Ketum PPP sebut demo besar rawan ditunggangi kelompok tertentu
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy berharap tak ada demonstrasi lanjutan di tanggal 25 November mendatang, dengan agenda menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diproses hukum dalam kasus dugaan penistaan agama.
Romy, sapaan akrabnya, meyakini setiap demonstrasi dengan melibatkan massa yang besar rawan ditunggangi oleh kelompok-kelompok tertentu. Maka dari itu, demonstrasi menjadi suatu aksi yang terselubung demi memenuhi kepentingan kelompok yang menunggangi massa demonstrasi.
"Kalau namanya pasukan itu berkonsentrasi dalam jumlah besar, itu rawan ditunggangi siapa pun tanpa kecuali. Kita sayangkan aksi demo akhirnya ujungnya menjadi tidak bagus karena ujungnya ada sekelompok yang memprovokasi," kata Romy di Asrama Pondok Haji, Jakarta, Minggu (13/11).
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Romy mengimbau kepada masyarakat yang berniat ikut dalam demonstrasi tersebut untuk bersabar memberikan waktu bagi Kepolisian dalam memproses hukum dalam kasus Ahok. Terlebih Presiden Joko Widodo telah berulang kali menegaskan proses hukum terhadap Ahok telah berjalan.
"Presiden sudah menjelaskan, sejumlah pakar bahasa sudah diundang, pakar hukum pidana sudah diundang, dan sejumlah bukti sudah disampaikan. Harapan kita persoalan ini tidak terus berlarut-larut," ujarnya.
Presiden Jokowi berharap, aksi unjuk rasa susulan pada 25 November 2016 tidak terjadi. Menurut Jokowi, tuntutan pengunjuk rasa agar Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diproses hukum terkait dugaan penistaan agama Islam sudah dipenuhi.
"Kita mengharapkan agar sudah tidak ada demo-demo lagi karena proses hukum sudah, proses hukum sudah dilakukan," ujar Jokowi di Markas Korps Brimob Jalan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis, Depok, Provinsi Jawa Barat, Jumat (11/11).
Seperti diketahui, Jokowi sudah mengundang para ulama dan kiai ke Istana Negara. Orang nomor satu di Tanah Air ini meminta masukan terkait aksi unjuk rasa 4 November 2016 di depan Istana Merdeka. Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada para ulama dan kiai yang sudah memberikan pernyataan menyejukkan kepada pengunjuk rasa.
Tak hanya itu, Jokowi meminta agar para ulama dan kiai mengimbau seluruh umat Islam se-Nusantara agar tak melakukan aksi unjuk rasa susulan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Rommy, penggelembungan suara PSI banyak terungkap, bukan di tingkat TPS, tapi diduga mulai di pleno tingkat kecamatan.
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaJawa Tengah menjadi salah satu titik rawan Pilkada 2024, KPU beberkan sejumlah faktornya.
Baca SelengkapnyaSelain Papua, yang menjadi konsen TNI dalam pengamanan pada Pilkada nanti yakni di Aceh.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaDewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengungkap potensi kerawanan konflik di daerah yang menggelar Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaSituasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu
Baca SelengkapnyaAda Demo Buruh, Pengendara Hindari Jalan Gatot Soebroto Arah Slipi dan Kawasan Monas
Baca SelengkapnyaMereka sempat meledek massa kontra dengan pemilu yang didominasi dengan orangtua lantaran hanya duduk saja tanpa ada melakukan orasi.
Baca Selengkapnya"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaPolri siap mengawal kondisivitas tahapan pemilu jelang rekapitulasi hasil suara secara nasional.
Baca Selengkapnya