Wakil Ketua FPI Cilacap jual Samsung S6 untuk demo Ahok ke Jakarta
Merdeka.com - Sejumlah organisasi keagamaan dari pelbagai daerah bersiap menuju ibu kota Jakarta untuk mengikuti aksi unjuk rasa besar-besaran pada 4 November 2016. Isu adanya dana besar di balik agenda aksi unjuk rasa 4 November tak membuat laskar Front Pembela Islam (FPI) Cilacap mengurungkan niat berangkat ke Jakarta.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FPI Cilacap, Ridlo Anshori mengaku sudah mendapat instruksi untuk mengikuti aksi di Jakarta. Menurutnya, ini harga mati membela agama dan negara.
"Panggilan perjuangan atau ghirah itu datang dengan sendirinya untuk melakukan bela negara serta bela negara," katanya saat dihubungi, Rabu (3/11).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Bagaimana dana 17 Agustus ini diperoleh? Dana tersebut akan diperoleh dari sumbangan sukarela warga masyarakat sekitar serta bantuan dari perusahaan-perusahaan lokal yang peduli terhadap perayaan hari kemerdekaan.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa yang didonasikan? Seorang pria tiba-tiba menghampiri panggung dan berkata, ‘saya ingin membantu Palestina dengan motor kesayangan saya ini’,' sebutnya.
Dana untuk memberangkatkan 500 laskar FPI dari Cilacap ke Jakarta, dilakukan atas usaha bersama alias swadaya. Dia mengatakan itu untuk menepis isu yang menyebut adanya pendanaan besar untuk aksi yang akan dilakukan di beberapa titik di ibu kota tersebut. "Tidak benar kalau kami dibiayai. Untuk pendanaan, dalam organisasi massa Islam seperti kami, kami selalu patungan," ujarnya.
Ridlo mengaku harus menjual telepon seluler merek Samsung Galaxy S6 yang kerap digunakannya. Harga telepon pintar itu sekitar Rp 7 jutaan. "Saya sampai jual HP Samsung Galaxy S6 untuk pendanaan ke Jakarta. Kami tidak ada pendanaan (dari luar) sama sekali, mutlak itu. murni dari kawan-kawan," ujarnya.
Dia mengatakan, langkah yang diambilnya itu juga dilakukan organisasi lain di luar FPI yang akan ikut aksi unjuk rasa di Jakarta. Menurutnya, beberapa anggota juga melakukan hal serupa. "Jadi ini biar enggak ada fitnah, bahwa kami tidak ada yang mendanai," ucapnya.
Secara jujur dia mengaku belum mengetahui kecukupan bekal yang akan dibawa menuju Jakarta. Saat dikonfirmasi mengenai kemungkinan bertahan lama di Jakarta, dia belum memperkirakannya.
"Tidak bisa dipastikan kalau mengenai berapa lama di Jakarta, tetapi yang jelas akan sangat bergantung dari situasi dan kondisinya. Kalau pemerintah memberikan jaminan kepada kita adanya kepastian hukum dan keadilan terhadap proses hukum Ahok, tentunya akan selesai," ujarnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam perjalanannya, dia beberapa kali berhenti untuk beristirahat di posko partai koalisi pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaAnies dan Cak Imin disebutkan tidak mengeluarkan uang sepeser pun dalam kegiatan itu.
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni merasa heran dengan tindakan yang dilakukan oleh segerombolan massa tersebut.
Baca SelengkapnyaSudirman Said mengakui, kucuran dana ke AMIN tak sebesar ke pasangan capres-cawapres lain.
Baca SelengkapnyaPara pengunjuk rasa melempari Kantor DPRD Kota Cirebon dengan berbagai macam benda.
Baca SelengkapnyaPara demonstran menyoroti putusan MK, upaya revisi UU Pilkada, Bawaslu, hingga statement Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadiala terkait raja Jawa.
Baca SelengkapnyaKetua RT 01/RW 16 Cinere Depok memergoki Caleg DPR RI di Depok yang melakukan serangan fajar di masa tenang.
Baca SelengkapnyaOpsi memakai transportasi pribadi diputuskan karena ada sabotase saat menyewa bus.
Baca SelengkapnyaDarien mengaku uang tersebut didapatkan dari Windy pada akhir tahun 2021 dengan total Rp 500 juta yang ditujukan oleh lima anggota Pokja.
Baca SelengkapnyaMomen seorang pedagang asongan yang membagikan dagangannya gratis untuk peserta aksi ini viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSekjen PSI, Raja Juli Antoni menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut
Baca SelengkapnyaCak Imin memuji antusiasme masyarakat yang menghadiri kampanye pasangan AMIN.
Baca Selengkapnya