Kisah sumur keramat Sendang Mas dan mula Banyumas
Merdeka.com - Di tahun 1708 seorang lelaki priyayi bertapa di Wanasepi, perbukitan angker yang kini jadi bagian wilayah Desa Binangun, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas. Saat itu, matahari mulai tenggelam di sebelah barat. Kanvas langit berwarna keemasan, terlihat suatu garis cahaya tak biasa tegak lurus menyentuh daratan menembus rindang hutan belantara. Pertapa itu memahaminya sebagai wangsit, lantas ia berjalan bertelanjang kaki menuju titik garis cahaya itu.
Pertapa berdarah biru itu bernama Raden Malik Gandakusuma yang kelak tersohor sebagai Yudanegara II Bupati Banyumas ke-7. Ia dirundung resah, wilayah Banyumas tengah mengalami kisruh politik. Menenangkan batin di Wanasepi ia mencari petunjuk spiritual, cara mengatasi kekisruhan yang telah membawa dampak kesengsaraan rakyat.
"Raden Gandakusuma meneruskan perjalanan menuju hutan. Sampai kemudian ia sampai di mata air berwarna keemasan sebab pantulan cahaya senja," kata Juru Pelihara Sendang Mas, Triyono Indra W (37) pada Merdeka.com saat ditemui di Kadipaten Banyumas lama, Desa Saudagaran Kecamatan Banyumas.
-
Kapan hujan tak menentu terjadi? Pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret dan April, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Desember.
-
Mengapa sumur tersebut kering? 'Sumur air dia yang model timbaan pakai katrol, kurang lebih 25 meter dalamnya,' katanya.
-
Kenapa sumur di Demak meluber saat kemarau? Melubernya sumur yang dibangun sejak 20 tahun lalu itu sempat membuat sang pemilik khawatir, apalagi fenomena aneh itu terjadi selama 2 hari berturut-turut.
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
-
Bagaimana hujan tak menentu terjadi di Indonesia? Semua faktor ini menyebabkan cuaca menjadi tidak menentu, dengan perubahan ekstrem dari panas yang menyengat hingga hujan deras dalam waktu singkat.
-
Kenapa sumur ini tidak pernah kering? Banyak yang meyakini, jika sumur mengandung keajaiban dan keberkahan.
Di mata air itulah, Raden Gandakusuma lantas berwudhu dan melakukan Salat Magrib. Mendekatkan diri pada Pencipta, ia mendapat bisikan agar memindah pusat pemerintahan di wilayah mata air itu berada.
Mata air tersebut, konon akan menjadi perantara mengusir bencana juga penyakit yang menyengsarakan rakyat Banyumas. Juga kekuatan bagi para pemimpin yang memiliki niat baik mengentaskan penderitaan rakyat jelata.
Singkat cerita, lantas dibangunlah kadipaten sesuai wangsit tersebut. Mata air yang lantas dikenal luas sebagai Sumur Mas, menjadi bagian paling khas di belakang komplek Dalem Kadipaten. Sumur berdiameter 15 cm dengan kedalaman 3 meter, bertahan selama berabad-abad. Dipandang keramat, sumur itu menjadi tempat banyak orang dari berbagai tempat untuk bermunajat.
"Beberapa pejabat sering ke sini untuk berdoa. Mereka cuci muka lantas meminum air. Kepentingannya untuk menjaga atau meraih jabatan lebih tinggi, mengambil ruh kepemimpinan para leluhur Banyumas," ujar Triyono sembari menyebut beberapa nama pejabat tingkat kabupaten, provinsi dan nasional mulai dari pemerintahan sampai militer yang ia minta untuk tak disebut dalam reportase ini.
Sumur Keramat Sendang Mas Banyumas ©2018 Merdeka.com/Abdul Aziz
Tapi kejadian-kejadian yang tak disangka-sangka juga kerap terjadi. Bisa jadi saat musim hujan, sumur kering sedang saat musim kemarau air lancar mengalir. Keunikan yang lain, setiap bulan Ramadan, air sumur hanya akan tersedia selama 3 hari setelah malam Jumat Kliwon. Terkait pengunjung juga tak mesti mesti beruntung, seorang pejabat berkali-kali gagal menimba padahal sumur dipenuhi air. Bisa jadi pula, air yang dikenal jernih di Sumur Mas ini, tiba-tiba keruh saat ditimba.
Memang, siapapun yang hendak bermunajat di Sumur Mas mesti menimba air tanpa dibantu juru kunci. Siapapun yang memiliki kepentingan dengan Sumur Mas, disarankan pula memenuhi sejumlah syarat membawa kembang telon, kinangan, rokok kemenyan, pisang mas raja, kemenyan dan minyak duyung. Perkakas timba juga khusus disiapkan juru kunci, yakni tempurung kelapa gading yang memiliki makna ingatan pada leluhur dan benang merah yang melambangkan kesetiaan.
"Siapapun boleh ke sumur ini. Soal niatnya apa, saya kan tidak tahu mau baik atau buruk. Tamu yang ke sini yang paling jauh pernah dari Kalimantan. Belum lama ini juga ada bakal calon Bupati juga dalang perempuan asal Banten," ujarnya.
Di Sumur Mas sendiri, juga dipercaya waktu-waktu tertentu yang paling mustajab. Triyono merinci pada Selasa Wage juga Selasa Manis menjelang Magrib sampai Isya. Selain itu tengah malam pukul 00.00 sampai 03.00 saat Kamis Legi atau Kamis Wage. Di waktu-waktu tersebut, tak jarang, air Sumur Mas ditimba warga setempat untuk pengobatan.
Aris warga Kabupaten Kebumen, videografer yang menemani Merdeka.com ke komplek Kadipaten Banyumas Lama bercerita punya pengalaman menarik selama empat kali berkunjung ke Sumur Mas. Tiga kali sebelumnya, bersama kawan-kawannya, ia selalu gagal menimba air di dalam sumur. Padahal waktu itu, terlihat air tergenang dalam sumur tidak dalam keadaan kering.
"Mungkin kebetulan saja. Tapi empat kalinya ini saya dapat," katanya sembari berkata semoga jernih air sumur mas menginspirasinya membuat film-film dokumenter lebih berkualitas di tahun 2018 ini.
Di komplek Kadipaten Banyumas sendiri, sebenarnya terdapat 6 sumur lain yang kesemuanya berada di halaman belakang atau Taman Sari. 3 sumur terletak di sisi barat, 3 sumur lain terletak di sisi timur, sedang sumur mas tepat berada di garis tengah. Dulu sumur-sumur ini punya fungsi masing-masing mulai dari untuk kebutuhan dapur keluarga Kadipaten, untuk memandikan jenazah keluarga kadipaten sampai sumur khusus untuk kuda.
Tujuh sumur dengan pusat Sumur Mar disebut pula pitulungan dari asal kata pitu, sebutan bilangan angka 7 dalam bahasa jawa. Sumur-sumur itu dimaknai sebagai sumber penghidupan bagi warga Banyumas, sedang kejernihan airnya adalah lambang pengingat perlunya pikiran bersih bagi warga Banyumas untuk menjalankan berbagai aktivitas.
Setidaknya, pikiran jernih itulah yang memang diperlukan warga Banyumas dan para petinggi di Banyumas. Apalagi tahun 2018 ini, bakal jadi perhelatan pemilihan kepala daerah. Pikiran jernih diperlukan untuk meredam konflik antar golongan dan mengantisipasi persaingan tidak sehat.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena ini mengundang perhatian warga karena dinilai tidak lazim.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini mata air tersebut masih terjaga kesuciannya.
Baca SelengkapnyaWarga setempat percaya, bahwa air dari dalam sumur tersebut bisa mengungkap kebohongan dari seseorang yang berniat jahat dan menutupinya.
Baca SelengkapnyaUniknya, sumur yang diklaim tertua di wilayah tersebut masih menyimpan air dalam jumlah yang banyak dan tidak mengalami surut meski dilanda kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan penampakan sumur yang tak pernah kering meskipun disedot oleh puluhan pompa air.
Baca SelengkapnyaCandi Simbatan diketahui hanya bisa dilihat satu tahun sekali saat pergantian tahun Islam.
Baca SelengkapnyaSalah satu mata air sering dikunjungi pada setiap malam keramat penanggalan Jawa
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih menjadi bencana tahunan yang seolah belum ditemukan solusinya.
Baca SelengkapnyaSumur ini jadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaDi musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.
Baca SelengkapnyaSumur-sumur milik warga Desa Pabuaran mulai mengalami kekeringan. Warga pun terpaksa memanfaatkan aliran kali untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baca Selengkapnya