Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah pendaki Gunung Bawakaraeng yang ditinggal rombongan hingga sekarat

Kisah pendaki Gunung Bawakaraeng yang ditinggal rombongan hingga sekarat Pendaki sekarat di Gunung Bawakaraeng. ©2018 Liputan6.com

Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, sempat viral di media sosial Facebook mengenai seorang perempuan yang sekarat lantaran ditinggal rombongannya di Gunung Bawakaraeng saat pendakian.

Kisah viral tersebut pertama kali diunggah oleh Alim Alwi Yusuf di Facebook dan Instagram miliknya pada Senin, 14 Mei 2018, setelah ia pulang dari mendaki Gunung Bawakaraeng. Unggahan itu telah dibagikan lebih dari 4.500 kali, disukai lebih dari 8000 kali, dan mendapat 1400 komentar dari warganet.

Kepada Liputan6.com, Alim menceritakan bahwa kejadian itu dialaminya pada Minggu pagi, 13 Mei 2018, sekitar pukul 10.00 Wita. Kala itu, Alim dan kawan-kawannya hendak turun setelah mencapai puncak gunung Bawakaraeng.

"Kami sudah balik dari puncak, pas di Pos 8 dua pendaki gunung (perempuan) minta tolong ke kami," kata Alwi saat dikonfirmasi, Kamis, 17 Mei 2018.

Ternyata, dua pendaki perempuan itu meminta tolong lantaran seorang temannya nyaris tak sadarkan diri karena hipotermia. "Iya pucat wajah, kaki dan tangannya. Dia hipo, untung temannya yang dua itu masih bisa bertahan," ucapnya.

Rombongan Alim dan rombongan pendaki lainnya tak tinggal diam. Dengan sigap, Alim dan kawan-kawannya membuat tandu agar bisa sesegera mungkin membawa pendaki perempuan yang terkena hipotermia ke lokasi yang lebih aman.

"Tandu dibuat dari tangkai pohon dan akar pohon, karena tali yang dibawa teman itu pendek," ucapnya.

Dengan tandu itulah kemudian pendaki perempuan itu dibawa dengan susah payah. Sekitar 20 orang pendaki bergantian menggotong tandu untuk membawa turun pendaki perempuan itu.

Alim menuturkan proses evakuasi berjalan lama dan rumit. Pasalnya, medan di Gunung Bawakaraeng yang terjal dan licin serta berlumpur akibat hujan sepanjang malam.

"Itu (butuh) sekitar empat jam lebih. Empat jam itu hanya satu pos, dari Pos 8 sampai Pos 7," ungkapnya.

Baru pertama kali mendaki

Belakangan diketahui, gadis yang mengalami hipotermia itu bernama Ina. Setelah berbincang dengan dua teman Ina, terungkap bahwa saat itu adalah kali pertama gadis itu mendaki di Gunung Bawakaraeng.

"Saya sempat tanya-tanya, mereka mengaku rombongannya 22 orang, dan baru pertama kali naik ke Gunung Bawakaraeng," ungkapnya.

Ketiganya kemudian ditinggalkan oleh rombongannya di Pos 8. Alasannya adalah karena rombongan mereka tak sabar untuk mencapai puncak Gunung Bawakaraeng.

"Pengakuan mereka begitu, teman-temannya naik duluan ke puncak dan mereka ditinggal," ucapnya seraya menambahkan bahwa ia sempat melihat rombongan pendaki yang diduga meninggalkan ketiga perempuan itu saat di Pos 9.

Padahal waktu itu, kata Alim, cuaca digunung dengan ketinggian puncak 2.830 mdpl itu cukup ekstrem. Hujan turun lumayan lebat, angin bertiup dengan kencang sehingga cuaca menjadi sangat dingin.

Parahnya, Ina dan dua orang temannya tidak membawa jas hujan sama sekali. Mereka hanya berusaha bertahan dari cuaca ekstrim itu dengan jaket.

"Parah, tidak ada ponco dan jas hujan. Mereka cuma ada jaket. Kalau jaket itu basah, sudah pasti tidak bisa menghangatkan," ucap Alim sedikit kesal.

Tak lama kemudian, tim gabungan dari Pos 5 menuju ke Pos 7 untuk memberikan pertolongan, hingga akhirnya Ina dapat diselamatkan. "Dia sempat sekarat itu, beruntung dia selamat," kata Alim lagi.

Alim tak lagi mengetahui kabar pendaki perempuan yang ditolongnya itu sejak dijemput oleh Tim Gabungan di Pos 7. "Yang jelas saya dengar dia langsung dibawa ke Puskesmas untuk diberikan pertolongan pertama," sambungnya.

Sehari setelah aksi heroik Alim, pemuda itu kemudian dihubungi melalui Massanger Facebook oleh seorang perempuan yang mengaku sebagai kakak dari Ina.

"Saya kakaknya Ina, kamu dan kawan-kawan mu kan yang menolong adik saya. Terima kasih banyak sudah menolong adik saya. Alhamdulillah, baik-baik dia," kata Alim menirukan pesan dari perempuan yang mengaku kakak Ina.

Agar kejadian serupa tak terjadi lagi, Alim berpesan agar kebersamaan harus selalu diutamakan dan jangan pernah tinggalkan rombongan hanya untuk mencapai puncak sendiri.

"Apalah arti sebuah puncak jika di dalamnya hanya ego yang ada. Kekompakan dan kebersamaan team yang terpenting. Puncak tidak akan lari kemana," ucapnya.

Hal ini mengingatkan kita pada Dua Srikandi yakni Fransiska Dimitri Inkiriwang (Deedee) dan Mathilda Dwi Lestari (Hilda) yang berhasil menapakkan kaki di puncak Gunung Everest. Dengan kesabaran yang luar biasa, mereka berdua dapat mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi di dunia.

Sumber: Liputan6.com (mdk/ega)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Insiden di Pos 9 Gunung Bawakaraeng: Dua Pendaki Wanita Dievakuasi Karena Hipotermia dan Kecelakaan
Insiden di Pos 9 Gunung Bawakaraeng: Dua Pendaki Wanita Dievakuasi Karena Hipotermia dan Kecelakaan

Naila tak bisa melanjutkan perjalanan. Dia pun dievakuasi oleh Tim SAR setempat

Baca Selengkapnya
Tim SAR Tembus Gelapnya Malam di Gunung Bawakaraeng Demi Evakuasi Pendaki Hipotermia
Tim SAR Tembus Gelapnya Malam di Gunung Bawakaraeng Demi Evakuasi Pendaki Hipotermia

Seorang pendaki mengalami hipotermia saat menuruni puncak Gunung Bawakaraeng.

Baca Selengkapnya
13 Pendaki Gunung Pangrango yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya
13 Pendaki Gunung Pangrango yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya

13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.

Baca Selengkapnya
Momen Perempuan Kena Hipotermia di Gunung, Ditolong Sejumlah Trail Runner Aksinya jadi Sorotan
Momen Perempuan Kena Hipotermia di Gunung, Ditolong Sejumlah Trail Runner Aksinya jadi Sorotan

Sebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang mengalami hipotermia dan ditolong oleh pendaki lain.

Baca Selengkapnya
Hipotermia, Pendaki Gunung Lemongan Lumajang Dievakuasi
Hipotermia, Pendaki Gunung Lemongan Lumajang Dievakuasi

Saat kejadian, rombongan korban sempat mengirim video kondisi korban ke kerabat dan keluarga.

Baca Selengkapnya
BPBD Evakuasi Pendaki Berusia 57 Tahun yang Alami Hipotermia di Gunung Lemongan
BPBD Evakuasi Pendaki Berusia 57 Tahun yang Alami Hipotermia di Gunung Lemongan

hipotermia menyebabkan otot kaki kiri Gigih kaku sehingga tidak bisa berjalan saat menuruni medan terjal

Baca Selengkapnya
Hari-Hari Dramatis Vio Bertahan Hidup di Belantara Gunung Slamet dengan 3 Potong Roti
Hari-Hari Dramatis Vio Bertahan Hidup di Belantara Gunung Slamet dengan 3 Potong Roti

Di perjalanan turun itulah, petaka dialami Vio. Dia tiba-tiba saja tersesat di jalur penurunan.

Baca Selengkapnya
Pendaki Wanita Dievakuasi Usai Tergelincir di Gunung Klabat
Pendaki Wanita Dievakuasi Usai Tergelincir di Gunung Klabat

Pendaki Wanita Dievakuasi Usai Tergelincir di Gunung Klabat

Baca Selengkapnya
4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat
4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat

Empat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.

Baca Selengkapnya
Potret Kepanikan Pendaki saat Gunung Dempo Erupsi,  Lari Menyelamatkan Diri Sampai Tenda Ditinggal
Potret Kepanikan Pendaki saat Gunung Dempo Erupsi, Lari Menyelamatkan Diri Sampai Tenda Ditinggal

Dalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .

Baca Selengkapnya
FOTO Perjuangan Tim SAR Bawa Turun Jenazah Pendaki Korban Erupsi dari Puncak Gunung Marapi
FOTO Perjuangan Tim SAR Bawa Turun Jenazah Pendaki Korban Erupsi dari Puncak Gunung Marapi

Tim SAR gabungan saat ini tengah berjuang membawa turun 8 pendaki yang meninggal dunia saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.

Baca Selengkapnya
Pendaki Tersesat di Gunung Pangrango Berburu Barang Mustika
Pendaki Tersesat di Gunung Pangrango Berburu Barang Mustika

Belasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.

Baca Selengkapnya