Kemenpora Bikin Pelatihan agar Pemuda-Pemudi Siap Menikah
Merdeka.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyiapkan generasi pembina rumah tangga yang matang dan mumpuni. Caranya, dengan mengembangkan inovasi program sektor kepemudaan yang ke depannya akan merasakan hidup berumah tangga.
Program tersebut ialah Pendidikan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga (PKPRT). Temanya, peningkatan Kesehatan Reproduksi Pemuda.
Kegiatan ini merupakan kesekian kalinya diadakan oleh Kemenpora. Kali ini, organisasi kepemudaan yang didapuk untuk diajak bekerja sama menggelar giat ini ialah IPPNU.
-
Apa yang Kementan dorong untuk generasi muda? Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong dan memfasilitasi bertumbuhnya usaha tani (agripreneur) yang di jalankan oleh generasi muda.
-
Bagaimana Kemnaker ingin mengembangkan potensi talenta muda? 'Kami harap potensi ini dapat terus dikembangkan hingga mencapai dewasa nanti, yang kemudian berkembang menjadi kompetensi yang dibutuhkan kelak di dunia kerja,' katanya.
-
Apa yang Kemnaker lakukan untuk menyiapkan SDM? Sehingga anak-anak yang telah memasuki balai pelatihan vokasi betul-betul sudah disiapkan sesuai permintaan pasar. Itu sungguh sangat penting,“ kata Moeldoko usai meninjau sejumlah workshop di BBPVP Bekasi.
-
Apa yang ingin dicapai Kemnaker dengan mengembangkan talenta muda? Dirinya menilai, sejak saat ini perlu disiapkan generasi muda siap berdaya saing, unggul, yang akan menjadi suksesor untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045.
-
Bagaimana Kemenpora mendorong kemandirian olahraga? 'Kita akan mendorong LPDUK dapat menghimpun lebih banyak dan luas dana dari sponsor demi tercapainya kemandirian olahraga,' ujar Dito menambahkan.
-
Bagaimana Kemnaker meningkatkan kompetensi warga? Pelatihan dilaksanakan di bawah naungan Kemnaker melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang.
Ratusan peserta tampak hadir di Gedung Pertemuan Lantai 8 PBNU, Salemba, Jakarta, pada Senin (9/12) siang.
Kegiatan ini menghadirkan banyak pemateri. Tampak juga hadir di pembukaan pejabat Kemenpora Abdul Rafur, Asdep Organisasi Kepemudaan dan Pengawasan Kepramukaan.
Menurut Rafur, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk persiapan mental dan psikologi pemuda agar lebih siap sebelum menjalani kehidupan rumah tangga yang sebenarnya.
"Pelatihan ini diharapkan bisa membawa pemuda Indonesia sebanyak-banyaknya bisa menggapai hidup yang lebih baik," terang dia.
Rafur juga menegaskan, dengan pelatihan ini, pemuda dan pemudi semakin memahami bahwa rumah tangga bukanlah hal yang menakutkan.
"Jadi nanti generasi berani dan siap menikah bisa lahir dari pelatihan ini. Mereka sudah paham dan matang sebelum menjalani kehidupan rumah tangga sesungguhnya," terangnya.
Di sisi lain, Margaret Aliyatul, Komisioner KPAI mengingatkan akan pentingnya pelatihan ini. Di mana, pemuda dan pemudi yang akan membina kehidupan berumah tangga, bisa diingatkan risiko saat salah dalam membina rumah tangga.
"Diarahkan juga perlindungan anak dalam kegiatan ini. Dengan begitu tahu, perlindungan sebelum nikah jadi paham betul. Termasuk apa hak anak itu, apa saja hak dasar dan lain-lain," ungkapnya.
Sementara itu, dalam kegiatan penutupan, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh menyempatkan hadir dalam penutupan.
Dia rela bercapai-capai ria sepulang dari Manila setelah mendampingi Menpora Zainudin Amali menyaksikan SEA Games.
"Semangat saya besar dan lelah saya langsung hilang menyaksikan semangat pemuda pemudi yang ingin memahami kepemimpinan dalam rumah tangga ini. Karena kalian adalah calon-calon yang akan membina rumah tangga nantinya," tandas Niam. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenpora dan BKKBN Edukasi Program Keluarga Muda Berdaya
Baca SelengkapnyaDengan tantangan global yang semakin tajam perlu dipersiapkan generasi yang kuat.
Baca SelengkapnyaPemkot Surabaya minta anak muda pilih pasangan hidup yang tepat dan tidak buru-buru menikah sebagai upaya cegah stunting. Simak penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaKemenpora menggelar pelatihan peningkatan kepemimpinan pemuda dalam berorganisasi tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPemberian kondom bagi remaja dijelaskan oleh pemerintah hanya khusus diberikan pada pasangan yang sudah menikah.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi menunjukkan keseriusan dalam mencegah dan menanggulangi pernikahan dini yang marak terjadi.
Baca SelengkapnyaNadia menjelaskan, inisiatif tersebut dilakukan karena masih banyaknya perkawinan di usia anak dan remaja.
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN Hasto Wardoyo, menyatakan generasi muda tidak perlu takut untuk menikah
Baca SelengkapnyaTujuan untuk mengurangi risiko terjadinya perceraian di kemudian hari
Baca SelengkapnyaKementan menyebut, pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani.
Baca SelengkapnyaUsia anak sekolah dan remaja diharuskan mendapat informasi dan edukasi soal sistem, fungsi, dan proses reproduksi.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, persoalan dalam menyiapkan usia produktif yang berkualitas merupakan urusan yang krusial.
Baca Selengkapnya