Kejam! Pasutri di Jayapura Aniaya Bocah 5 Tahun, Kepala Dipukul Besi, Tangan Kaki Patah & Bibir Dilukai
Polisi berjanji mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal dengan ulah keduanya.
Malang sekali AL bocah usia 5 tahun. Dia menjadi korban penganiayaan pasangan suami-istri, NS (36) dan YL (36) yang diketahui paman dan tante korban. Diketahui NS seorang PNS di Papua.
Akibat penganiayaan itu AL dirawat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua.
Kabar pilu yang dialami bocah AL terdengar ke telinga Pj Walikota Jayapura, Cristian Sohilait. Dia sempat menjenguk bocah malang itu pada hari Minggu (5/1) kemarin.
Kepada Cristian, bocah AL menceritakan penganiyaan yang dialaminya.
"Bibir ini mama potong pake silet atau pisau? , jawab Al pake pisau. Lalu yang kepala ni kenapa?, jawab Al bapa pukul dengan besi," ucap Pj Walikota Jayapura mengulang cerita pertemuannya dengan AL kepada wartawan Senin (6/1).
Setelah mendapatkan perawatan, kondisi AL mulai membaik.
"Jadi yang jelas fisiknya itu kakinya patah, tangan, kemudian ada luka di bibir dan beberapa luka di kepala," ungkap Pj Walikota Jayapura itu.
Sohilait mengaku sangat prihatin dengan kejadian tersebut. Dia meminta seluruh masyarakat yang mengetahui kejadian serupa agar melapor ke polisi.
"Ini bukan hanya masalah keluarga, tetapi masalah kita bersama. Mari kita lindungi anak-anak kita dari segala bentuk kekerasan," katanya berpesan
Sohilait menambahkan, pihaknya akan membantu kepolisian dalam hal perawatan medis dan pemulihan psikis korban.
“Anak-anak adalah masa depan kita. Kekerasan terhadap anak adalah pelanggaran berat. Pelaku harus dihukum secara berat dan ini harus menjadi contoh bagi yang lain,” ujarnya.
Polisi akan Usut Tuntas
Polisi memastikan kasus penganiayaan ini sedang ditangani Unit PPA Satuan Reskrim Polresta Jayapura Kota. Pihak kepolisian juga sudah membesuk anak AL.
"Pemantauan kondisi korban AL juga sudah dilakukan, korban kini sudah berangsur pulih dan dapat beraktivitas serta berinteraksi, kami juga atas perintah bapak Kapolresta sudah turun bersama Polwan Polresta yang berkompeten dibidangnya untuk melakukan trauma healing terhadap korban," kata Kasat Reskrim AKP I Dewa Gede Ditya Krishnanda.
Kepolisian juga berkoordinasi dengan pihak pemerintah melalui P2TP2A untuk pendampingan dan pelayanan terhadap AL yang sehingga kesehatan fisik dan psikis segera pulih kembali.