Ketua Dewan Kesenian Ponorogo: Yang Betul 'Reyog' Bukan 'Reog'
Merdeka.com - Ada yang salah kaprah selama ini. Yakni ejaan Reog Ponorogo, kesenian daerah Jawa Timur. Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Ponorogo Arim Kamandoko mengatakan ejaan yang betul untuk nama kesenian daerah itu adalah 'reyog', bukan reog sebagaimana selama ini dikenal masyarakat di Indonesia.
"Penggunaan ejaan 'reog' dimulai oleh Bupati Markum Singodimejo yang digunakan sebagai akronim slogan Kabupaten Ponorogo," kata Arim di Ponorogo, Selasa (27/8) seperti diberitakan Antara.
Markum Singodimejo merupakan Bupati Ponorogo yang menjabat pada 1994-2004. Saat menjabat, Markum memopulerkan ejaan 'reog' sebagai akronim 'Resik Endah Omber Girang-gemirang' untuk slogan Kabupaten Ponorogo.
-
Siapa pendiri Kabupaten Ponorogo? Bathara Katong, pendiri kabupaten Ponorogo menipu musuhnya dengan cara cerdik.
-
Siapa yang melestarikan Reog Ponorogo? 'Kita yang melestarikan permainan ini rata-rata anak keturunan Jawa. Jadi mungkin anggapan orang-orang Indonesia, Malaysia ini semuanya orang Melayu. Tapi bukan, di sini juga ada orang Jawa. Dan yang memainkan permainan ini hanya orang keturunan Jawa,'
-
Kapan Bapak Amin menjabat sebagai Bupati Ponorogo? H. Amin merupakan bupati Ponorogo periode 2010-2015.
-
Kapan Djojoadiningrat menjabat Bupati Rembang? Mengutip laman Potolawas, Raden Adipati Djojoadiningrat diketahui menjabat sebagai Bupati Rembang ke-7. Dirinya menjabat mulai tahun 1889 sampai 1919.
-
Bagaimana Reog Ponorogo diwariskan? Kesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.
-
Kapan Radjamin Purba menjabat sebagai Bupati Simalungun? Ia sempat menjabat sebagai Bupati Simalungun periode tahun 1960 sampai 1973.
Ejaan 'reog' itu kemudian lebih dikenal masyarakat Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahkan juga menggunakan ejaan 'reog' untuk merujuk seni dan tarian tradisional yang menjadi ciri khas Kabupaten Ponorogo tersebut.
"Padahal, konsistensi penyebutan 'reog' atau 'reyog' menjadi salah satu syarat pengakuan reog Ponorogo sebagai warisan budaya dunia," tutur salah satu pendiri Yayasan Reyog Ponorogo itu.
Peneliti Reyog Ponorogo Rido Kurnianto mengatakan cikal bakal reyog yang dikenal saat ini sudah ada sejak masa animisme dan dinamisme di Ponorogo yang dipercaya sebagai media untuk menolak bala.
"Kata 'reyog' berasal dari bunyi rumpun bambu yang bergoyang ditiup angin 'reyag-reyog'. Bagi masyarakat animisme dan dinamisme rumpun bambu dianggap sebagai sesuatu yang penting," kata Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo itu.
Rumpun bambu bergoyang tertiup angin yang mengeluarkan bunyi 'reyag-reyog' dianggap bagaikan sapu yang membersihkan dan menolak bala yang terjadi di masyarakat.
Sebagai salah satu upaya untuk semakin memperkenalkan reyog kepada masyarakat Indonesia dan dunia internasional, Pemerintah Kabupaten Ponorogo menggelar Festival Reyog Mini dan Festival Nasional Reyog Ponorogo yang merupakan bagian dari Festival Bumi Reyog dan rangkaian Hari Jadi ke-523 Kabupaten Ponorogo dan Perayaan Grebeg Suro.
Pada 2019, Festival Reyog Mini merupakan penyelenggaraan yang ke-17, sedangkan Festival Nasional Reyog Ponorogo merupakan penyelenggaraan yang ke-26 yang didukung Platform Indonesiana dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Grebeg Suro Ponorogo 2023 digelar untuk menyambut bulan Muharam dalam kalender Islam atau awal bulan pertama tahun baru Jawa.
Baca SelengkapnyaSelangkah lagi Reog Ponorogo jadi warisan budaya tak benda UNESCO
Baca SelengkapnyaMenurut Putu, Jokowi perlu memberikan dukungan terhadap pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban supaya terwujud pada 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Timur ini punya tujuan hidup membuat orang lain tertawa.
Baca SelengkapnyaKesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.
Baca SelengkapnyaAbetnego juga mengaku optimistis kesenian Reog Ponorogo akan lolos sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
Baca SelengkapnyaPotret rumah jawa begitu megah milik mantan Bupati Ponorogo periode 2010-2015 H. Amin di Desa Tosanan, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo,Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaIa adalah gurunya para warok terkenal di Ponorogo.
Baca SelengkapnyaGubernur pertama Jawa Timur merupakan salah satu tokoh penting di Bojonegoro.
Baca SelengkapnyaKoromong tak bisa sembarangan dimainkan, karena dipercaya memiliki petuah dan sampai sekarang dipatuhi oleh warga.
Baca SelengkapnyaNama lengkap putri sulung Bupati Ponorogo sukses curi perhatian.
Baca SelengkapnyaMenak Koncer merupakan tradisi yang berkembang di Dusun Resowinangun, Desa Pledokan, Kecamatan Sumowono, Semarang, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya