Kehabisan Solar, Nelayan Ini Terombang-ambing di Laut Selama Delapan Hari
Merdeka.com - Ma’mur (63), seorang nelayan asal Kabupaten Rangkasbitung, Banten terombang ambing di lautan selama beberapa hari. Beruntung, saat sampai di perairan Tasikmalaya pada Selasa (31/1) ia diselamatkan oleh Polisi dari Satpolairud Polres Tasikmalaya.
Kepala Seksi Humas Polres Tasikmalaya, AKP Asep Nurzaman mengatakan, nelayan yang terombang ambing diketahui berasal dari Desa Binuangeun, Kecamatan Malingping. Kepada polisi yang berhasil menyelamatkan, Ma’mur mengaku sudah delapan hari di lautan.
“Kepada kami, nelayan ini mengaku kehabisan solar saat tengah melakukan aktivitasnya mencari ikan. Akhirnya ia selama delapan hari terombang ambing di tengah lautan,” kata Asep, Selasa (31/1).
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kapan nelayan Pantura mulai terdampak? Pada tahun 1743 Masehi, daerah pesisir pantai utara Jawa yang sebelumnya masuk wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam mulai dikuasai VOC.
-
Bagaimana cara Dinas Perikanan membantu istri Nelayan Banyuwangi? Di Blimbingsari, misalnya, para istri nelayan membuat produk olahan ikan bakar. Para istri nelayan di sejumlah kecamatan di Banyuwangi didampingi untuk mengembangkan usahanya saat musim paceklik ikan.
Sementara itu, Kepala Satpolair Polres Tasikmalaya, AKP Hari Sakti menjelaskan bahwa Ma’mur mengaku berangkat melaut dari Binuangeun Banten pada Senin, 23 Januari 2023. Rencananya, dengan segala perlengkapan yang sudah dibawa, ia melaut seorang diri untuk mencari ikan selama beberapa hari.
“Pada Kamis, 26 Januari 2023, nelayan ini berniat pulang setelah melaut selama beberapa hari. Namun saat hendak pulang kondisi gelombang cukup tinggi sehingga kemudian sampai menghabiskan stok solar yang sudah disiapkan,” jelasnya.
Saat itu, diungkapkannya, Ma’mur sempat menurunkan jangkar di tengah laut dengan harapan ada nelayan lainnya yang bisa melihat dan membantunya pulang.
“Yang terjadi saat itu ternyata kondisi angin bertiup cukup kencang sehingga menyebabkan tali jangkar putus,” ungkapnya.
Putusnya jangkar menyebabkan perahu yang digunakannya terbawa hembusan angin yang mengarah ke perairan Tasikmalaya selama berhari-hari. Hingga akhirnya, Selasa 31 Januari 2023, perahu Ma’mur sampai di wilayah Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Anggota kami di lapangan yang mengetahui langsung melakukan upaya penyelamatan. Saat ditemukan, kondisi perahu masih utuh, dan untuk korban langsung kami bawa untuk mendapatkan perawatan, secara umum kondisinya baik,” sebutnya.
Hari mengaku bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Syahbandar Banten terkait ditemukannya Ma’mur di perairan Tasikmalaya. Pihaknya saat ini masih menunggu jemputan pihak keluarga nelayan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.
Baca SelengkapnyaPara nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaProyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaMomen kru kapal evakuasi enam nelayan yang terombang-ambing di lautan karena kapalnya tenggelam ini bikin warganet terharu.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca Selengkapnya