Kisah Simon Tandi, Pekerja Trans Papua Lolos dari Pembunuhan KKB
Merdeka.com - Simon Tandi (53), menjadi salah satu pekerja proyek jembatan PT Istaka Karya, di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, yang selamat dari buruan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Dia sangat bersyukur nyawanya masih selamat.
Simon menceritakan, saat itu, Sabtu (1/12), dia dan tiga temannya di kemah pekerja, beribadah di gereja. Sepulang dari gereja sekira pukul 17.00 WIT, bersama temannya, Joni, dia tidak melihat teman-temannya sesama pekerja ada di dalam kemah.
"Di kemah, ada 25 orang. Kemah sudah kosong, saya heran. Karena kemah kami dekat dengan kepala desa, di sini disebut kepala distrik, saya lari ke situ. Saya tanya, di mana teman-teman saya. Dibilang, sudah dibawa OPM ke bukit Kabo," kata Simon, saat berbincang bersama merdeka.com, Senin (10/12) malam.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7â8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Di mana kejadian ini terjadi? Di Chennai, India, seorang pria mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika iPhone miliknya terjatuh ke dalam kotak persembahan (hundial) di Kuil Arulmigu Kandaswamy, Thiruporur, saat ia sedang berdoa bersama keluarganya.
-
Di mana Titiek, Bambang, dan Tommy berziarah? Titiek berada di tengah Bambang dan Tommy ketika mereka berziarah ke makam Presiden Soeharto dan Ibu Tien di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
Saat itu, warga ramai berkumpul. Camat dan kepala distrik, meminta Simon dan Joni, segera ke rumah Camat, tidak jauh dari kemah yang dikelilingi hutan pada malam harinya.
"Kami istirahat di rumah Camat. Hari Minggu pagi besok tanggal 2 Desember, sekitar pukul 05.00 WIT, ada Pak Pendeta bilang perintah Pak Camat, semua masyarakat diminta berkumpul, ada rapat," ujar Simon.
"Jadi, pukul 07.00 WIT, kami semua kumpul di kantor Camat. Ada ibu-ibu, ada anak-anak, semua warga berkumpul. Sekitar pukul 07.30 WIT, kami jalan ke bukit Kabo, itu jalan kaki sekitar 3 kilometer," tambah Simon.
Melalui medan yang berat, Simon dan warga baru tiba di pertengahan bukit sekitar pukul 10.00 WIT. "Menuju ke bukit Kabo itu, saya tidak sampai ketemu dengan teman-teman yang dibawa OPM kemarin. Kami juga tidak berani terus naik ke bukit, karena jalan sudah dipalang OPM," terang Simon.
"Pak Camat dan kepala Distrik, kemudian terus jalan ke puncak bukit Kabo. Tidak lama, turun lagi baru bicara kalau kita tidak boleh bertemu dengan mereka, OPM. Saya belum tahu kondisi teman-teman saya saat itu. Mungkin sudah terjadi pembunuhan," jelasnya
Simon dan warga, kembali turun ke bawah bukit Kabo. Hingga Minggu (2/12) malam sekitar pukul 21.00 WIT, Simon dan Joni, diminta Camat segera keluar dari Nduga, karena jalan sekitar Distrik Yigi, sudah diawasi OPM.
"Kami keluar lewat jalan tikus, ditemani 4 warga setempat. Kami diarahkan ke bangunan kos, yang sudah ada dijaga Kopasus," ungkap Simon lagi.
"Nah, baru sekitar 5 menit kami tinggalkan rumah Pak Camat yang dibelakangnya hutan dan gelap, kami lihat cahaya senter ternyata OPM datang beramai-ramai, keluar masuk mencari kami," sebut Simon.
Simon bersyukur masih bisa hidup dan tidak menemui gerombolan OPM. "Kami terus lari ke dalam hutan 3 hari 3 malam, dari tanggal 2 di hari Minggu malam sampai tanggal 5 Desember pukul 22.00 WIT, baru sampai di pos yang dijaga Kopasus," jelas Simon.
Tiba di pos, akhirnya Simon tahu, bahwa teman-temannya yang dibawa OPM, dibunuh. "Saya lemas, sampai terjatuh, dan digotong ke rumah warga sekitar satu kilometer dari pos," tambahnya lagi.
Saat ini, Simon dan enam pekerja lainnya berada di tempat yang aman di Timika, di bawah pengawasan dan penjagaan Brimob. "Saya inginnya segera pulang ke Jahab (di Tenggarong Kutai Kartanegara), bergabung kembali bersama keluarga. Itu harapan saya. Tapi, karena masih situasi begini, belum bisa," kata Simon mengakhiri perbincangan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun saat penangkapan itu, A tidak melihat Pegi. Padahal kata dia, Pegi berada di lokasi saat peristiwa tersebut terjadi.
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaBelasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.
Baca SelengkapnyaDi malam kejadian Pegi dan sesame kuli bangunan lainnya sedang bekerja di Bandung.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI Satuan Batalyon Infanteri 133/ Yudha Sakti Kopda Hendrianto gugur diduga diserang KKB
Baca SelengkapnyaDua tukang bangunan mengaku Pegi sedang bersama mereka di Bandung, Jawa Barat mengerjakan proyek ketika kasus Vina dan Eki Cirebon terjadi.
Baca SelengkapnyaTeror KKB membuat warga yang menghuni lima kampung di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, mengungsi.
Baca SelengkapnyaKeduanya merupakan anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Baca SelengkapnyaMendiang Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaSelain menembak mati empat anggota KKB, petugas juga mengamankan dua pucuk senjata api laras panjang.
Baca Selengkapnya