Kepala BNN Minta Kepala Daerah Pastikan Sekolah Bersih dari Narkoba
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Heru Winarko prihatin masih banyak generasi muda yang mengonsumsi narkoba. Meski mengalami penurunan, kata Heru, kondisi Indonesia saat ini masih darurat narkoba.
Pernyataan ini disampaikan usai melakukan pertemuan dengan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo di Balai Kota Solo hari ini.
"Kita mengharapkan kepada kepala daerah agar fokus bagaimana membuat sekolah-sekolah benar-benar bersih dari narkoba," kata Heru kepada wartawan, Selasa (17/12).
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Siapa saja yang terlibat dalam memerangi narkoba? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
-
Bagaimana mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia? Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Jika tidak, alih-alih memberantas narkoba, para penegak hukum yang terjebak di dalamnya justru menyemarakkan pasar narkoba di Indonesia. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Apa upaya Pemprov Jateng dalam memberantas narkoba? Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi.
-
Siapa yang mendorong kolaborasi pemberantasan narkoba? Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mendorong kepada semua pihak, untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberantas narkoba di wilayahnya.
Heru menyampaikan, secara nasional pengguna narkoba saat ini sebanyak 3,6 juta orang. Jumlah tersebut turun dari sebelumnya mencapai 4,6 juta orang.
Dia menuturkan, upaya pemberantasan narkoba perlu diintensifkan. Salah satunya melalui gerakan kelurahan bersinar (bersih narkoba). Peran masyarakat cukup penting dalam pemberantasan narkoba.
"Kalau bicara narkoba itu juga bicara dunia, karena narkoba itu bukan hanya ada di Indonesia saja, tapi seluruh dunia, biarpun jenis tidak sama," paparnya.
Menurut Heru, ada program rehabilitasi berbasis masyarakat tahun 2020 mendatang. Rencananya, akan dibangun panti rehabilitasi untuk pengguna narkoba semacam puskesmas.
Panti rehabilitasi ini diharapkan pengguna narkoba tidak semuanya di penjara, namun bisa dilakukan rehabilitasi. Tetapi, untuk pengedar dan bandar akan tetap diberi tindakan tegas.
Berdasarkan data, saat ini ada sekitar 260 ribu napi di Lapas dan 130 ribu di antaranya terkait tindak pidana narkoba. 30 persen di antaranya merupakan pengguna narkoba.
"Ini gunanya kita asessmen, kita akan kembangkan terus. Bagaimana keputusan kepolisian, kejaksaan dan BNN bersama-sama didukung Pemda agar tidak semua masuk penjara," terang Heru.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menambahkan, pihaknya akan memberdayakan sumber daya manusia (SDM) yang ada. Sosialisasi bahaya narkoba terus dilakukan dengan melibatkan pihak kelurahan.
"Sosialisasi tidak cukup dilakukan BNNK (Badan Narkotika Nasional Kota) sendiri, karena tidak memiliki anggaran. Jadi nanti bisa kerjasama dengan kelurahan menggunakan dana kelurahan," jelasnya.
Sementara untuk panti rehabilitasi pengguna narkoba di Solo, pihaknya akan membicarakan hal tersebut dengan BNN.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karyoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa gunakan narkoba terbanyak di Sumut.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun jumlah kasus narkoba di provinsi Jawa Timur mencapai angka 5.000-6.000 kasus.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Negeri Bontang gelar pemusnahan barang bukti sejumlah kasus yang sudah dinyatakan berkekuatan hukum tetap, Jumat (17/11).
Baca SelengkapnyaMartinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.
Baca SelengkapnyaBNNK Banyuwangi juga akan berkerja sama dengan kepolisian untuk pencegahan dan penanganan kasus narkotika.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaTujuh wilayah yang menjadi prioritas pencegahan berupa soft power approach
Baca SelengkapnyaWarga binaan diajak untuk turut serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban
Baca SelengkapnyaPolisi memberikan edukasi terkait Pemilu Damai dan bahaya narkoba
Baca SelengkapnyaUntuk permasalahan narkotika tidak memandang usia. Contoh sekarang sintetis cannabinoid yang beredar sekarang yaitu sabu, kokain, heroin dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
Baca Selengkapnya