaKarhutla di Kalsel kini menjadi prioritas penanganan semua pihak
Baca SelengkapnyaTeknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan yang dilakukan sejak 8 Agustus 2023 berjalan tak optimal.
Baca SelengkapnyaWarga diminta tetap waspada mengingat titik kebakaran hanya berjarak tiga kilometer dari pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca Selengkapnya