Ketua DPR serukan operasi militer bebaskan WNI disandera di Filipina
Merdeka.com - Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) geram terhadap insiden penyanderaan Warga Negara Indonesia (WNI) dilakukan kelompok bersenjata asal Filipina yang terus berulang. Dia merasa selama ini pemerintah terlalu persuasif dan perlu lakukan operasi militer.
Akom meminta pemerintah bersikap tegas dalam pembebasan sandera. "Kita kemarin pendekatan sudah cukup persuasif ternyata dikasih hati minta jantung. Koordinasi dengan negara lain, sikat, babat habis. Operasi militer kalau perlu," kata Ade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/7).
Politikus Partai Golkar ini berujar bahwa koordinasi Indonesia dengan tiga negara yang berhubungan dengan zona rawan itu tergolong lemah. Dia mendukung agar ada penguatan kembali untuk antisipasi.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang ditangkap di Arab Saudi? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
"Kita nanti akan minta komisi I untuk proaktif melakukan hal ini pada persidangan yang akan datang," tuturnya.
Ade juga menilai, kelompok bersenjata melakukan penyanderaan tersebut bukan teroris. Namun, hanya bandit biasa yang kerap melakukan perampokan.
"Saya tidak percaya itu teroris, itu bandit berkedok terorisme. Mungkin bekas didikan terorisme tapi mereka tidak lagi melakukan tindakan yang basisnya ideologi tapi soal merampok. Ya harus sikat," pungkasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang bukti yang disita senapan angin, sepatu PDL, kampak, atribut OPM bintang kejora dan senter
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaAgar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaDia pun menilai, penyelesaian polemik Pilot Susi Air dengan KKB berjalan tanpa kekerasan karena kerja sama semua pihak.
Baca SelengkapnyaKorban TPPO diserahkan ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Baca SelengkapnyaPangkat terakhir desertir TNI itu Prajurit Dua alias Prada
Baca SelengkapnyaOPM Tembaki Prajurit TNI saat Patroli di Bibida Papua
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaKeduanya bersama sejumlah orang mengaku preman menyerang kantor Satpol PP Denpasar.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta pemerintah satu sikap dalam melabeli penyebutan Kelompok bersenjata di Papua.
Baca Selengkapnya