Kesaksian Pria di Garut Nekat Injak Kitab karena Takut Kehilangan Pacar
Merdeka.com - HK, pria asal Garut Jawa Barat mengaku tidak bermaksud melecehkan agama, lantaran aksinya menginjak kitab Majmu Kamil Syarif Kamil. Perbuatan tersebut dilakukan sebagai bentuk sumpah setia kepada pacarnya berinisial A.
"Saya berasal dari Karangpawitan memohon maaf khususnya kepada umat Muslim di Garut dan umumnya ke umat Muslim di mana saja di seluruh dunia," ujar HK sambil menangis di hadapan Kapolres, Dandim, Bupati, Ketua MUI, Ketua FKUB dan wartawan, Garut, Selasa (31/12).
Dia mengaku melakukan itu karena A meminta bersumpah atas keseriusan hubungan asmara. HK mengatakan bahwa A adalah perempuan asal Purwakarta dan sudah beberapa tahun menjadi TKW di Qatar.
-
Apa yang terjadi pada pria di Garut? Dirinya mengaku tak bisa tidur selama empat tahun terakhir dan selalu terjaga. Solihin (51) menjelaskan jika kondisinya ini dimulai sejak 2020 lalu. Setiap malam ia selalu terjaga, sehingga tubuhnya tidak bisa diistirahatkan.
-
Dimana pria di Garut tinggal? Seorang pria di Kampung Cijeler Kidul, Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Garut, mengalami kondisi langka. Dirinya mengaku tak bisa tidur selama empat tahun terakhir dan selalu terjaga.
-
Siapa yang memiliki ciri ikhlas? Orang yang ikhlas memiliki niat yang tulus dan murni dalam segala tindakannya. Mereka melakukan sesuatu tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari orang lain, melainkan semata-mata karena keinginan untuk berbuat baik.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Selama berpacaran, HK mengaku hanya menghubungi melalui Facebook dan WhatsApp. Dan beberapa bulan ke belakang, A diketahui cemburu karena melihat postingan akun Facebook dengan nama Deni Suherman isinya mirip dengan akun milik HK.
"Amenuduh akun Deni Suherman itu milik saya, padahal setelah HP saya jatuh saya tak punya akun Facebook. Supaya dia percaya, dia minta saya injak Alquran. Namun saya merasa khawatir dan memilih untuk menginjak Majmu. Mohon maaf karena ada foto saya yang menginjak Majmu. Jadi pembelajaran bagi saya. Harus hati-hati," katanya.
Aksinya menginjak kitab dilakukan pada April 2019. Dia memfoto dan mengirimkan kepada A sebagai pembuktian. Hal tersebut juga sebagai bentuk keseriusannya untuk menikahi A.
"Saya ingin menikahi dia. Biar percaya, dia minta saya menginjak Alquran. Saya ikuti agar dia percaya," katanya.
HK menegaskan bahwa aksinya tersebut tidak sedikit pun berniat untuk menghina umat Islam dan menjelekkan Islam.
"Saya hanya mau bersumpah ke A, tidak ada niat sedikit pun menghina Islam, karena orang tua saya, anak saya, dan keluarga saya semuanya Muslim," jelasnya.
Ia mengaku bahwa beberapa bulan ke belakang hubungannya dengan A terjadi masalah, sehingga A kemudian mengunggah foto HK melalui akun Merana Hati Merana. Ia mengaku kaget dengan postingan tersebut, apalagi dengan menyebutnya kafir dalam keterangannya. "Saya seorang Muslim," ucapnya.
Ketua MUI Garut Minta Semua Pihak Percaya pada Polisi
Ketua MUI Kabupaten Garut KH Sirajul Munir mengatakan bahwa HK telah melakukan pelecehan terhadap Alquran. Meski yang diinjaknya bukan Alquran, namun kitab Majmu Syarif Kamil yang diinjaknya berisikan surat-surat Alquran.
"Jangankan satu surat, satu kata Alquran saja tetap harus dimuliakan. Kata Allah saja, apakah itu di dalam Alquran atau hanya satu kata saja harus tetap kita muliakan, apalagi satu ayat, satu surat, apalagi satu Alquran," ujarnya.
Namun meski demikian, Munir mengaku pihaknya memercayakan setiap proses hukum penanganan perkara ini kepada polisi. Apalagi setelah informasi tersebut menyebar di media sosial, kepolisian segera melakukan penanganan.
Apa yang dilakukan HK, menurut Munir meresahkan umat Islam di Kabupaten Garut dan informasi yang didapatkan pun sempat simpang siur.
"Namun dengan adanya penangan ini, mari kita percayakan kepada polisi karena akan ditangani dengan profesional," katanya.
Apa yang terjadi juga, menurutnya harus menjadi pembelajaran bagi masyarakat dan kejadian serupa tidak kembali terulang.
Atas adanya hal tersebut, Munir mengaku pihaknya akan melakukan pembahasan secara khusus di MUI Kabupaten Garut. Selain itu juga ia menyebut bahwa dia siap menjadi saksi ahli dalam kasus ini.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Kemudian penyidik akan berkoordinasi dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia), Kementerian Agama, ahli bahasa, ahli pidana,” kata Ade Ary
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menerima laporan dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan pegawai Kemenhub Asep Kosasih Samapta.
Baca SelengkapnyaPejabat Kemenhub itu kini dibebastugaskan untuk memudahkan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKeterangan keluarga pelaku diketahui, pelaku sering berdiam diri dan bengong.
Baca SelengkapnyaNiatnya jadi mualaf sempat terombang-ambing karena ia ditipu oknum ustaz
Baca SelengkapnyaKorban K telah mentransfer uang sebesar Rp.3.000.000 yang awalnya diyakinkan pelaku untuk mengurus surat cerai.
Baca SelengkapnyaDia bercerita soal kepribadian sang pacar yang menuai gelak tawa.
Baca SelengkapnyaMUI Jatim juga menegaskan konten yang dibuat Gus Samsudin bertentangan dengan ajaran Islam.
Baca SelengkapnyaHabib keturunan Yaman di Garut pilih tinggal di kaki gunung karena merasa nikmat dan nyaman.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung ditangkap tim Jatanras setelah menerima laporan dari istrinya.
Baca SelengkapnyaKonten Galih yang diunggah lewat akun Tiktok dengan nama Galihloss3 menuai kritik. Galih membuat konten tebak nama hewan yang bisa mengaji.
Baca SelengkapnyaSeorang pengantin pria melakukan hal tak terduga saat melakukan akad nikah. Ia memecahkan kaca meja yang ada di depannya ketika mengucapkan ijab kabul.
Baca Selengkapnya