Kemnaker Siapkan SDM Kompeten Hadapi Revolusi Industri 4.0
Merdeka.com - Guna menghadapi revolusi industri 4.0, pemerintah menyiapkan SDM yang mampu mengelola masalah ketenagakerjaan di tempat kerja.
"Pengembangan SDM jika dikaitkan dengan masalah globalisasi, tentunya tidak lepas dari ranah revolusi industri 4.0. Untuk itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas SDM yang mampu mengelola permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia," kata Staf Ahli Menaker Bidang Kerja Sama Internasional, Suhartono, di Tangerang Selatan, Banten, pada hari Kamis (21/11).
Hal tersebut diungkapkan Suhartono saat mewakili Menteri Ketenagakerjaan membuka acara Seminar Pengembangan dan Inovasi Pendidikan Tinggi Vokasi untuk Menciptakan SDM Unggul.
-
Apa harapan Kemnaker terhadap lulusan Polteknaker? 'Harapannya lulusan Polteknaker 95, 96, 97 persen diterima di pasar kerja. Namun terpenting, alumni Polteknaker tak menambah jumlah pengangguran baru di Indonesia. Karena buat apa dibangun Polteknaker, kalau hanya menjadi beban pengangguran kita, ' katanya.
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
-
Kenapa Kemnaker dorong peningkatan kompetensi SDM? Untuk mendorong peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan vokasi, Pemerintah menebitkan Perpres 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
-
Bagaimana Polteknaker mencetak tenaga kerja yang unggul? Saat ini Polteknaker telah menjadi kampus pencetak tenaga kerja yang unggul, kompeten, dan siap untuk kerja,“ ucap Yoki.
-
Mengapa Kemnaker fokus pada peningkatan kompetensi SDM? “Ini saya sampaikan di mana-mana bahwa negara kita berpeluang menjadi negara maju, tetapi ada syaratnya, dan di antara syaratnya adalah SDM kita harus unggul, harus kompeten,“ ujar Menaker Ida.
-
Bagaimana Kemnaker ingin meningkatkan kualitas tenaga kerja? Kerja sama ini juga memberikan manfaat untuk kedua negara, seperti meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja, memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor prioritas, dan memperkuat hubungan bilateral.
Hasil data dari asosiasi pengguna jasa internet pada tahun 2018, sekitar 64% atau 171 juta orang tersambung Internet, dimana dari jumlah penduduk sekitar 262 juta orang.
Di sisi lain, hasil survei Sakernas BPS pada bulan Februari 2019 yang diolah oleh Pusdatin Kemnaker, Suhartono mengungkapkan baru 25,6% tenaga kerja Indonesia yang menggunakan teknologi atau digital. Artinya, 74,3% pekerja Indonesia masih manual dalam bekerja.
©2019 Merdeka.com"Saya berharap dengan adanya Pendidikan Tinggi Vokasi, yakni Politeknik Ketenagakerjaan, mampu menjawab tantangan tersebut dengan menciptakan SDM unggul bidang Ketenagakerjaan," Suhartono.
Suhartono berharap masukan-masukan yang konstruktif dari asosiasi pengusaha, serikat pekerja/buruh dan masyarakat dan perserta semua guna pengembangan kurikulum pelatihan dan pendidikan vokasi di Indonesia
"Kita juga berharap politeknik Ketenagakerjaan mampu menghasilkan lulusan terbaik dan seluruh lulusan Politeknik Ketenagakerjaan dapat terserap seluruhnya untuk bekerja di industri," kata Suhartono.
Acara ini juga dihadiri, Staf Ahli Menteri bidang Kebijakan Publik, Reyna Usman; PLT Dirjen Binwasnaker dan K3, Iswandi Hari; Kepala Biro OSDM, Helmiaty Basri; Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang Selatan, Sukanta; Dekan Vokasi UGM, Wikan Sakarinto; dan para narasumber lainnya.
Dalam laporan penyelenggaraan acara, Elsie Armaita selaku Kapusdiklat Kemnaker berharap kegiatan ini dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang skill dan kompetensi yang dibutuhkan pada era glogalisasi dan teknologi guna menghasilkan SDM yang unggul melalui pendidikan tinggi vokasi. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ida Fauziyah berharap mahasiswa baru Polteknaker menjadi mahasiswa dan lulusan yang istimewa serta tidak menambah jumlah pengangguran di Indonesia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Sumatera Barat tahun 2022 tumbuh sebesar 4,36 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2021 yang tumbuh sebesar 3,29 persen.
Baca SelengkapnyaSurveyor Indonesia akan memberikan informasi lowongan pekerjaan dan prioritas penempatan bagi lulusan Politeknik Ketenagakerjaan sesuai program studi.
Baca SelengkapnyaSsaat ini dunia ketenagakerjaan berada pada era persaingan global di mana kompetisi antarnegara terjadi sangat keras.
Baca SelengkapnyaSecara nasional, belum sebagian besar perguruan tinggi yang ada melakukan sertifikasi kompetensi terhadap lulusannya.
Baca SelengkapnyaKemnaker berupaya meningkatkan keahlian dan kompetensi SDM, salah satunya melalui BLKK.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.
Baca SelengkapnyaKunjungan ini dalam rangka memastikan program pengembangan SDM berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPendidikan vokasi bisa menjawab tantangan ekonomi digital di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan, SDM yang kompeten sangat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaKebijakan adaptif diperlukan agar SDM Indonesia tetap dapat bersaing di pasar kerja.
Baca SelengkapnyaSelama 2011 hingga Desember 2023, tenaga kerja Indonesia yang tersertifikasi sebanyak 6.996.410 orang.
Baca Selengkapnya