Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah pilu eks Gerwani dibui karena 1965 kini tagih janji Jokowi

Kisah pilu eks Gerwani dibui karena 1965 kini tagih janji Jokowi Mantan Gerwani Debura Sumini. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Air mata Debura Sumini (70) sudah tidak tertahan lagi saat mantan anggota Gerwani ini menceritakan bagaimana dirinya mengalami penyiksaan pasca peristiwa 1965. Di dalam penjara, dirinya mengalami penyiksaan yang mengakibatkan kerusakan fisik, dan hingga saat ini pendengarannya menjadi terganggu.

Wanita asal Pati, Jawa Tengah ini mengaku, tidak tahu mengenai tuduhan yang diarahkan kepadanya. Oleh aparat, Sumini dituduh ikut menyiksa para jenderal yang menjadi korban peristiwa 1965.

"Kita dituduh sebagai Gerwani yang membunuh jenderal, menyilet jenderal, mencongkel mata jenderal. Padahal itu tidak ada, jenderal diangkat menurut visum dalam keadaan utuh. Tidak ada mata yang dicungkil, badan disilet," kata Sumini dalam Simposium Nasional bertajuk 'Membedah Tragedi 1965, Pendekatan Kesejarahan', di Hotel Aryaduta, Senin (18/4).

Orang lain juga bertanya?

Meski saat kejadian peristiwa 1965, dirinya berada di IPB, Bogor, Sumini mengaku tidak tahu kejadian kelam yang menewaskan tujuh jenderal angkatan darat tersebut. Dia juga baru tahu kejadian tersebut setelah mendengar berita di RRI, yang menurutnya, pemberitaan di radio milik pemerintah itu tidak benar.

Setelah menjalani masa tahanan selama 6,5 tahun dan tanpa menjalani persidangan, tidak lantas membuat kehidupan wanita kelahiran 1946 ini berjalan mudah. Sesudah lepas dari tahanan, hidupnya bersama suami dan tiga anaknya selalu menghadapi tindakan diskriminasi.

Salah satu diskriminasi yang dialaminya antara lain, kesulitan mencari nafkah. Selain itu, pendidikan anak-anaknya juga dipersulit.

"Waktu anak saya yang bungsu mau masuk Taruna Nusantara, dia ditolak karena saya dituduh terlibat peristiwa 1965," ujarnya.

Dengan adanya simposium ini, Sumini berharap pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat menyelesaikan persoalan pelanggaran HAM ini. Untuk itu, lanjutnya, korban peristiwa 1965 akan menagih janji Presiden Jokowi.

"Pada peringatan HAM, beliau berbicara di Yogya dan pada tanggal 14 Agustus beliau mau menyelesaikan soal ini. Karena kita sudah dalam keadaan tidak menentu, kami penuh harapan dengan pemerintahan ini," ujarnya.

Selain itu, dia juga berharap pemerintah bisa meluruskan sejarah peristiwa 1965, yang menurutnya banyak hal yang ditutupi. Seluruh fakta harus dibuka, termasuk adanya pembunuhan massal di kampung halamannya di Pati, Jawa Tengah.

"Rekonsiliasi tanpa pembenaran juga kurang cukup. Pembenaran harus diungkap. Sejarah tidak boleh digelapkan. Fakta harus dibuka. Pembunuhan juga ada. Di kampung kami, di Pati ada 4 lokasi pembunuhan massal. Itu ada bukti dan saksi," ujar Sumini. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Saat Ditahan, Pegi Mengaku Mata Dipukul dan Kepala Dibekap Pakai Kantong Kresek
Saat Ditahan, Pegi Mengaku Mata Dipukul dan Kepala Dibekap Pakai Kantong Kresek

Pegi Setiawan mengaku disiksa selama ditahan oleh Polda Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
10 Anggota Polisi di Bali Diduga Sekap dan Aniaya Warga
10 Anggota Polisi di Bali Diduga Sekap dan Aniaya Warga

10 Anggota Polisi Diduga Sekap dan Aniaya Warga di Bali

Baca Selengkapnya
VIDEO: Polisi Arogan Aniaya Montir di Bengkel,  Kesal Dengar Suara Berisik
VIDEO: Polisi Arogan Aniaya Montir di Bengkel, Kesal Dengar Suara Berisik

Seorang polisi dari anggota Polres Grobogan, menganiaya seorang montir saat memperbaiki motor di Bekel

Baca Selengkapnya
Pegi Terpenjara 3 Bulan dan Motor Ditahan 8 Tahun, Polisi Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp175 Juta
Pegi Terpenjara 3 Bulan dan Motor Ditahan 8 Tahun, Polisi Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp175 Juta

Pegi Dipenjarakan 3 Bulan dan Motor Ditahan 8 Tahun, Polisi Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp175 Juta

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pegi Bongkar Perlakuan Polisi Penyidik, Dipukul & Disekap Plastik Sulit Bernapas
VIDEO: Pegi Bongkar Perlakuan Polisi Penyidik, Dipukul & Disekap Plastik Sulit Bernapas

Selain dipukul, Pegi juga menyebut disekap kepalanya menggunakan plastik hingga tidak bisa bernapas.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kamp Plantungan, Penjara Tapol Perempuan
Mengenal Kamp Plantungan, Penjara Tapol Perempuan

Para tahanan politik perempuan yang diduga terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 ditahan di Kamp Plantungan.

Baca Selengkapnya
Momen Pengantin di Jambi Menikah di Balik Jeruji Besi, Penuh Haru
Momen Pengantin di Jambi Menikah di Balik Jeruji Besi, Penuh Haru

Viral pernikahan digelar di tahanan Polda Jambi. Momen ini pun curi perhatian.

Baca Selengkapnya
Wanita Muda Mengaku Sejak Setahun Terakhir jadi Korban Penganiayaan Ketum Partai
Wanita Muda Mengaku Sejak Setahun Terakhir jadi Korban Penganiayaan Ketum Partai

Sunan menambahkan, belum mengetahui pasti penyebab kekerasan yang dialami korban. Dari foto yang diperlihatkan korban padanya, penganiayaan itu luar sadis.

Baca Selengkapnya
Kisah Mahasiswa RI Terjebak di Negeri Orang Hingga Kehilangan Status WNI Karena G30S PKI
Kisah Mahasiswa RI Terjebak di Negeri Orang Hingga Kehilangan Status WNI Karena G30S PKI

Pada tahun 1950-an hingga 1960-an, Presiden Soekarno sedang gencar memberikan beasiswa kepada para mahasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Curahan Hati Muhyani Penggembala jadi Tersangka usai Lawan Pencuri: Pak Jokowi Bebaskan Saya
Curahan Hati Muhyani Penggembala jadi Tersangka usai Lawan Pencuri: Pak Jokowi Bebaskan Saya

Pengembala ternak Muhyani (58) yang ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan setelah melawan pencuri menitipkan pesan untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Buntut Lansia di Banyuwangi Perkosa Anak 5 Tahun, Korban Kesakitan dan Alami Trauma Berat
Buntut Lansia di Banyuwangi Perkosa Anak 5 Tahun, Korban Kesakitan dan Alami Trauma Berat

Korban diperkosa saat membeli jajan di toko milik pelaku

Baca Selengkapnya
10 Anggota Polisi Diduga Sekap dan Aniaya Warga Diperiksa Propam Polda Bali
10 Anggota Polisi Diduga Sekap dan Aniaya Warga Diperiksa Propam Polda Bali

Propam Polda Bali periksa 10 anggota polisi diduga melakukan penganiayaan dan penyekapan kepada seorang warga berinisial IWS

Baca Selengkapnya