Kesadaran Warga Meningkat, Kasus DBD di Sumsel Turun
Merdeka.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumatera Selatan mulai mengalami penurunan. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) mulai meningkat.
Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Sumsel Muyono mengungkapkan, sejak Januari hingga Oktober 2020 tercatat ada 2.120 kasus yang tersebar di 17 kabupaten dan kota. Angka ini menurun cukup signifikan dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebanyak 2.523 kasus.
"Ada kecenderungan penurunan angka kasus dari tahun lalu, selisihnya ada 403 kasus, cukup signifikan," ungkap Muyono, Rabu (4/11).
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
-
Apa yang menyebabkan banyaknya pasien DBD di RSUD Tamansari? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Kasus DBD tahun ini terbanyak berada di Palembang berjumlah 409 orang, Banyuasin (231), Prabumulih (218), Muara Enim (170), Musi Banyuasin (160), Lahat (151), Ogan Komering Ulu Timur (151), Lubuklinggau (134), Ogan Ilir (92), Ogan Komering Ilir (82), Pagaralam (79), Penukal Abab Lematang Ilir (76), Musi Rawas (63), Ogan Komering Uku Selatan (37), Musi Rawas Utara (27), Ogan Komering Ulu (21), dan paling sedikit di Empat Lawang (19).
"Setiap tahun Palembang menjadi daerah banyak kasus DBD karena jumlah lebih besar penduduknya dan tingkat kepadatan daerah," ujarnya.
Muyono menyebut, angka DBD yang relatif turun disebabkan banyak faktor. Seperti penerapan PHBS dan gerakan menguras, menutup, dan mengubur (3M) di masyarakat mulai meningkat.
"Alhamdulillah masyarakat semakin sadar PHBS dan 3M, itu menjadi faktor utama tidak mencegah DBD," kata dia.
Meski demikian, sambung Muyono, faktor pandemi Covid-19 juga bisa saja menjadi alasan lain penurunan kasus DBD. Orang enggan berobat ke rumah sakit atau pusat kesehatan lain karena takut terpapar corona atau malah disangka mengidap Covid-19.
"Bisa juga seperti itu, tapi jumlahnya tidak banyak, tidak begitu mempengaruhi angka," ujarnya.
Pada memasuki musim hujan dan puncaknya awal tahun nanti, pihaknya mengimbau masyarakat waspada terhadap ancaman DBD. Dinas Kesehatan setiap daerah harus gencar mensosialisasikan PHBS dan 3M untuk mencegah terjangkiti penyakit itu.
"Nyamuk aedes aegypti berkembang biak ketika musim hujan terlebih ada tempat penampungan air. Pemahaman dan mengingatkan masyarakat tentang bahaya DBD bisa kembali dilakukan," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Upaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca SelengkapnyaSelain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca Selengkapnya