Kasus Virus Corona, Plt Gubernur Nova akan Tanggung Logistik Mahasiswa Aceh di China
Merdeka.com - Pemerintah Aceh akan menanggung biaya logistik mahasiswa Aceh yang tengah menempuh pendidikan di Wuhan, China. Kota Wuhan tengah diisolasi setelah diketahui penyebaran virus Corona.
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani mengatakan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah sudah berkomunikasi langsung dengan seorang mahasiswa asal Aceh di sana. Pada pembicaraan itu, mahasiswa di sana mengaku khawatir kehabisan stok makanan, karena mereka tidak dapat keluar bebas ke luar rumah untuk menghindari terjangkit virus tersebut.
"Dalam pembicaraan tersebut, mahasiswa Aceh mengaku khawatir kehabisan bahan makanan yang stock-nya terus menipis di Kota Wuhan," kata Saifullah Abdul Gani yang akrap disapa SAG, Senin (27/1) di Banda Aceh.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Dimana wabah misterius ini terjadi? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Menurut Saifullah, ada 12 mahasiswa asal Aceh yang tinggal di Kota Wuhan masih dapat berbelanja untuk kebutuhan logistik. Karena ada super market masih buka di dekat kediaman mereka. Namun harganya terus melonjak selama wabah virus mematikan itu.
Menanggapi hal itu, sebut Saifullah, Plt Gubernur Aceh meminta mahasiswa Aceh tidak perlu khawatir. Pemerintah Aceh akan tanggulangi biaya hidup mereka selama krisis virus corona belum dapat diatasi Pemerintah China.
"Semua kebutuhan mahasiswa Aceh di Kota Wuhan atau kota lainnya yang dilanda wabah virus corona ditanggung Pemerintah Aceh, agar mereka dapat bertahan selama situasi krisis kesehatan itu," kata SAG.
SAG mengaku, Plt Gubernur Aceh telah mengirimkan dana sebesar Rp 50 juta untuk pemenuhan kebutuhan sembako mahasiswa Aceh di sana.
Pemerintah Aceh juga telah membuka dua Posko Siaga Wabah Virus Corona Wuhan, di China. Masing-masing di Dinas Sosial (Dinsos) Aceh, Banda Aceh, dan di Kantor Penghubung Aceh di Jakarta, mulai Minggu (26/10).
"Anak-anak kita di Kota Wuhan maupun yang masih di kota-kota lainnya di China bisa mengabarkan kondisinya, dan begitu kondisi memungkin mereka segera kita fasilitasi pulang ke Aceh," kata SAG.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat dapat memperoleh informasi dari petugas Posko Siaga di Banda Aceh via HP 081370113666 (Bani, dari Dinas Sosial). Sedangkan Posko Siaga di Kantor Penghubung Aceh, Jakarta, melalui 085246073030 (petugas Said Marzuki).
Jubir Saifullah meminta masyarakat, terutama yang memiliki kerabat di Kota Wuhan, agar berkoordinasi dengan Posko Siaga Pemerintah Aceh untuk memperoleh informasi yang benar, dan tidak panik bila mendapat informasi yang belum pasti kebenarannya.
Pemerintah Aceh akan melakukan upaya terbaik bagi pelajar Aceh yang masih tinggal di Kota Wuhan, dan masyarakat diajak berdoa agar anak-anak Aceh di negeri Tiongkok itu berada dalam keadaan baik, sehat, dan aman.
"Terkait Virus Corona yang mewabah di Wuhan, China, Plt Gubernur Aceh menginstruksikan semua Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) terkait untuk bersiaga," ujarnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain tiga tersangka yang telah ditahan itu, penyidik juga segera menetapkan tersangka baru dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaDalam operasi kali ini, polisi mengamankan lima orang pelaku.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaDia akan berkunjung ke Aceh untuk melihat langsung kondisi pariwisata.
Baca SelengkapnyaMasalah keterlambatan distribusi makanan yang viral beberapa waktu lalu itu berdampak negatif terhadap kondisi atlet.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya terdiri dari 15 anak laki-laki, 20 anak perempuan, 35 laki-laki dewasa, dan 65 perempuan dewasa
Baca SelengkapnyaDua mahasiswa asal Aceh yang sedang kuliah di Lebanon tiba di kampung halamannya setelah dievakuasi pemerintah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya tersebut sebelumnya ditolak ditampung sementara di sejumlah tempat.
Baca Selengkapnyakelima tersangka memiliki peran tersendiri untuk menyelundupkan narkoba
Baca SelengkapnyaPerkara ini terjadi pada proyek pengadaan APD Covid-19 dengan nilai kontrak sebesar Rp39,9 miliar pada tahun 2020
Baca Selengkapnya