Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sragen terus meroket
Merdeka.com - Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sragen memperihatinkan. Berdasarkan data Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) Sragen, hingga Oktober 2016, tercatat 52 kasus kekerasan terjadi dengan korban perempuan. Tak hanya perempuan, korban tindak asusila terhadap anak di bawah umur jauh lebih banyak.
Koordinator APPS Sugiarsi mengatakan, dari 52 kasus tersebut didominasi kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebanyak 21 kasus, perkosaan 9 kasus, pencabulan 18 kasus, penganiayaan 3 kasus, dan pornografi 1 kasus. Sedangkan jumlah korban perkosaan anak usia 4 tahun 3 korban, usia 6 tahun 2 korban, usia 8 tahun 1 korban, anak 14 tahun satu korban dan anak 19 tahun1 korban.
"Kasus dengan korban anak lebih banyak dibandingkan kasus dengan korban orang dewasa. Kurangnya perhatian dan pengasuhan dari orangtua korban menjadi penyebabnya. Biasanya kalau tidak orangtua bercerai ya karena anak di tinggal orangtua kerja dan dititipkan," ujar Sugiarsi, Rabu (2/11).
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Siapa yang sering jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Sapi perah.
-
Siapa yang sering melakukan kekerasan pada anak? Sayangnya, sering kali kekerasan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk orang tua mereka.
-
Kapan kekerasan seksual paling banyak terjadi pada anak? Dalam data IDAI yang dihimpun pada periode 1 Januari hingga 27 September 2023, Meita menyebut kasus kekerasan seksual paling banyak dilaporkan oleh korban yang berusia remaja atau pada rentang usia 13-17 tahun.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
Sugiarsi mengatakan, saat ini pihaknya tengah memberikan pendampingan kepada seorang bocah berusia 4 tahun asal Sumberlawang yang menjadi korban perkosaan. Pelaku yang merupakan tetangga korban, berinisial DA (23).
Kasus ini, kata Sugiarsi, terungkap ketika orangtuanya ke Polres Sragen beberapa waktu lalu.
Terkait penanganan terhadap korban perempuan, ia akan mendatangkan psikiater dari RSUD Dr. Moewardi Solo.
"Kami akan membantu memulihkan kondisi psikis korban dan keluarganya. APPS juga akan mengawal proses hukum kasus tersebut hingga tuntas, dan harapannya pelaku mendapat hukuman yang berat dan setimpal," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaAnak yang menjadi korban sebanyak 163 dan perempuan sebanyak 104 orang.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga perempuan di Indonesia yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di setiap jamnya.
Baca SelengkapnyaKetua KPAI Ai Maryati Solihah menyebutkan regulasi yang berkaitan dengan perlindungan anak sebetulnya sudah cukup komprehensif.
Baca SelengkapnyaTindak kejahatan seksual dengan anak sebagai korban adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKawiyan memastikan, KPAI terus melakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani berharap ada program-program dari Pemerintah yang dapat mencegah terjadinya KDRT.
Baca SelengkapnyaPolitisi Rieke DIah Pitaloka bahas soal korban KDRT yang memutuskan kembali ke pasangannya.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan terus terjadi di dunia pendidikan. Pihak sekolah harus lebih tegas menerapkan hukuman kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan seksual tersangka tunadaksa berinisial IWAS bertambah dari 13 menjadi 15 orang.
Baca Selengkapnya