Kasus coretan PKI di Berau masih gelap, pelaku belum tertangkap
Merdeka.com - Aparat masih menelusuri pelaku pencoretan spanduk bertuliskan PKI, di sejumlah lokasi di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Warga Berau diminta tidak terpengaruh hasutan pascainsiden coretan bertulis PKI itu.
Sejauh ini, penyelidikan gabungan Polri dan TNI, belum menemukan titik terang. Kepolisian masih mendalami keterangan dua orang saksi warga, yang mengetahui pertama kali coretan tulisan PKI itu.
"Belum ada perkembangan, masih kita lakukan penyelidikan," kata Kapolres Berau AKBP Handoko kepada merdeka.com, Senin (19/9).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Dimana kejadian tokoh PKI kebal peluru itu terjadi? Komandan Batalyon Kala Hitam Mayor Kemal Idris dan seorang perwira peninjau dari Australia melihat langsung ada tokoh PKI tak mempan ditembak.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
Handoko meminta masyarakat tetap tenang, tidak terprovokasi dan khawatir dengan adanya coretan tulisan PKI itu. Masyarakat Berau diminta untuk memercayakannya kepada aparat, baik Polri dan TNI.
"Saya pikir, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Tetap saja tenang, tidak terpengaruh hasutan seperti itu. Biarkan polisi yang menangani," ujar Handoko.
"Kita tidak akan tahu motif dan tujuannya pelaku melakukan pencoretan tulisan itu, sebelum pelaku kita tangkap dan kita periksa," tambah Handoko.
"Tidak kalah penting, masyarakat tetap proaktif, waspada. Tetap saja beraktivitas seperti biasa, tetap tenang. Kita terus koordinasikan bersama dengan Kodim," jelasnya lagi.
Sementara Dandim 0902 Tanjung Redeb Letkol CZI Slamet Santoso juga menerangkan, personelnya masih melakukan penyelidikan bersama kepolisian. Terlebih lagi, kurang dari pekan ke depan, diperingati sebagai Gerakan 30 September.
"Masih dalam lidik bersama kepolisian. Itu aman saja, tidak ada kaitannya dengan itu (PKI). Tapi kita terus koordinasikan bersama dengan kepolisian," kata Slamet.
"Ya, terlebih lagi itu (menjelang peringatan 30 September). Tapi saya pikir, pencoretan itu, tidak ada kaitannya. Di Berau ini, tidak, saya yakin tidak ada itu," demikian Slamet.
Diketahui, warga menemukan sejumlah spanduk bercoretkan tulisan PKI, Kamis (15/9) lalu sekitar pukul 02.00 WITA dini hari, yang juga bertepatan dengan hari jadi Berau dan Tanjung Redeb. Kapolres Berau AKBP Handoko memastikan jajarannya, juga tengah menyelidiki pelaku pencoretan.
Dua orang warga dimintai keterangan, dan telah mengamankan 6 spanduk bercoretkan tulisan PKI, yang diantaranya menyasar spanduk hari jadi Berau dan Tanjung Redeb bergambar Bupati Muharram dan Wakil Bupati Agus Tantomo, spanduk Polres Berau dan juga spanduk milik Kodim 0902 Tanjung Redeb. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaAktivitas Pegi selama berstatus sebagai buronan ditelusuri polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi belum menjelaskan secara gamblang barang bukti yang disita pada saat proses penggeledahan.
Baca SelengkapnyaSelain mendalami peran Pegi yang sempat berstatus DPO, para terpidana turut dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaDua nama yang telah ada dalam ketetapan pengadilan dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky tetap ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar menegaskan bahwa Pegi merupakan otak pembunuhan dalam perkara ini.
Baca SelengkapnyaHotman menemukan sejumlah kejanggalan dalam proses penanganan perkara
Baca SelengkapnyaKPK membidik kasus korupsi yang menyeret anggota komisi XI DPR RI dan anggota BPK.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi dilakukan Kompolnas dengan menemui langsung penyidik Polda Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKPK) tengah menyidik dugaan korupsi pengadaan lahan Jalan Tol Trans Sumatera (JTSS) oleh BUMN PT Hutama Karya pada tahun anggaran 2018-2020.
Baca Selengkapnya