Kesaksian Warga Nganjuk Soal Tawuran Kelompok Silat: Rumah seperti Hujan Batu
Merdeka.com - Tawuran antarkelompok silat pecah di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Imam Basori, salah seorang warga Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, mengaku resah dengan aksi tawuran terjadi.
"Mereka tawuran sepanjang jalan tidak berhenti. Mereka melempar batu. Di rumah seperti hujan batu," kata Imam Basori di Nganjuk, Senin (6/3).
Dia mengatakan, tawuran itu terjadi pada Minggu (5/3). Namun hingga kini warga masih trauma. Batu yang dibawa saat tawuran ukurannya sangat besar dan berbahaya jika terkena anggota tubuh. Selain itu, mereka juga membawa petasan. Batu-batu itu menyebabkan genteng rumah rusak.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Siapa yang berseteru di Sasana Tunggul Wulung? 'Kelirnya dilempar ke Pasar Kelir, gendernya ke Gunung Gender, panggungnya ke Gunung Panggung, kotaknya ke Gunung Kotak, tumpengnya ke Gunung Tumpeng,' kata Karyono.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Kenapa warga di Tasikmalaya berjoget di Gusaran? Rupanya pria yang ikut berjoget di samping pemimpin rombongan mulai kerasukan roh nenek moyang. Ia terus berjoget mengikuti irama angklung dan kendang gendong.
-
Mengapa suku Bidayuh berkonflik dengan suku lain? “Saat antropomorf GS3 digambar, suku Bidayuh dikuasai oleh elit Melayu, sedangkan antropomorf GS4 kemungkinan dibuat selama periode konflik yang semakin meningkat antara suku Bidayuh dan penguasa Iban dan Melayu Brunei,“ jelas tim peneliti.
-
Mengapa peristiwa Talangsari terjadi? Awal mula peristiwa Talangsari dipicu oleh semakin kuatnya doktrin pemerintahan Soeharto tentang asas tunggal Pancasila.
Pihaknya mengatakan anggota keluarganya trauma dengan kejadian tersebut. Dia dan istri saat kejadian memang sempat keluar rumah untuk mencari tahu sumber suara seperti hujan batu itu, namun tidak sampai terkena lemparan batu.
Warga pun, kata dia, juga sudah melapor ke polisi, namun hingga kini belum tahu apakah sudah ditindaklanjuti atau belum.
Dia berharap, polisi bertindak tegas dengan menindak jika ada insiden tawuran antarperguruan silat tersebut. Selain membahayakan diri sendiri, juga membahayakan orang lain.
Video tawuran antarperguruan silat viral terjadi di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Dalam rekaman itu, massa saling lempar batu. Beberapa aparat berseragam TNI juga turun ke lapangan membubarkan massa, namun mereka seakan tidak takut dan tetap tawuran.
Dalam video viral itu, tawuran terjadi di depan pintu gapura bertuliskan Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.
Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Resor Nganjuk Iptu Supriyanto mengatakan pihaknya memang melakukan pengamanan wilayah menyusul kepulangan anggota kelompok silat dari Madiun.
Pengamanan dilakukan pada Minggu (5/3) dini hari hingga jam 09.00 WIB. Namun, dirinya mengaku belum mendapatkan laporan terkait dengan kerusakan rumah warga akibat kejadian tawuran yang viral di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk tersebut.
"Kami pengamanan, mengamankan kepulangan dari Madiun sampai ke tempatnya masing-masing. Ada acara di Madiun. Aman-aman saja," katanya.
Pihaknya juga menegaskan sering koordinasi dengan pengurus perguruan silat di Kabupaten Nganjuk dengan harapan mereka memberikan nasihat kepada anggotanya. Koordinasi dilakukan di setiap kecamatan.
"Kami gelar soko guru dihadiri beberapa perguruan silat. Setiap hari ada. Kan ada yang belum memahami arti damai, tentram. Anak-anak sikapnya seperti itu, jadi harus kita sadarkan. Kami berkewajiban mengingatkan termasuk warga perguruan silat," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pagi tadi tawuran kembali pecah. Padahal, hari minggu sebelumnya tawuran juga telah terjadi
Baca SelengkapnyaTawuran antar-warga kerap terjadi berulang di lokasi dekat pasar gembrong
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaAnggota Brimob yang terluka langsung dirujuk ke RS Polri Kramatjati untuk mendapat tindakan medis.
Baca Selengkapnya"Jadi awal mulanya dari ledek-ledekan tentang pemuda," kata Kapolsek Palmerah, Kompol Sugiran
Baca SelengkapnyaAngin puting beliung berputar-putar tepat di tengah jemaah salat istisqa di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDikutip melalui akun instagram @jktinfo, terekam sejumlah masyarakat yang dari kedua sisi jalan saling menyerang dengan batu dan petasan
Baca SelengkapnyaTawuran yang melibatkan antardua kelompok kembali memakan korban.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini menangis melihat ladangnya rusak akibat ulah supporter bola yang terlibat kerusuhan.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaSegala upaya telah dilakukan secara preemtif untuk mencegah terjadi tawuran.
Baca Selengkapnya