Kerap Mengamuk hingga Dipasung Keluarga, Polisi Evakuasi ODGJ ke RS Jiwa
Merdeka.com - Salah seorang warga Kecamatan Singajaya, Garut, Jawa Barat berinisial B (63) terpaksa dipasung selama beberapa hari oleh keluarganya karena mengamuk. Polisi yang mengetahui hal tersebut langsung mengevakuasi B yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) itu ke rumah sakit jiwa (RSJ) di Bandung.
Tajudin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Sukawangi, Kecamatan Singajaya mengatakan, bahwa sejak awal tahun 2023, B diketahui sudah beberapa kali kambuh penyakitnya. Karena keluarga ingin nyaman dan tenang juga tidak ada kericuhan, kemudian terpaksa dilakukan pemasungan.
"Ini baru tiga hari dipasung setelah beberapa kali kambuh. Memang itu solusi dari keluarga ingin nyaman ingin tenang di antaranya tidak mau adanya kericuhan ataupun kejadian. Saat kambuh, beliau ini sampai berani memukul ke anak juga istrinya," kata Tajudin, Jumat (7/4).
-
Apa yang terjadi pada pria di Garut? Dirinya mengaku tak bisa tidur selama empat tahun terakhir dan selalu terjaga. Solihin (51) menjelaskan jika kondisinya ini dimulai sejak 2020 lalu. Setiap malam ia selalu terjaga, sehingga tubuhnya tidak bisa diistirahatkan.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
-
Kenapa 'Si Oyen' menyerang warga Pakansari? Warga mengaku resah dan khawatir jika kucing ini akan terus berbuat onar.'Terdapat seekor kucing berperilaku agresif dan menyerang kios pedagang dan pengunjung. Dikhawatirkan terus melukai orang lain,' tambah keterangan di video itu.
Adapun selama pihak keluarga melakukan pemasungan, diketahui bahwa B diperlakukan dengan baik. B tetap diberikan makanan dan dan tempat tidur yang layak sebagaimana mestinya.
Diakui Tajudin, setelah pihaknya menerima informasi adanya kejadian pemasungan terhadap warga, pihaknya kemudian melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. Laporan tersebut dilakukan dengan harapan ada jalan keluar bagi B sehingga bisa diobati dengan baik dan benar hingga sehat.
Setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, akhirnya B dievakuasi oleh pihak kepolisian bersama unsur kecamatan, koramil, hingga petugas kesehatan untuk dibawa ke rumah sakit jiwa.
"Alhamdulillah sudah diberi solusi yang baik yang sebelumnya tidak terbayangkan oleh pihak keluarga," jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro membenarkan, pihaknya melakukan evakuasi ODGJ yang dipasung ke rumah sakit jiwa. Langkah tersebut dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat.
"Di bulan suci Ramadan ini kami menemukan orang tua saudara B umur 63 tahun, dimana yang bersangkutan mengalami mungkin stres ataupun itu sehingga marah-marah, melakukan tindakan-tindakan yang meresahkan masyarakat. Kemudian oleh sebab itu pihak keluarga, istri bersama anaknya melakukan kurungan atau pasungan kepada yang bersangkutan," ungkap Rio.
Pihak keluarga, menurutnya terpaksa melakukan hal tersebut karena adanya keterbatasan secara ekonomi sehingga tidak bisa membawa ke rumah sakit jiwa.
Setelah menerima informasi tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan para pihak untuk mencari jalan keluar agar B bisa terlayani dengan baik.
Pihak kemudian meminta Kapolsek Singajaya untuk berkoordinasi dengan pihak keluarga karena berencana membawa B ke rumah sakit jiwa agar bisa sembuh seperti sedia kala.
"Setelah mendapat izin dari pihak keluarga, saya membawa beliau ke rumah sakit jiwa di Cisarua Bandung," katanya.
Rio memastikan bahwa pihaknya akan mencoba menangani setiap persoalan yang terjadi di masyarakat, apakah kaitan dengan ekonomi, kesehatan dan lainnya.
Langkah tersebut menurutnya sejalan dengan program prioritas Kapolri tentang pelayanan terbaik dan turunannya adalah polisi hadir di tengah-tengah masyarakat.
"Polisi harus bisa membantu masyarakat dalam kesusahan apapun juga. Di Garut kami gagas program sambaing RW, sehingga kami bisa menerima keluhan langsung dari warga terkait berbagai hal, termasuk kaitan dengan kelangkaan pupuk, gas subsidi, hingga masalah bahan pokok. Dan atas laporan tersebut tentunya kami langsung mengambil langkah mitigas di lapangan," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bhabinkamtibnas bekerja sama dengan petugas Dinas Sosial Kecamatan Cengkareng, Ibu Purwani, langsung mendatangi tempat kejadian perkara
Baca SelengkapnyaSaat dianiaya korban sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.
Baca SelengkapnyaIpda Purnomo kembali bantu Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Baca SelengkapnyaSi Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.
Baca SelengkapnyaPerempuan itu beberapa kali mengayunkan parang diduga tumpul ke tubuh ibunya meskipun korban sudah tak berdaya.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaKisah seorang anak perempuan yang ditolak keluarganya setelah diusir.
Baca SelengkapnyaIver Son menyampaikan si ibu saat ini telah diproses oleh Unit PPA Polres Metro Jakarta Utara setelah dilimpahkan dari Polsek Koja.
Baca SelengkapnyaPada petugas, wanita itu mengaku punya masalah keluarga yang sudah terjadi sejak sekitar 14 tahun lalu dan dia mengemis untuk mencari nafkah.
Baca SelengkapnyaPetugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman tersebut, seorang pria tampak menantang Kabag Ops Polres Kediri Kota, Kompol Mukhlason
Baca Selengkapnya