Kepala BP2MI Batal Hadir Pemeriksaan Pendalam Soal Sosok T Bos Judi Online
Kepastian tidak hadirnya Benny baru disampaikan melalui surat permohonan penundaan yang untuk waktunya belum ditentukan.
Bareskrim Polri telah memastikan pemeriksaan klarifikasi hari ini terhadap Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani batal dilangsungkan.
Adapun pemeriksaan klarifikasi ini, sedianya bertujuan untuk penyidik kembali menggali terkait sosok bos judi online berinisial T yang sempar ramai disebut Benny.
“Kepala BP2MI tidak hadir undangan klarifikasi lanjutan,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro saat dikonfirmasi.
Sementara, Djuhandani menjelaskan bahwa kepastian tidak hadirnya Benny baru disampaikan melalui surat permohonan penundaan yang untuk waktunya belum ditentukan.
“Dengan mengirim surat mohon penundaan undangan,” ujarnya.
Sekedar informasi, alasan terkait pemanggilan klarifikasi kepada Benny dilakukan karena dalam pemeriksaan sebelumnya penyidik belum mendapatkan informasi inti dari sosok T yang diduga jadi bos judi online.
"Tadi kan diperiksa, diperiksa baru kita buka dari tugas pokoknya dia. Kemudian kegiatan-kegiatan dia sampai rapat dan lain sebagainya, rapat terbatas," kata Djuhandhani
"Kemudian kita sudah melangkah tentang berita-berita di medsos yang beredar, statement-statement dia. Setelah itu (Benny) minta untuk ditunda pemeriksaan lebih lanjut. Iya, belum (sampai pokok materi penyelidikan),” sambungnya.
Penjelasan Kepala BP2MI
Sebelumnya, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengaku telah menyampaikan seluruh data yang dimilikinya perihal sosok inisial T diduga sebagai bos bisnis judi online di Kamboja.
“Terkait inisial T yang selama ini menjadi pertanyaan banyak pihak rekan-rekan media, karena pemberian klarifikasi sudah dilakukan silahkan tanya ke penyidik,” kata Benny usai klarifikasi, Senin (29/7).
Namun, Benny enggan membocorkan lebih jauh soal inisial T. Dimana diketahui kalau T adalah salah satu otak dibalik kasus sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam pengelolaan bisnis judi online di Kamboja.
“Pokoknya begini, T itu siapa, apakah dia benar pengendali atau tidak. Saya sudah tuangkan dalam berita acara yang tadi saya tandatangani dalam pemberian klarifikasi ke teman-teman penyidik,” tuturnya.
Kendati begitu, Benny memandang ada salah persepsi yang berkembang di media seolah-olah BP2MI turut menangani judi online. Padahal, apa yang diungkapnya soal T adalah bentuk upaya penanganan kasus perdagangan orang.
“Tapi sesungguhnya saat saya menyampaikan dalam rapat internal, di Istana. Karena temanya adalah tentang TPPO itu kan tidak hanya inisial T yang saya sampaikan. Tapi ada inisial-inisial lain,” sebutnya.
Seperti adanya lima DPO yang ada di Singapura, dengan inisial S/J; ALO/AIN; RS; S; dan MN. Mereka adalah para DPO yang sama seperti T terkait dengan kasus perdagangan orang secara ilegal.
“Ada yang diberangkatkan ke Singapura, pekerjaannya pekerja rumah tangga. Tapi yang dipekerjakan ke Kamboja adalah judi online dan scamming online. Nah, untuk Singapura kita sebut tadi inisialnya. Kemudian, untuk scamming online judi online kita sebut inisialnya T,” ucapnya.
“Terkait, T itu siapa saya sudah sampaikan tadi keterangannya dalam pemberian klarifikasi kepada penyidik,” sambung dia.