Ketahuan bohong, siswi di Tanjung Duren alami trauma
Merdeka.com - Kepala Sekolah SDN Tanjung Duren Selatan 01 Mulyadi meminta maaf atas kebohongan yang dilontarkan PIS, siswi kelas IV. Diketahui, pengakuan percobaan penculikan terhadap PIS menjadi viral di media sosial.
Mulyadi pun menunjukkan rekaman CCTV kepada merdeka.com saat mengunjunginya.
"Bener ada mobil, ada tukang parkir, tapi enggak ada penyekapan tangan seperti yang dia (PIS) bilang. Udah rekonstruksi berkali-kali ternyata biasa aja enggak ada apa-apa. Orang tukang parkirnya cuma ngelus kepalanya supaya minggir karna pintu mobil yang item ini mau keluar orangnya terus dia (PIS) tuh langsung lari sama temennya," ujar Mulyadi saat ditemui merdeka.com, Jumat (15/9).
-
Siapa yang bisa membantu anak mengatasi trauma? Anak membutuhkan dukungan emosional dari orang tua atau orang dewasa yang dipercaya untuk membantu mereka memahami dan mengatasi trauma yang dialaminya.
-
Bagaimana membantu anak mengatasi trauma? Anda dapat memberikan dukungan dengan mendengarkan anak dengan penuh perhatian, membiarkan anak mengungkapkan perasaannya, dan meyakinkan anak bahwa ia tidak sendirian.
-
Bagaimana psikolog anak membantu anak mengatasi trauma? Psikolog anak yang terlatih dalam menangani trauma dapat membantu anak-anak dan keluarga mereka mengatasi efek dari pengalaman traumatis tersebut. Mereka menggunakan pendekatan seperti terapi kognitif-perilaku, terapi berbasis trauma, atau terapi bermain untuk membantu anak memproses perasaan mereka dan membangun mekanisme koping yang sehat.
-
Bagaimana DPR RI ingin polisi menangani kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Bagaimana orang tua pelaku dan korban menyelesaikan kasus penganiayaan anak SD? “Pihak keluarga pelaku sanggup mengganti rugi biaya pengobatan kepada korban,“ terang Kasat Reskrim Polres Jombang, Selasa (27/6/2023)
-
Bagaimana PKL membantu siswa? PKL merupakan kegiatan implementasi untuk menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja profesional bagi peserta didik. Selain itu, tujuan PKL juga untuk meningkatkan kompetensi sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
Menurut Mulyadi ada sebelas saksi yang diperiksa terkait kasus dugaan penculikan ini.
"Ada sebelas orang, saya (mulyadi), komite dua orang, guru bimbel, dua wali kelas, dia (PIS) sama dua temennya sama wali murid tiga orang," jelasnya.
Sementara itu, untuk kondisi dan keadaan PIS saat ini masih dalam keadaan trauma dan belum dapat masuk sekolah seperti biasanya. Pihak sekolah akan terus berupaya dalam beberapa hari kedepan untuk dapat memulihkan keadaan PIS seperti biasanya.
"Saat ini anak tersebut sedang dalam masa trauma, ya kita terus berupaya melakukan pemulihan untuk berikutnya," ucapnya.
Pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sendiri telah mengunjungi rumah PIS jumat (15/9) pagi, bersama pihak sekolah dan komite. Mereka juga turut berupaya memulihkan dan mengurangi trauma PIS agar tidak berlarut-larut dalam kasus ini.
"Tadi kita dateng dari pihak sekolah, ada dari komite ada dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Tadi agak-agak trauma ngeliat orang kayak ngeliat hantu gitu. Saat ini kita sedang menciptakan kondisi seperti biasa seperti semula. Tadi sih pihak KPAI yang ajak ngobrol duluan, ya dia lebih taulah cara menangani anak SD seperti apa," jelas Mulyadi.
Sedangkan, untuk dua teman lainnya yang terekam dalam CCTV sudah masuk sekolah seperti biasanya.
"Yang mana? Oh yang dua udah masuk lagi. Engga, enggak ada bullying dari temen-temennya mungkin karna masih SD enggak kayak anak SMA," ujarnya.
Mulyadi pun selaku kepala sekolah tempat PIS menimba ilmu menyatakan permintaan maafnya atas kejadian ini yang sudah terlanjur viral di media sosial, ia berharap agar tidak lagi diungkit kasus ini untuk memulihkan serta menghilangkan trauma yang dialami PIS setelah kasus ini ditutup.
"Saya sih udah enggak komentar, ya minta maaf aja lah, saya bilang sama pak Kapolsek aduh pak saya minta maaf. Ya saya si berharap kasus ini enggak usah dibesar-besarkan supaya dia (PIS) juga bisa kembali sekolah lagi. Sekarang masalahnya sudah jelas semua sudah clear semua. Kasian anaknya nanti," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan juga memberikan pendampingan terhadap pelajar pelaku kekerasan dan perundungan di SMA Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia bersama P2TP2A mendatangi Binus School Serpong pasca-perundungan yang melibatkan siswa di sekolah itu.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman video yang beredar, terlihat dua siswi berinisial K dan N dihajar oleh pelajar dari sekolah lain.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban perundungan siswa senior SMA Binus School Serpong, bersama tim hukum P2TP2A Kota Tangerang Selatan, mendatangi kantor LPSK, Jumat (23/1).
Baca SelengkapnyaHaris juga meminta pengertian kepada masyarakat untuk tidak dapat membagikan detail terkait insiden ini.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan kembali terjadi dan viral di media sosial. Kali ini korbannya siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa perundungan itu terjadi pada awal Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa 14 saksi dalam kasus bullying yang menimpa siswi SMP Al Basyariah
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut, korban pribadi yang menutup diri atau inrovert.
Baca Selengkapnya