Kasus vaksin palsu, IDI sebut Kemenkes sudutkan profesi dokter
Merdeka.com - Masalah vaksin palsu yang banyak beredar di masyarakat kini membuat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) angkat bicara. Hal ini terkait dengan profesi kedokteran dan kepercayaan terhadap pelayanan rumah sakit.
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Ilham Oetama Marsis, mengatakan tenaga medis hanyalah korban di balik peredaran vaksin palsu.
"Mereka hanya korban. Kami minta Kemenkes dan Bareskrim tangkap aktor intelektualnya. Tenaga medis, dalam undang-undang tidak menyebutkan bahwa dokter tidak diharuskan bertanggung jawab atas pasiennya," papar Ilham saat jumpa pers di PB-IDI di Jalan Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/7).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Kemenkes dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), juga harus bertanggung jawab, karena tidak melakukan pengawasan secara ketat.
"Ini seperti Kemenkes melempar bola, dengan menyudutkan profesi dokter yang salah. Padahal pemerintah punya peran penting untuk menghindari kasus seperti ini terjadi," tandasnya.
Ilham meminta pihak kepolisian, tak hanya menyalahkan tenaga medis, seperti dokter dan bidan. Menurut dia, hal tersebut merusak citra profesi tenaga medis Indonesia.
"Jangan sepenuhnya dokter dan tenaga medis disalahkan," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nadia menyampaikan hal tersebut untuk merespons kasus perundungan terhadap Dokter Aulia Risma Lestari.
Baca SelengkapnyaMeski kecewa, IDI mengaku siap mengawal penerapan UU Kesehatan ini hingga ke tingkat cabang.
Baca SelengkapnyaIDI Jabar memastikan praktik itu bukanlah tradisi yang seharusnya ada.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus waspada dengan adanya praktik dokter gadungan.
Baca SelengkapnyaRencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan dokter asing menuai polemik. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak karena berbagai alasan.
Baca SelengkapnyaHeboh pria lulusan SMA menjadi dokter gadungan selama dua tahun di rumah sakit Surabaya.
Baca SelengkapnyaJangan sampai nanti kita ingin mengejar kuantitas, tapi kualitasnya acak kadut gitu," kata Piprim.
Baca SelengkapnyaHasto yang menjadi narasumber pada Rakernas IDI itu menyebutkan, peran dokter dalam percepatan penurunan stunting sangat penting.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.
Baca SelengkapnyaMenurut Melki, pimpinan organisasi profesi kedokteran memiliki peran sangat penting untuk sama-sama bergerak menghapus budaya perundungan di dunia kedokteran.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan apa yang terjadi pada Aulia Risma Lestari perlu menunggu hasil investigasi resmi pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaSebelum dipecat, Dekan FK Unair dipanggil oleh Rektorat untuk mengklarifikasi pernyataan menolak program dokter asing di Indonesia.
Baca Selengkapnya