Kasus ODGJ Diduga Dikeroyok Polisi di Lembata, Kapolres: Tak Ada Saksi yang Melihat
Merdeka.com - Kasus pengeroyokan terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) terjadi di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pelaku pengeroyokan itu diduga sekelompok personel kepolisian.
Kasus ini telah dilaporkan ke Kapolda NTT Irjen Pol Irjen Pol Johni Asadoma. Sementara Polres Lembata memberikan keterangan pers terkait dugaan pengeroyokan itu. Namun, mereka beralasan belum ada saksi yang melihat kejadian itu.
Kapolres Lembata AKBP Dwy Handono Prasanto menyampaikan proses pelaporan penganiayaan itu. Pada Rabu (28/12), sekitar pukul 00.05 Wita, seorang warga Kelurahan Lewoloba Tengah, Kecamatan Nubatukan, bernama Andreas Baha Ledjab (38) mendatangi SPKT Polres Lembata. Dia melaporkan bahwa adiknya bernama Yoseph Kefasso Bala Lata Ledjab telah dikeroyok orang yang belum diketahui identitasnya.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Siapa yang melakukan pengeroyokan? AG kemudian diteriaki malang. Teriakan AG mencuri perhatian warga lainnya di sekitar lokasi. BH dan empat rekannya terkepung dan tidak bisa melarikan diri. Keempatnya pasrah. Mereka menjadi bulan-bulan AG dan sejumlah orang lainnya. Pengeroyokan yang dilakukan rupanya membuat BH tewas. Sementara rekannya mendapat perawatan. Bahkan mobil minibus itu ikut dibakar.
-
Kapan kejadian pengeroyokan terjadi? Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (2/12) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
-
Dimana pengeroyokan itu terjadi? Bermula saat dua orang tak dikenal menghampiri lapak korban AR di Jalan Raya, Joglo, Kembangan Jakarta Barat, pada Selasa 3 September 2024 sekira pukul 21:00 WIB.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap ojol? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
Berdasarkan laporan Andreas, pengeroyokan itu terjadi di pinggir jalan sekitar 500 meter dari rumahnya pada Selasa (27/12) sekitar pukul 21.00 Wita. Saat itu dia sedang berada di dalam rumah bersama keluarganya.
Tiba-tiba datang sekelompok orang yang tidak dikenal. Dia menduga mereka adalah anggota kepolisian.
Korban Diikat dan Terluka
Sekelompok orang itu menanyakan tentang keberadaan Yoseph Kefasso Bala Lata Ledjab. Andreas menjawab tidak mengetahui keberadaan adiknya.
Sempat terjadi ketersinggungan di lokasi, namun berhasil ditenangkan seorang anggota Polres Lembata yang melewati lokasi.
Andreas dalam laporannya menjelaskan, beberapa saat kemudian dia mendapat informasi dari warga sekitar bahwa adiknya yang bernama Yoseph Bala Lata Ledjab telah dikeroyok di dekat koperasi kredit pintu air.
Mendengar informasi itu dia langsung mengajak warga lain yang juga anggota polisi bernama Marjuni untuk bersama ke lokasi kejadian. Saat tiba di lokasi mereka melihat tangan Yoseph telah diikat menggunakan tali rafia, serta terdapat luka di pelipis mata kanan, luka di siku tangan kanan, luka di telapak tangan kiri, luka di punggung bagian kanan dan badannya penuh dengan debu.
"Andreas Baha Ledjab menjelaskan bahwa setelah mengetahui hal itu, dirinya membawa korban ke Rumah Sakit Umum Lewoleba untuk divisum dan mendapatkan perawatan. Selain itu dia telah melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Lembata, dan tercatat dalam laporan polisi nomor LP/B/235/VII/2022/SPKT/Polres Lembata/Polda NTT, tanggal 28 Desember 2022 tentang peristiwa penganiayaan dan membuat perasaan tidak menyenangkan," jelas Dwy.
Saat ini polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi. Korban Yoseph Bala Lata Ledjab belum bisa dimintai keterangan, karena menurut keluarga, dia mengalami gangguan kejiwaan (ODGJ). Namun keluarga belum bisa menunjukkan surat keterangan yang bisa menerangkan dia merupakan ODGJ.
"Hasil koordinasi dengan pelapor bahwa tiga orang saksi yang diajukan oleh pelapor masih sibuk dan berjanji akan segera memberikan keterangannya. Belum ada saksi yang melihat langsung kejadian penganiayaan yang dialami oleh korban yang bernama Yoseph Bala Lata Ledjab," jelasnya.
Menurut Dwy, ada ketidaksesuaian keterangan soal waktu penganiayaan dengan saat sekelompok pemuda yang tidak diketahui identitasnya, mendatangi rumahnya untuk mencari keberadaan adiknya karena diduga telah menganiaya anggota polri.
"Tidak ada kesesuaian waktu antara kejadian anggota Polri dipukul oleh Yoseph Kefasso Bala Lata Ledjab (kejadian pertama), dengan Yoseph Kefasso Bala Lata Ledjab diduga dipukul oleh oknum anggota Polri (kejadian kedua). Kejadian pertama terjadi pada pukul 21.15 Wita (laporan polisi nomor 234), sedangkan kejadian kedua terjadi pukul 21.00 Wita (laporan polisi nomor 235), kejadian kedua mendahului kejadian pertama," ungkap Dwy.
Koordinasi dengan Bagian Psikologi
Polres Lembata akan melakukan koordinasi dengan Bagian Psikologi Biro SDM Polda NTT, untuk melakukan pemeriksaan terhadap Yoseph Kefasso Bala Lata Ledjab.
Kapolres Lembata AKBP Dwy Handono Prasanto mengatakan, pihaknya akan mencari saksi lain yang mengetahui kejadian penganiayaan yang dialami korban. Mereka ingin memastikan pelaku penganiayaan korban.
Pihaknya juga akan melaksanakan koordinasi dengan pihak Rumah Sakit Umum Lewoleba untuk mendapatkan hasil Visum Et Revertum Yoseph. "Kita akan melaksanakan penyelidikan dan penyidikan secara objektif terhadap kedua perkara. Dua laporan itu adalah, nomor: LP/B/234/XII/2022/SPKT/Res Lembata/Polda NTT, tanggal 27 Desember 2022 dan Nomor: LP/B/235/XII/2022/SPKT/Res Lembata/Polda NTT, Tanggal 28 Desember 2022," tutupnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video viral di media sosial yang menyebutkan sejumlah opang yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap seseorang
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaMeski sempat ada indikasi gangguan, tetapi Candra memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Baca SelengkapnyaAparat TNI-Polri bertemu sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah daerah pasca-kerusuhan di Dogiyai, Papua. Pertemuan digelar di Polres Dogiya.
Baca SelengkapnyaDua anggota Polisi yang tergabung dalam Operasi Damai Cartenz 2023 dikabarkan mengalami luka akibat benda tajam oleh OTK.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Bali periksa 10 anggota polisi diduga melakukan penganiayaan dan penyekapan kepada seorang warga berinisial IWS
Baca SelengkapnyaTim advokasi melaporkan kasus dugaan penembakan tersebut ke Bareskrim Polri lantaran tak ada perkembangan dari Polda Kalimantan Tengah.
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaSang istri yang bekerja sebagai tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit di Jombang itu emosi.
Baca Selengkapnyayahduddi mengatakan akan tetap mengusut orang yang berperilaku arogan.
Baca SelengkapnyaSatgas Yonif Diadang Orang Tak Dikenal di Maybrat Papua, Pelaku Diduga 5 Orang
Baca Selengkapnya